28.12.24

Esai 5 (Arti) : Eksperimen Di Rumah Dosen

 Tugas Esai 5 : Eksperimen Di Rumah Dosen

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA


Arti Muizzah Aisyawati (23310410038)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Produksi sampah yang bertanggung jawab menjadi salah satu tantangan terbesar di era modern ini. Kesadaran individu akan pengelolaan sampah sering terhambat dengan rasa malas. Oleh karena itu, melalui eksperimen tentang sampah yang dilaksanakan di rumah ibu Arundati Shinta menjadi salah satu bentuk eksperimen secara nyata yang bisa diterapkan di berbagai aspek kehidupan. Eksperimen ini dilakukan pada Minggu, 13 Oktober 2024 di ikuti oleh seluruh anak kelas regular psikologi lingkungan. Pada eksperimennya sendiri para mahasiswa diajak untuk memuat kompos, eco enzyme, sabun cair, serta membuat tempat sampah dari kertas Koran yang dihias sedemikian rupa. 

a) Kompos menjadi salah satu solusi untuk mengelola limbah organic. Dengan memanfaatkan bahan seperti serbuk kayu, dedak, 50 lembar daun sirih, 5 tutup botol tetes tebu, 5 tutup botol EM4, sampah kebun yang dirajang. Proses ini memakan waktu selama 14 hari di mana pengadukan kompos dilakukan dua hari sekali. Kompos ini juga menggunakan kulit telur yang ditumbuk ini menjadi sumber nutrisi yang baik untuk tanaman, Dengan demikian sampah organic tidak hanya menjadi limbah tetapi dapat diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat.

b) Eco enzym sendiri merupakan teknik pengolahan limbah organic yang mana prosesnya melalui fermentasi buah dan sayur sebagai solusi dalam meminimalisir dan mengurangi sampah dari sumbernya ( Verma et al., 2019 dalam Rahma et al., 2023). Dengan memadukan 900 gram air, 270 gram kulit buah, dan 90 gram madu, eco enzyme dapat difermentasikan selama tiga bulan. Hal penting yang perlu diperhatikan dalam membuat eco enzyme ini ialah memastikan botol fermentasi tertutup rapat menggunakan plastisin dan dilengkapi oleh selang untuk menyalurkan gas metana agar tidak bocor. Cairan eco enzyme yang dihasilkan dapat digunakan sebagai pembersih serbaguna dan juga pupuk cair. Dalam eksperimen ini pembuatan sabun cair juga menggunakan eco enzym.

c) Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan sabun cair sendiri meliputi 26 gram gliserin, 200 gram mess, 150 gram garam, 90 gram aminon, serta tambahan food colour dan eco enzym. Aminon yang berada dalam sabun cair berfungsi sebagai bahan untuk menghasilkan busa, kemudian gliserin sendiri berfungsi sebagai pelembap.

d) Parcel sendiri merujuk pada bingkisan yang berisi berbagai hadiah. Dalam eksperimen ini sendiri kami diberikan kompos, sabun cair, serta tempat sampah yang kami buat dari kertas Koran. Bingkisan yang diberikan dalam tas yang dibuat dari kertas dan dihias dengan sedemikian rupa.

e) Memproduksi sampah secara bertanggung jawab dapat dilakukan dengan memilah, membersihkan, serta menata sampah sesuai jenisnya. Hal ini akan membantu proses daur ulang menjadi lebih efisien. Dalam memerangi rasa malas, penting untuk memastikan tempat sampah tidak penuh agar nyaman digunakan. Cara lain yang dapat dilakukan ialah dengan mendesain tempat sampah sendiri dari kertas juga menjadi salah satu solusi kreatif untuk menampung sampah kering seperti kertas dan plastik. 

Demikian melalui langkah-langkah seperti membuat kompos, eco enzyme, sabun cair, serta memanfaatkan limbah kertas kita bisa terus ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan sekitar kita. Memproduksi sampah secara bertanggung jawab dan melawan rasa malas menjadi salah satu langkah menuju lingkungan yang bersih dan rapi.


Referensi : 

Rahma, F. N., Suryadi, A., F. Ngizzatul, A., & Widianto, I, B. (2023). Aktualisasi Produksi Eco-Enzyme Sebagai Alternatif Penanganan Limbah Organik Rumah Tangga. Jurnal Puruhita, 5(2), 13-15.


(N.B : Klik buka gambar untuk mendapatkan hasil jernih)




0 komentar:

Posting Komentar