PENGARUH BUDAYA ASING TERHADAP CARA
BERPAKAIAN DI KALANGAN REMAJA
YANSES KALA’ IRI’
19310410046
Psikologi Umum 1
Dosen Fx. Wahyu
Widiantoro
Manusia cenderung untuk meniru
perbuatan orang lain. Semua orang memiliki
kecenderungan yang kuat untuk menandingi, menyamai atau melebihi tindakan di
sekitarnya. Menurut Soejono Soekanto (Muin, 2006) imitasi adalah
tindakan sosial meniru sikap, tindakan, tingkah lakuh, atau penampilan fisik
seseorang secara berlebihan.
Sama halanya
dengan remaja, masa remaja atau masa puber, merupakan masa penghubung
antara masa anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja
sangat pesat, di masa ini remaja mulai mecari jati diri mereka dan mulai
mengeksplor semua hal yang menurutnya cocok dengannya. Menurut Elisabeth
B. Hurlock (dalam belajarpsikologi.com, 2010) menjelaskan bahwa remaja berasal
dari kata latin adolensence yang
berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup
kematangan mental, emosional sosial dan fisik.
Tak
dapat di pungkiri bahwa pada era globalisasi seiring dengan pesatnya kemajuan
teknologi yang ada sangat berpengaruh.
Salah satu arus globalisasi yang sangat terlihat yaitu budaya asing masuk ke
Indonesia secara bebas. Masuknya budaya asing yang kental di Indonesia
menjadikan remaja tidak lagi patuh terhadap pada aturan dan norma.
Budaya asing yang masuk di Indonesia
dapat membawa macam pengaruh, yaitu pengaruh positif dan negatif bagi remaja
Indonesia. Salah satu contoh yang dapat dilihat dari sisi negatif kebudayaan
asing yang masuk keindonesia adalah dari cara berpakaiaan yang kurang sopan.
Pada zaman sekarang cara berpakaian yang terbuka dianggap sudah biasa di
kalangan remaja dan menjadi kebiasaan dikalangan remaja terbukti sekarang ini
banyak ivent-ivent yang mendukung hal itu salah satunya yaitu fashion show yang diadakan oleh
disainer-disainer di Indonesia serta kecanggihan teknologi sehingga dengan
adanya fasilitas internet remaja sekarang ini dengan mudah mengakses dan
meniru. Cara berpakaian kalangan remaja saat ini juga sudah menganut budaya
kebarat-tan juga mengikuti cara berpakaian negara-negara maju yang ada di ASIA
contohnya yang saat ini lagi ramai di kalangan remaja yaitu dari negara korea
selatan. Remaja mengidolakan artis-arsit dari negara korea seatan yang biasa di
sebut artis k-pop dan meniru bahkan menyamai cara berpakain mereka.
Pakaian merupakan barang yang dipakai baik baju, celana yang
mencerminkan kepribadian dari orang yang memakainya, sekarang banyak sekali
cara berpakaian anak remaja saat ini yang mengadopsi cara berpakaian
orang-orang luar seperti budaya barat, korea, jepang dll.Bertentangan dengan
cara berpakaian adat di indonesia hal itu dapat menimbulkan berbagai dampak
salah satunya meningkatkan kriminalitas di Indonesia. Pengaruh berpakaian yang
mencerminkan budaya luar dapat berdampak negaitif, anak muda yang menyeleweng
dari atauran dan norma yang ada, kehidupan anak muda yang bebas, dan lain sebagainya.
Salah satu upaya untuk mengurangi masalah tersebut yaitu dengan peran Orang, bukan
hanya peran orang tua tetapi juga peran teman pergaulan dan lingkungan dapat
meminimalisir pengaruh yang diakibatkan dengan cara memilih teman yang baik,
yang sopan dan beretika dengan begitu kita akan ikut menjadi orang yang sopan
dan beretika juga begitupun dengan lingkungan tempat kita berada.
Jadi, mempertahankan lebih sulit dibandingkan memilikinya, kita
boleh mengikuti tetapi jangan sampai mengganti, serta kita harus juga bisa
menfilter budaya yang masuk ke Indonesia serta dampak yang ditimbulkan.
DAFTAR PUSTAKA
Hurlock,
Elisabeth B.
https://belajarpsikologi.com/pengertian-remaja/(di
akses pada 15 september 2019 (diakses
pada 15 September 2019)
Muin, Idianto. (2006). sosiologi SMA/MA untuk kls
X. Jakarta: Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar