PEMANFAATAN
PLASTIK BEKAS MENJADI BARANG BERGUNA
NAMA
: TRI WAHYU NINGSIH
NIM
: 19310410026
DOSEN
PENGAMPU : Dr. ARUNDATI SHINTA, MA.
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Sampah
merupakan produk rumah tangga yang tidak lagi digunakan atau dibuang karena
proses kegiatan industri atau rumah tangga. Jenis sampah ini banyak bentuknya,
antara lain sampah padat dan limbah cair, biasanya sampah padat sulit terurai,
tetapi sebaliknya limbah cair mudah terurai. Surono (2013: 32) mengemukakan bahwa
sampah plastik berdampak negatif bagi lingkungan karena tidak cepat terurai dan
menurunkan kesuburan tanah. Sampah plastik yang dibuang sembarangan juga dapat
menyumbat saluran air, parit, dan sungai yang menyebabkan banjir. Selain itu,
pembakaran sampah plastik biasanya melepaskan zat yang berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Ada
7 pengelompokan jenis plastik, yaitu Polyethylene Terephthalate (PET, PETE), High
Density Polyethylene (HDPE), Polyvinyl Chloride (PVC), Low Density Polyethylene
(LDPE), Polypropylene (PP), Polystyrene (PS), dan Other. Jenis pengelompokan
ini dikembangkan oleh The Society of the Plastic Industry
(SPI), sebuah organisasi perdagangan di Washington D.C yang mewakili industri
plastik di Amerika Serikat. Tujuannya adalah untuk menyediakan sistem nasional yang
konsisten untuk daur ulang plastik dan klasifikasi plastik bekas. Meski tidak
wajib dilakukan, pengelompokan ini sudah menjadi prosedur standar untuk produk
plastik yang dijual di Amerika Serikat dan Kanada. Di Indonesia pengelompokan
seperti ini sudah sangat umum (Marpaung, 2009).
Keunggulan
plastik membuatnya fleksibel untuk diproduksi, lembaran plastik bisa diposisikan
seperti kain sebagai kerajinan. Pengolahan plastik tidak jauh berbeda dengan
kain, seperti dijahit, dipotong, menyambung, dilipat, dll. Telah banyak upaya
untuk mengatasi sampah plastik. Salah satu cara untuk mengurangi sampah plastik
adalah dengan mengolah kembali plastik menjadi berbagai produk yang dapat
digunakan kembali dalam kehidupan sehari-hari, seperti tas, dompet, dusgrip,
dll.
Dibawah ini merupakan
alat dan cara membuat dusgrip:
Alat dan bahan :
1. Bungkus
pewangi pakaian
2. Resleting
3. Jarum
dan benang
4. Gunting
Cara membuat :
1. Siapkan bungkus pewangi pakaian yang sudah bersih lalu potong bagian sisi kanan, kiri, atas, dan
bawah sehingga menjadi 2 bagian. Siapkan jarum dan benang jahit.
2. Lipat tepi bungkus 1 cm lalu sematkan jarum pentul. Jahit resleting menindas lipatan secara lurus.
3. Lakukan hal yang sama untuk bagian lain dari kemasan sehingga ritsleting sekarang bisa terpasang
dengan rapi.
4. Jika resleting sudah terpasang, jahit bagian kanan, kiri, dan bawah dengan rapi.
Dusgrip sudah jadi.
Referensi :
Surono,
Untoro Budi. 2013. Berbagai Metode Konversi Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar
Minyak. Jurnal Teknik. 3 (1). Hal. 32- 40
Kreasi
Ceria. (2017, 20 Mei). Mendaur Ulang Sampah Menjadi Dompet Pensil Unik. Diakses
pada 03 Februari 2021, dari https://www.kreasiceria.com/2017/05/mendaur-ulang-sampah-menjadi-dompet-pensil-unik.html
Marpaung, G.S., dan Widiaji. (2009). Raup Rupiah
dari Sampah Plastik. Pustaka Bina Swadaya. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar