BERTANAM BIBIT CABAI SAAT SULIT
PENGALIRAN AIR
NAMA : TRI WAHYU NINGSIH
NIM
: 19310410026
PSIKOLOGI LINGKUNGAN
DOSEN PENGAMPU : Dr. ARUNDATI SHINTA, MA.
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Petani
adalah orang-orang yang bergerak di bidang pertanian yang pada umumnya
mengelola lahan untuk bercocok tanam dan memelihara tanaman agar diperoleh buah
dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri atau dijual kepada orang lain.
Menurut Anwas (1992 :34) mengemukakan bahwa petani adalah orang yang melakukan
cocok tanam dari lahan pertaniannya atau memelihara ternak dengan tujuan untuk
memperoleh kehidupan dari kegiatan itu.
Selain
itu, petani menjadi pelaku usahatani karena kualitas dan kuantitas hasil
pertanian dipengaruhi oleh pemikiran para pelaku usahatani. Dalam proses
bertani, petani menggunakan keterampilan wawasan dan penguasaan. Kemampuan
tersebut dapat diukur menurut profil petani yaitu umur, pendidikan, pekerjaan
sampingan dan pengalaman bercocok tanam.
Permasalahan
yang dihadapi oleh para petani di desa Minomartani adalah sulit dalam pengaliran
air, namun pada waktu kali ini dikarenakan memasuki “mongso ketigo” maka petani
di desa Minomartani menanam cabai yang tidak membutuhkan air terlalu banyak dan
tanah yang gembur.
Jadi,
tanaman cabai lebih banyak dipilih oleh petani karena tanaman cabai dapat
ditanam di semua tempat di dataran tinggi dan dataran rendah, cara merawatnya
lebih mudah, tidak perlu menunggu penanaman pada musim tertentu, harga benih
terjangkau, dan kebanyakan orang membutuhkan cabai untuk berbagai keperluan,
petani akan mendapat untung yang cukup besar bila menanam tanaman cabai.
Sebelum di tanam bibit cabai setelah di tanam bibit cabai
Referensi
:
Anwas
A. 1992. Pengantar Ilmu Pertanian. Rineke Cipta. Jakarta.
Vebriansyah,
R. (2018). Tingkatkan Produktivitas Cabai. Penebar Swadaya Grup.
0 komentar:
Posting Komentar