BAYU PRATAMA/19310410022
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pembimbing; Fx. Wahyu
Widiantoro, S.Psi., M.A
Akhir-akhir ini dunia digemparkan
dengan virus baru yang dikenal dengan COVID-19 (Corona Virus Desease). Virus Corona
atau COVID-19 adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Diketahui virus
corona berasal dari Kota Wuhan di China dan muncul pada Desember 2019. Virus corona
muncul dengan beberapa gejala yang berbeda-beda pada tubuh pasiennya. Namun secara
umum gejala virus corona adalah flu, demam, batuk hingga sesak napas
(detikNews, 16 Maret 2020).
Penularan virus corona bisa terjadi melalui berbagai hal diantaranya
adalah tetesan cairan yang
berasal dari batuk dan bersin, kontak pribadi seperti menyentuh dan berjabat
tangan, menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya, kemudian
menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencuci tangan.
Indonesia
merupakan salah satu negara yang terkena virus corona. Sedikitnya sudah 17
provinsi di Indonesia yang sudah terkena penyebaran virus corona. Di Yogyakarta kampus dan sekolah sudah meniadakan kegiatan
pembelajaran secara langsung di kelas dan menggantinya dengan pembelajaran
online (Tribunnewswiki, 20 Maret 2020).
Berita
tentang virus corona setiap hari menghiasi media cetak maupun elektronik. Berita-berita
tersebut membuat masyarakat menjadi lebih serius menghadapi COVID-19. Kematian akibat
COVID-19 membuat masyarakat panik dan berusaha menjaga diri agar tidak terkena
virus corona. Masyarakat berbondong-bondong mencari masker, hand sanitizer
maupun sembako. Sedangkan presentase orang yang sembuh lebih banyak dari yang
meninggal. Ketakutan masyarakat muncul dari dirinya sendiri hingga memborong
semua masker, hand sanitizer maupun sembako sampai orang lain yang lebih
membutuhkan tidak bisa membeli karena persediaan di toko sudah habis.
Kepanikan
yang berlebih bisa menurunkan sistem kekebalan yang ada ditubuh manusia. Jika sistem
kekebalan dalam tubuh manusia menurun maka tubuh pasti akan mudah terserang
segala penyakit. Oleh sebab itu masyarakat sebaiknya jangan panik menghadapi
COVID-19 yang sekarang ini booming. Kewaspadaan dan berhati-hati adalah kunci
utama untuk melawan dan mencegah penularan virus corona.
Untuk
menghadapi virus ini, tidak semua orang diwajibkan menggunakan masker. Penggunaan
masker diperuntukkan bagi mereka yang sedang flu agar tidak menularkan virusnya. Mencuci tangan menggunakan sabun, olahraga yang
teratur, pola makan sehat dan menjaga kebersihan lingkungan merupadan cara
muntuk mencegah penularan COVID-19 (Tribunnewswiki, 20 Maret 2020).
Masyarakat
harus pintar membedakan mana berita yang benar dan mana yang hoax, selanjutnya bertindak untuk mencari solusi
bukan malah ketakutan terhadap sesuatu. Memang sekarang ini berita cepat sekali beredar tetapi kita juga harus mencari tahu apakah itu hoax atau tidak. Tetap semnagat
dan jaga kesehatan serta kebersihan disekitar kita.
Referensi:
https://www.tribunnewswiki.com/amp/2020/03/20/kenapa-indonesia-awalnya-nol-kasus-virus-corona-kini-tiba-tiba-jadi-banyak-ilmuan-ungkap-alasan-ini
(diakses pada 21 Maret 2020)
https://news.detik.com/berita/d-4941084/apa-itu-virus-corona-dan-covid-19-ini-info-yang-perlu-diketahui
(diakses pada 21 Maret 2020)
Nice��
BalasHapus👍👍
BalasHapus