FENOMENOLOGIS CARL ROGERS
Ika Fatmawati
183104101185
Mata Kuliah : Psikologi Kepribadian II
Dosen Pengampu : Fx. Wahyu Widiantoro S.Psi.,
M.A.
Pendekatan fenomenologis Rogers
menekankan pandangan bahwa tingkah laku manusia hanya dapat dipahami dari
bagaimana manusia memandang realita secara subyektif (subyektif experience of reality). Manusia mampu menetukan nasibnya
sendiri, karna sifat manusia mempunyai tujuan, dapat dipercaya, dan mengejar
kesempurnaan diri (purposive,
trusthworthy, self- perfecting).
Metode terapi yang dikembangkan Carl
Rogers yaitu tidak mengarahkan (nondirective)
atau terapi yang berpusat pada klien. Kunci utama sudut pandang Rogers ialah
bahwa orang cenderung berkembang ke arah positif, dengan kata lain mereka akan
memenuhi potensi mereka kecuali kalau mereka mengalami rintangan. Sehingga
Rogers juga berpandangan bahwa semua orang pada dasarnya adalah baik.
Rogers mengemukakan 19 rumusan
mengenai hakekat pribadi (self) sebagai berikut:
1. Organisme berada di dalam dunia
pengalaman yang terus menerus berubah (pengalaman)
2. Organisme menanggapi dunia sesuai
dengan persepsinya. Realita sebatas persepsi disebut realita subyektif
(subjektif reality)
3. Organisme mempunyai keinginan
dasar mengaktualisasikan-memelihara-meningkatkan diri
4. Organisme mereaksi fenomena &
bertujuan (punya target)
5. Memiliki usaha dalam memuaskan
aktualisasi siri (berusaha)
6. Organisme memiliki emosi yang
seiring dengan tujuan dan target (emosi)
7. Pada dasarnya, jalan terbaik
untuk memahami tingkah laku manusia adalah dengan mengamati kerangka orang itu
sendiri (skema/struktur gambaran)
8. Proses pribadi meliputi hal yang
namanya kesadaran (kesadaran)
9. Kesadaran akan terbentuk nilainya
ketika ada pertukaran dari orang lain (hubungan sosial)
10. Organisme selalu memiliki
pengalaman baru (merevisi)
11. Setiap kejadian dalam organisme
akan dikelola (proses olah kesadaran)
12. Memiliki ketetapan yang menjadi
pribadi (konsisten)
13. Tingkah laku yang didorong oleh
organisme (ketidaksadaran)
14. Organisme mampu merespon
keburukan dari pengalaman (penolakan)
15. Organisme mampu merespon kebaikan
dari pengalaman (penyesuaian)
16. Organisme akan merespon dengan
hal yang sama ketika mendapatkan kejadian yang terulang (memiliki pertahanan)
18. Mampu menerima orang-orang yang
berbeda (terbuka)
19. Memperhitungkan kebaikan dan
keburukan pengalaman (introspeksi diri)
Struktur kepribadian menurut Rogers terdiri dari 3 yaitu :
1.Organism
- Organism yaitu makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan
psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial
terdapat dalam kesadar setiap saat.
- Subyjective reality : Organisme menanggapi dunia seperti
yang diamati atau dialaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya
subjektif, bukan benar-salah.
- Holisme: organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga
perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. Setiap perubahan
memiliki makna pribadi dan bertujuan, yakni tujuan aktualisasi diri,
mempertahankan diri dan mengembangkan diri.
2. Medan Fenomena (Phenomenal field)
Medan fenoma atau
phenomenal field adalah keseluruhan pengalaman, baik yang internal
maupun eksternal, disadari maupun tidak
di sadari.
Misalnya pengalaman internal yaitu persepsi mengenai diri
sendiri meliputi pengalaman yang disimbulkan (diamati dan disusun dalam
kaitanya dengan diri sendiri) dan pengalaman eksternal berupa persepsi mengenai
dunia luar, meliputi pengalaman yang disimbulkan (diamati dan disusun dalam
kaitanya dengan diri sendiri). Semua persepsi
yang bersifat subyektif, benar bagi diri sendiri.
Medan fenomenal seseorang tidak dapat diketahui oleh orang
lain kecuali melalui inferensi empatik, itupun pengetahuan yang diperoleh tidak
bakal sempurna.
3.Self.
Self merupakan bagian medan phenomenal yang
terdiferensiasikan dan terdiri dari pola-pola pengamatan dan penilaian sadar
daripada “I” atau “me”.
Self mempunyai bermacam-macam sifat:
a. Self berkembang dari interaksi organisme dengan
lingkungan.
b. Self mungkin menginteraksikan nilai-nilai orang lain dan
mengamatinya dalam cara (bentuk) yang tidak wajar.
c. Self bersifat integral dan konsisten
d. Self mungkin berubah sebagai hasil dari pematangan
(maturation) dan belajar.
e. Pengalaman-pengalaman yang tak selaras dengan stuktur
self diamati sebagai ancaman.
Menurut Rogers, pribadi yang sehat
adalah pribadi yang mampu berfungsi sepenuhnya. Mereka mampu mengalami secara
mendalam keseluruhan emosi, kebahagiaan atau kesedihan, gembira atau putus asa.
Ciri-ciri dari pribadi sehat ini adalah memiliki perasaan yang kuat, dapat
memilih bertindak bebas, kreatif dan spontan. Memiliki keberanian untuk menjadi
”ada” yaitu menjadi diri sendiri tanpa bersembunyi dibalik topeng atau berpura-pura
menjadi sesuatu yang bukan dirinya.
Ada tiga gambaran umum dalam
aktualisasi diri yaitu :
1.
Aktualisasi diri merupakan suatu
proses yang continue dan terus menerus.
2.
Aktualisasi diri merupakan sebuah
proses yang tidak mudah bahkan terkadang menyakitkan sehingga diperlukan
keberanian untuk menjalaninya. Hal ini sebagai gambaran bahwa proses
aktualisasi diri tidak selalu bersifat menyenangkan atau membahagiakan. Justru
kebahagiaan itu timbul sebagai efek dari aktualisasi diri.
3.
Orang yang mengaktualisasikan diri
adalah benar-benar diri mereka sendiri dan tidak bersembunyi di balik topeng
ataupun menyembunyikan sebagian dari dirinya. Benar- benar individu yang
menjadi dirinya sendiri.
Berkembangnya konsep diri yang sehat
tergantung dari pengalaman masa kecil anak akan penerimaan dan cinta kasih. Lima
tanda-tanda orang yang melakukan aktualisasi diri selain ketiga hal umum di
atas adalah sebagai berikut:
1. Terbuka
pada pengalaman
Orang yang tidak mengembangkan
penghargaan positif bersyarat akan mengembangkan sikap yang terbuka pada
pengalaman. Pengalaman tidak hanya diterima namun juga dimanfaatkan untuk
mengembangkan persepsi dan ungkapan baru. Saat mengalami pengalaman, orang yang
demikian lebih mengalami emosi yang lebih kuat, baik emosi positif maupun
negatif, dibanding orang yang defensif.
2. Kehidupan
eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya,
aktualisasi diri, akan hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan karena ia
terbuka pada setiap pengalaman. Ia tidak akan beperasangka dan mudah
menyesuaikan diri terhadap pengalaman sehingga tidak harus memanipulasi apa
yang dialaminya. Menurut Rogers, kehidupan eksistensial ini merupakan ciri
terpenting kepribadian yang melakukan aktualisasi diri/keperibadian yang sehat.
3. Kepercayaan
terhadap organisme orang itu sendiri
Orang terbuka pada pengalaman
sehingga ia menerima semua informasi yang ada, bahkan dari segi selain
pikirannya. Organismenya secara keseluruhan, baik sadar dan tak sadar, faktor
emosional maupun intelektual, akan menyerap semua informasi yang diterima. Hal
ini menjadikannya dalam membuat keputusan dapat mempercayai organismenya
sendiri, intuisinya, impuls-impuls yang timbul seketika. Ia menjadi spontan
namun tidak terburu-buru (tidak mempertimbangkan konsekuensi tindakan). Ia
percaya dirinya sendiri.
4. Persaaan
bebas
Orang yang sehat dapat memilih
dengan bebas dapat memilih dengan bebas tanpa rintangan atau paksaan antara
alternatif pikiran dan tindakan. Ia memiliki perasaan berkuasa secara peribadi
mengenai kehidupan. Karena merasa bebas dan berkuasa, ia menjadi mampu melihat
banyaknya pilihan dalam kehidupan dan mampu melakukan pilihan-pilihan tersebut
sesuai kehendaknya.
5. Kreativitas
Seorang yang kreatif bertindak dengan bebas dan
menciptakan hidup, ide dan rencana yang konstruktif, serta dapat mewujudkan
kebutuhan dan potensinya secara kreatif dan dengan cara yang memuaskan.
Setiap manusia memiliki kebutuhan
dasar akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta, kasih dan
sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive regard.
Positive regard mempunyai peranan penting dalam pembentukan kepribadian
individu. Positive regard terbagi
menjadi 2 yaitu:
1. Conditional
positive regard (bersyarat)
2. Unconditional
positive regard (tak bersyarat)
Pribadi yang berfungsi sepenuhnya
adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Mengapa?
Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang
yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
Orang yang sehat secara psikologis menurut
Carl Rogers antara lain:
• Kemampuan untu menikmati hidup
setiap saat
• Keinginan untuk lebih mengikuti
nalurinya dari pada orang lain.
• Kreatif dan bebas untuk berfikir
dan bertindak.
• Rogers lebih melihat pada masa
sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara
bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga
kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan
apa yang terjadi pada waktu itu.
Daftar Pustaka :
Alwisol, (2009). Psikologi
Kepribadian. Malang: UMM Press
0 komentar:
Posting Komentar