Tirsa
Venta Han / 19310410058
Dosen
Pengampu : Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas
Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pandemi Covid-19 sudah
merebak ke berbagai negara dari tahun 2019. Namun di Indonesia sendiri, Virus
ini baru merebak pada awal Maret 2020 lalu. Dalam beberapa bulan terakhir
semenjak Virus ini merebak, seluruh kehidupan masyarakat mulai dari sosial,
ekonomi kesehatan dan psikologis sudah terancam. Kondisi kerentanan sosial
merupakan realita nyata yang terjadi dalam masyarakat selama masa Pandemi
Covid-19 ini terjadi. Ketahanan masyarakat ditengah kondisi seperti ini
sangatlah mengalami guncangan dan persoalan.
Persoalan ketahanan sosial
masyarakat yang timbul akibat kondisi Pandemi seperti ini adalah kemampuan
masyarakat untuk dapat menggunakan sumber daya yang tersedia seperti teknologi,
makanan, pekerjaan, dan sebagainya yang menimbulkan rasa aman dan nyaman justru
tidak dapat terlaksana ditengah kondisi seperti ini, sehingga ketahanan
masyarakat Indonesia saat ini mengalami kerentanan sosial. Kerentanan sosial
ini membuat kegiatan produktivitas menjadi menurun, mata pencaharian masyarakat
menjadi terganggu, dan munculnya gangguan kecemasan sosial seperti coronaphobia.
Tulisan ini terutama
ditujukan untuk Pemerintah dan masyarakat Indonesia yang sedang mengalami
guncangan ketahanan masyarakat sehingga mengakibatkan kerentanan sosial
dimana-mana. Dengan adanya tulisan ini, diharapkan kita semua dapat mengetahui
dampak dari kerentanan sosial ini sehingga dapat menyelesaikan masalah yang
terjadi ini dengan baik. Bagi Pemerintah diharapkan untuk lebih tegas dalam
penanganan Pandemi ini. Dan bagi masyarakat diharapkan untuk lebih mematuhi
himbauan dan semua kebijakan pemerintah agar Pandemi ini segera berakhir dan
kerentanan sosial pun dapat diminimalisirkan.
Apa saja dampak dari
kerentanan sosial? Mari kita simak tiga dampak berikut.
- Tindakan Apatis. Dapat dilihat dari tindakan masyarakat yang tidak peduli dengan instruksi pemerintah untuk physical distancing. Faktanya, physical distancing tidak berjalan efektif. Masih banyak masyarakat yang bisa kita lihat melakukan kegiatan kumpul-kumpul dan kegiatan kerumunan lainnya.
- Tindakan Irasional. Dapat dilihat dari masyarakat meyakini berbagai bahan obat dan metode pencegahan agar tidak terkena Covid-19 sekalipun belum ada bukti penelitian ilmiahnya. Tindakan irasional lainnya yaitu panic buying dan sebagainya.
- Tindakan Kriminal. Hal yang paling dikuatirkan dari kerentanan sosial atas pandemi Covid-19 adalah tindakan kriminal yang dilakukan oleh oknum masyarakat. Bentuk tindakan kriminal yang terjadi misalnya saja pencurian, penjambretan, pencopetan, pemalakan, penjarahan, bahkan pembunuhan.
Pandemi Covid-19 ini membuat
ketahanan masyarakat Indonesia menjadi sangat tidak stabil. Ketidakstabilan itu
akhirnya memicu penurunan kesejahteraan sosial masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan, kondisi ekonomi domestik rumah tangga, rasa aman-nyaman, serta
kualitas hidup yang baik. Pemerintah diharapkan membuat penangan Pandemi ini
tanpa mengesampingkan kondisi kesejahteraan sosial masyarakat agar tidak
menimbulkan kerentanan sosial yang berlebihan.
DAFTAR
PUSTAKA
Syaifudin. (2020). Covid-19, Kerentanan Sosial, dan Gagalnya
Physical Distancing.
Tempo.co. https://kolom.tempo.co/read/1326074/covid-19-kerentanan-sosial-dan-gagalnya-physical-distancing
(Diakses pada tanggal 7 Juni 2020)
SUMBER
GAMBAR
tengah-pandemi-covid-19/ (Diakses pada tanggal 7 Juni 2020)
0 komentar:
Posting Komentar