Stay Calm, Stay
Healthy
Bukan Saatnya Untuk Panik
Maily Qisti Rofiq
19310410095
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pembimbing : Fx Wahyu Widiantoro, S.Psi.,M.A.
Seperti
kita ketahui pada akhir tahun 2019, inveksi 2019-nCoV menjadi masalah kesehatan dunia. Kasus ini diawali dengan
informasi Badan Kesehatan Dunia/World
Healthy Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang menyebutkan
adanya kasus kluster pneumonia dengan etiologi yang tidak jelas di kota Wuhan,
Provinsi Hubei, China. Kasus ini terus berkembang hingga akhirnya diketahui
bahwa penyebab kluster pneumonia ini adalah Novel
Coronavirus, dan kasus ini terus berkembang hingga adanya laporan kematian
dan terjadi importasi diluar china. (Kementrian Kesehatan RI, 2020).
Coronavirus merupakan
keluarga besar virus yang dapat menyerang manusia dan hewan. Pada manusia,
biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernafasan, mulai dari flu biasa
hingga penyakit serius, seperti MERS dan SARS. Covid-19 merupakan coronavirus
jenis baru yang ditemukan pada manusia
di daerah Wuhan, provinsi Hubei, China. Maka dari itu, coronavirus jenis baru ini diberi nama Coronavirus Disease-2019 yang disingkat
menjadi Covid-19. (Kementrian
Kesehatan RI, 2020).
Pada
awal Maret 2020, Presiden Indonesia Bapak Joko Widodo mengumumkan 2 WNI yang
posotif terinfeksi coronavirus. Kabar
ini sontak membuat masyarakat panik dan berusaha untuk mengindahkan himbauan
pemerintah dengan cukup konyol yang mementingkan diri sendiri. Pemerintah
menghimbau untuk selalu menjaga kesehatan, selalu mencuci tangan, mengguanakan hand sanitizer dan menggunakan masker. Namun
yang terjadi di masyarakat sebab
kepanikan yang berlebihan, masyarakat justru memborong masker dan hand sanitizer di apotik dan swalayan
dan berusaha menyetok bahan makanan. Tindakan ini justru banyak merugikan orang
lain terutama petugas kesehatan dan orang-orang yang sedang sakit. Padahal
pemerintah hanya menghimbau untuk pemakaian masker hanya untuk orang yang sakit
dan untuk tenaga kesehatan, dan bagi masyarakat yang masih sehat tidak
dianjurkan untuk pengguanaan masker, cukup alternatif yang bisa dilakukan
dengan menggunakan kain, selalu menjaga kebersihan, selalu mencuci tangan dengan
sabun.
Lalu
apa yang bisa kita lakukan menghadapi Covid-19
yang semakin merebak saat ini? Apakah dengan kita panik dan khawatir yang
berlebihan bisa menjauhkan kita dari Covid-19?
Apakah dengan memborong masker bisa menjegah kita tertular Covid-19? Ternyata pertanyaan itu tidaklah selalu benar, justru ini
hanyalah tindakan yang egois yang banyak merugiakan orang lain. Pandemik coronavirus memperlihatkan bagaimana
kita saling terikat satu sama lain. Tetapi kedekatan kita satu sama lain justru
menjadi kekuatan kita saat ini, terutama dalam hal kesehatan kita sangat
bergantung satu dengan yang lain. Cuci tangan setiap saat dan tutup mulut saat
batuk adalah cara yang paling tepat untuk menjaga diri sendiri, orang-orang
yang kita sayang, teman, kolega, semua orang bahkan orang yang tidak kita kenal
sekalipun. Dan ini bukan saatnya untuk panik justru ini saat yang sangat tepat
untuk menjaga satu sama lain. Tetap ikuti himbauan pemerintah menghindari
keramaian, mengurangi aktivitas diluar rumah. Saatnya bertanya pada
diri sendiri apa yang bisa saya lakukan saat ini? Mungkin kita bisa memulai
hal-hal yang paling sederhana seperti mencuci tangan setiap saat, menutup mulut
saat batuk atau bersin, olahraga teratur, menjaga kebersihan, dan istirahat
yang cukup. Ayo bersama-sama tebarkan kebaikan demi mencegah penyakit.
REFERENSI
Kementrian
Kesehatan RI Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
(2020). Pedoman kesiapsiagaan menghadapi
infeksi Novel Coronavirus [2019-nCoV]. Dapat diakses di https://infeksiemerging.kemkes.go.id
(diakses pada 18 Maret 2020).
Kementrian
Kesehatan RI Direktorat jendral pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P).
(2020). Novel coronavirus. Dapat diakses
di https://www.kemkes.go.id
(diakses pada 21 Maret 2020).
0 komentar:
Posting Komentar