Exwati Miatari /19310410030
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pembimbing: FX. Wahyu Widiyantoro,
S.Psi., M.A
Virus corona
atau senere
acute respiratory syndrome corona virus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus
yang menyerang sistem pernafasan penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China, pada akhir
Desember 2019. COVID-19 menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke
wilayah lain di China dan berbagai Negara, termasuk Indonesia
(alodokter.com-viruskorona, Jumat 20 Maret 2020/23.00 WIB). Jumlah pasien di
Indonesia sendiri setiap harinya selalu bertambah dengan adanya hal tersebut
semakin menambah kewaspadaan masyarakat ditambah dengan adanya berita-berita di
media masa baik elektronik, cetak ataupun online yang menghiasi hari-hari masyarakat
terkait virus korona di Indonesia. Untuk menangani kasus ini pemerintah telah
menyususn protokol utama dalam penyebaran virus korona (COVID-19). Bahkan BNPB
menyatakan masa darurat dalam kasus ini hingga tanggal 29 Mei 2020 atau sekitar
91 hari. Dalam surat keputusan tersebut, BNPB menyatakan perpanjangan ini
dilakukan akibat penyebaran virus korona yang semakin meluas dan menyababkan
korban jiwa (blokpensisikan.net,selasa 17 Maret 2020).
Merebaknya virus korona juga membuat
sejumlah sekolah dan universitas menerapkan sistem pembelajaran daring hal
tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengantisipasi penyebaran virus korona
yang semakin menyebar luas. Bahkan organisasi kesehatan dunia (WHO) telah
memperingati kemungkinan penularan virus korona melalui udara (kompas.com,
16/03/2020 06.39 WIB). Setelah munculnya kasus tersebut, masyarakat pun menjadi
semakin resah akan potensi terjangkitnya virus korona (COVID-19). Banyak
masyarakat enggan untuk beraktivitas keluar dan lebih memilih untuk berdiam
diri dirumah. Terlebih hal tersebut juga dijelaskan oleh gubernur DIY,
Hamengkubuwana X untuk menghimbau aktivitas termasuk menunda kegiatan yang
mendatangkan banyak orang himbauan ini menyusul beberapa agenda besar
diantaranya perayaan nyepi di Candi Prambanan (twitter.com/metro_tv, Jumat 20
Maret 2020/23.00 WIB).
Setelah banyak berita-berita yang beredar,
masyarakat Indonesia pun semakin tidak tenang. Namun ada beberapa hal yang
dapat dilakukan untuk mencegah atau membantu menghentikan penyebaran COVID-19.
Ada 6 cara yang bisa kita lakukan.
1. 1. Cuci tangan sesering mungkin.
Sering-sering cuci tangan dengan air, atau gunakan antiseptic berbasis alkohol,
jika tangan tidak terlalu kotor. Mengapa? Mencuci tangan dengan
sabun dan air, atau menggunakan antiseptic berbasis alkohol menghilangkan virus
ditangan.
2. 2. Saat batuk atau bersin, tutup
mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk. Bila memakai tisu
untuk menutup mulut dan hidung setelah bersin, batuk, dana tau mengusap muka,
segera buang tisu ketempat sampah tertutup. Lalu, bersihkan tangan dengan
alkohol dengan sabun dan air. Mengapa? Menutupi mulut dan hidung ketika batuk
dan bersin mencegah penyebaran kuman dan virus. Jika bersin atau batuk ditangan
anda, dapat mencemari benda atau orang yang anda sentuh. Demikian pula
penggunaan tisu
3. 3. Buat jarak setidaknya
satu meter (tiga kaki) antara anda dan orang lain, terutama bila anda yang
batuk, bersin, dan demam. Mengapa? Ketika seseorang terinfeksi penyakit
pernafasan, seperti COVID-19, batuk atau bersin mereka memproyeksikan tetesan
kecil yang mengandung virus. Jika terlalu dekat, anda bisa menghirup virus itu.
4. 4. Sebisa mungkin hindari
menyentuh mata, hidung, dan mulut. Mengapa? Tangan yang menyentuh banyak
permukaan dapat terkontaminasi oleh virus. Jika Anda menyentuh mata, hidung,
atau mulut dengan tangan yang terkontaminasi, maka dapat memindahkan virus dari
permukaan ke diri sendiri.
5. 5. Jika mengalami demam, batuk,
dan sulit bernafas, segera cari bantuan medis. Beritahu penyedia layanan
kesehatan bila anda melakukan perjalanan di daerah China dimana 2019-nCoV telah
dilaporkan. Atau jika anda telah melakukan kontan dengan seseorang dengan yang
telah melakukan perjalan dari China dan memiliki gejala pernafasan. Mengapa?
Setiap kali mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernafas, penting untuk
mencari pertolongan medis karena ini mungkin disebabkan oleh pernafasan atau
kondisi serius lainnya. Gejala pernafasan dengan demam memiliki berbagai
penyebab, dan tergantung pada riwayat dan keadaan perjalanan pribadi anda,
2019-nCoV bisa menjadi salah satunya. Jika anda memiliki gejala pernafasan
ringan dan tidak memiliki riwayat perjalanan di China, jaga kebersihan tangan
dengan hati-hati dan tinggal dirumah sampai pulih jika memungkinkan. Sebagai
pencegahan umum, lakukan tindaakan kebersihan umum saat mengunjungi pasar hewan
hidup, pasar basah atau pasar produk hewan. Pastikan mencuci tangan dengan
teratur dengan sabun dan air setelah menyentuh hewan dan produk hewani, hindari
menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan.
6. 6. Hindari kontan dengan hewan
sakit atau binatang lain dipasar seperti kucing, anjing liar, tikus, burung,
dan kelelawar. Hindari kontak dengan kotoran hewan yang berpotensi
terkontaminasi atau cairan ditanah atau struktur toko dan fasilitas pasar.
Hindari konsumsi produk hewani mentah atau setengah matang. Tangani daging
mentah, susu, atau organ hewan dengan hati-hati untuk menghindari kontaminasi
dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan makanan yang baik
(KOMPAS.com/AKRAB BAYU TANGTOMO, Senin 2 maret 2020/ 22.08 WIB).
Sampai saat ini mungkin masih banyak
dari masyarakat yang mengabaikan akan pentingnya berolahraga, apalagi disaat
seperti ini. Seharusnya masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan dan
menerapkan pola hidup sehat. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk
menerapkan pola hidup sehat. Salah satunya dengan berolahraga. Dengan kita
berolahraga, secara tidak langsung akan meningkatkan daya tahan tubuh kita
menjadi lebih kuat dan tidak mudah terserang virus atau penyakit. Sudah
semestinya kita menyadari akan pentingnya menjaga kesehatan bagi tubuh.
Lalu apa yang harus kita lakukan jika merasakan gejala COVID-19?
1. Tetap
dirumah kecuali untuk medapatkan perawatan medis.
2. Memisahkan
diri dari orang lain dan hewan di rumah.
3. Jika
memungkinkan, mintalah orang yang tinggal serumah untuk
merawat hewan peliharan ketika anda sedang sakit.
4. Kunjungi
dokter.
5. Kenakan
masker wajah jika anda sedang sakit dan ketika sedang merawat orang yang
sedang sakit.
Selain
itu, kita juga harus pandai memfilter semua berita dan mematuhi himbauan dari
pemerintah. Jangan sampai melakukan kesalahan dalam menggunakan media sosial.
Agar tidak termakan oleh berita hoax, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
kebenaranya. Jadilah pengguna media sosial dengan bijak dan tidak mudah
termakan oleh berita-berita yang bersifat hoax.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar