Psikologi
Kognitif
I R W A N T O
NIM. 163104101125
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
1.
Sejarah Perkembangan Pemikiran
Psikologi
kognitif didefinisikan sebagai studi tentang kognisi, proses-proses mental yang
mendasari perilaku manusia, yang meliputi berbagai subdisiplin termasuk memori,
persepsi,, dan penyelesaian masalah. Psikologi kognitif telah berkembang
melalui beberapa fase dalam sejarah singkatnya.Sejak penelitian tentang
introspeksi oleh Ebbinghaus di akhir abad 19, psikologi kognitif berkembang
memasuki pengkondisian klasik, bersama Thorndike dan kemudian beralih ke
behavorisme Pavlov, Watson, dan Skinner. Pada awalnya, paradigma kognitif
menjadi terkenal melalui buku Perception and Communication karya Donal
Broadbent pada tahun 1958, kendati perkembangan-perkembangan lain seperti teori
bahasa Chomsky (1956) danpenuntas masalah umum dari Newell dan Simon (1958)
menjadi awal revolusi kognitif. Istilah “psikologi kognitif” pertama kali
digunakan secara umum ketika buku Cognitive Psychology karya Ulrich
Neisser dipublikasikan pada tahun 1967.
Psikologi
kognitif merupakan salah satu ilmu dalam psikologi yang berupaya memahami
berbagai bentuk instrument observasi empiric sistematis manusia yang selanjutnya
dikontribusikan menjadi serangkaian teori
dan dalam psikologi kognitif membahas persespsi terhadap informasi,
pemahaman, alur pikiran dan proses pemecahan masalah (Robert; 2008 dalam Jurnal
Maria Elena Puspasari, 2014).
Proses
kognitif adalah perubahan dalam pemikiran, kecerdasan, dan bahasa anak. Proses
perkembangan kognitif memampukan anak untuk mengingat puisi, membayangkan
bagaimana cara memecahkan soal matematika, menyusun strategi kreatif, atau
menghubugnkan kalimat menjadi pembicaraan yang bermakna. (Santrock: 41).
Revolusi kognitif berkembang lebih lanjut pada tahun 1970-an, ditandai dengan
fokus pendekatan komputasional yang dipelopori karya David Marr.Subjek ilmu ini
berkembang pesat dengan mencakup fungsi-fungsi kognitif lebih tinggi yang tidak
banyak diteliti pada masa itu.Konsep “struktur mental” kemudian digunakan
secara luas dan hubugnan dengan fisiologi dan ilmu komputer mulai
terbentuk.Sejak revolusi kognitif, psikologi kognitif didominasi oleh model
pemrosesan informasi yang memandang pikiran sebagai sistem pemrosesan simbolik
berkapasitas terbatsa yang memiliki fungsi umum.Tujuan psikologi kognitif
adalah mengetahui bagaimana otak memanipulasi data.Secara khusus, fokusnya
terletak pada bagaimana memahami struktur-struktur yang terlibat dalam kognisi,
seperti penyaringan, leksikon dan penyimpangan, dan proses-proses yang bekerja
pada data kognitif, termasuk pengodean, hambatan dan lupa. (jonathan ling:
2)
Pengkajian
mengenai aktivitas mental kembali
menjadi buah bibir. Ketika pembatasan behaviorisme telah diterima secara luas,
peneliti bersikap terbuka terhadap pendekatan lain tetapi kecaman terhadap
behavorisme tidak terlalu berdampak besar jika bukan karena adanya perubahan
teknologi yang menghasilkan cara baru dalam memandang aktivitas mental.
Revolusi kognitif berkembang ketika peneliti mengembangkan metode baru untuk
menguji perkiraan dari model komputasi yang sering menjelaskan urutan aktivitas
mental utama yang terjadi.Metode-metode ini merupakan bagian penting dalam
revolusi kogntif karena metode ini membuat aktivitas mental dapat dipelajari
secaralebih objektif daripada introspeksi dan dengan demikian, membantu banyak
peneliti untuk bergerak lebih jauh di luar behaviorisme tanpa melepaskan
keinginan untuk memperoleh bukti empirik yaitu berupa temuan fakta baru melalui
observasi yang sistematis. (Edward : 7)
Perkembangan
kognitif dapat dipandang sebagai suatu perubahan dari suatu keadaan seimbang ke
dalam keseimbangan baru.Setiap tahap perkembangan kognitif mempunyai bentuk
keseimbangan tertentu sebagai fungsi dari kemampuan memecahkan masalah pada
tahap itu. Ini berarti penyeimbangan memungkinkan terjadinya transformasi dari
bentuk penalaran sederhana ke bentuk penalaran sederhana ke bentuk penalaran
yang lebih komplek sampai mencapai keadaan terakhir yang diwujudkan dengan
kematangan berpikir orang dewasa.(Sumanto: 68)
2.
Tokoh-Tokoh Psikologi Kognitif
1)
Jean Piaget (1896-1980)
Jean piaget merupakan tokoh psikologi
kognitif berkebangsaan Swiss. Piaget disebut sebagai bapak psikologi kognitif,
dengan teorinya “perkembangan kognitif” yang memandang bahwa kemampuan berpikir
(proses mental) seseorang itu melalui perubahan-perubahan yang sedikit demi
sedikit dan berurutan mulai dari sederhana hingga menjadi semakin kompleks.
(sumanto: 235)
Piaget meneliti dan menulis subjek
perkembangan kognitif dari 1929 sampai 1980. Tidak seperti ahli-ahli psikologi
sebelumnya, Piaget menyatakan cara berfikir anak-anak berbeda bukan hanya krang
matang dibandingkan orang dewasa karena kalah pengetahuan, tetapi juga berbeda
secara kualitatif. (matt jarvis: 141). Jean piaget mengadopsi perpektif yang
unik sekaligus sangat berpengaruh. Ia menetapkan bahwa intelektualitas,
sebagaimana fungsi-fungsi biologis, adalah hasil dari adaptasi evolusioner (evoutionary
adaptation), dengan demikian maka jalan terbaik untuk memahami sifat dasar
pikiran orang dewasa adalah melalui sudut pandang biologis dan evolusioner,
melalui penelitian terhadap aktivitas mental sejak lahir, serta observasi
terhadap perkembangan dan perubahannya sebagai upaya proses adaptasi terhadap
lingkungan. (robert solso: 365)
Perhatian utama Piaget terletak pada
perkembangan dan pendidikan anak-anak.Sebab, pada diri anak-anak nasib
duniakelak dipertaruhkan.Pemikiran Piaget telah memberi pengaruh kuat pada
banyak bidang, termasuk psikologi perkembanngan, pendidikan dan moralitas,
studi kognisi dan sejarah pemikiran, teori evolusi, filsafat primatologi, serta
kecerdasan buatan. (Eka Nova Irawan: hal 145-146)
2)
Lev Vygotsky (1896-1934)
Lev vygotsky dilahirkan di kota Orsha.
Talenta Vygotsky tidak terbatas pada bidang psikologi, tetapi juga mencakup
filsafat (ia memuat karya klasik tentang Marx dan Hegel, dan bukunya tentang
Spinozza masih diterbitkan, kritik seni,
penelitian di bidang karya sastra, hukum dan pengobatan. Sekalipun
Vygotsky dan Piaget (yang adalah pelopor psikologi perkembangan abad ini) hidup
sezaman dan sama-sama tinggaldi Eropa, mereka tidak pernah bertemu.Mereka pun
tidak saling tahu mengenai karya masing-masing.Tetapi Vygotsky lebih dahulu
mengenal Piaget daripada Piaget mengenal Vygotsky. (Robert Solso: )
Menurut Vygotsky, menggunakan
pendekatan development berarti memahami fungsi kognitif anak dnegan memeriksa
asal usulnya dan transformasinya dari bentuk awal ke bentuk selanjutnya. Jadi
tindakan mental tertentu seperti menggunakan “ucapan batin’ (inner speech)
tidak bisa dilihat dnegan tepat secara sendiri tetapi harus dievaluasi sebagai
satu langkah dalam proses perkembangan bertahap. (Santrock: 60)
3
Konsep Manusia Dalam Teori
Adapun beberapa prinsip-prinsip umum yang Piaget
kemukakan terkait perkembangan kognitif manusia:
a.
Organisasi (organization),
yakni mengacu pada sifat dasar struktur mental yang digunakan untuk
mengeksplorasi dan memahami dunia.
(Robert L solso: 365). Arau bisa dikatakan bahwa organisasi adalah
sistem pengetahuan (integrasi dari pengetahuan-pengetahuan parsial menjadi
universal) atau cara berfikir disertai pencitraan realitas yang semakin akurat.
b.
Adaptasi (adaptation), adalah
cara anak memperlakukan informasi baru dengan mempertimbangkan hal-hal yang
telah mereka ketahui. Adaptasi mencakup dua proses, yaitu asimilasi (assimilation)
dan akomodasi (accomodation). (eka nova irawan: 148). Asimilasi adalah
proses perolehan informasi dari luar dan pengamilasiannya dnegan pengetahuan
dengan pengetahuan dan perilaku kita sebelumnya. Sedangkan akomodasi adalah
proses perubahan (adaptasi) skema lama untuk memproses informasi dan
objek-objek baru di lingkungannya. (robert solso: 365)
Dalam tiap-tiap tahapan, terdapat subjek skema
untuk tujuan akomodasi.Perubahan muncul dalam fase-fase tersebut sepanjang
tingkata yang bersangkutan.
Tahap
1
: Periode sensomotor (sejak kelahiran hingga usia 2 tahun), dicirikan dengan
fase interkoordinasi progresif dari skema menjadi lebih kompleks dan
terintegrasi.
Tahap2
: Periode pra-operasional (usia 2-7 tahun), perilaku anak berubah dari
dependensi tindakan menuju pemanfaatan representatif mental dalam
tindakan-tindakannya, atau yang biasa disebut berfikir.
Tahap3
: Periode operasional konkret (usia 7-11 tahun), adalah tahap penyempurnaan
tiga ranah penting dalam pertumbuhan intelektual, yaitu: konservasi,
klasifikasi, dan transitivitas.
Tahap4
: Periodeoperasional-formal (masa remaja dan dewasa), ditandai dnegan kemampuan
anak untuk memformulasikan hipotesis dan mengujinya terhadap realitas. (robert
solso: 366-369)
Adapun
tahapan-tahapan perkembangan menurut Vygotsky:
Perbedaan kedua antara teori Vygotsky dan Piaget
adalah pada sifat dasar dan fungsi wicara. Menurut Vygotsky, pikiran anak secara
alamiah dan inheren bersifat sosial, da egocentric speech sesungguhnya
bersifat sosial, baik dari asal mulanya, maupun dalam tujuannya. Artinya, anak
mempelajari egocentric speech dari orang lain dan menggunakannya untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Perkembangan wicara yangberkaitan dnegan
perkembangan pikiran anak berlangsung mengikuti proses yang ada. Pertama dan yang terpenting, tujun utama
berbicara adalah komunikasi yang didorong oleh kebutuhan dasar kita untuk melakukan kontak sosial. Bentuk-bentuk bicara
yang awal menurut Vygotsky secara esensial bersifat sosial.Bicara menjadi
“egosentrik” ketika anak “mentransfer bentuk kolaborasi sosial perilaku untuk
melapisi pribadi bagian dalam dan fungsi-fungsi fisik”.Perkembangan pemikiran
tidak berasal dari individu ke masyarakat, melainkan dari masyarakat ke
individu”. Vygotsky mengamati cara anak memilah-milah obbjek seperti memilih
balok yang berbeda ukuran, warna dan bentuk. Anak yang lebih besar, usia 7
tahun keatas tampaknya memilih kriteria tertentu, misalnya warna. Anak yang
lebih kecil, di bawah usia 7 tahun, menggunakan konsep berantai. Vygotsky
menunjukkan bahwa klasifikasi berubah mengikuti proses seleksi. Anak usia pra
sekolah tampaknya cenderung lebih mengorganisasikan objek secara tematik
daripada taksonomi. Vygotsky berfikir bahwa anak melalui tiga tahapan dalam
perkembangan konseptual, yaitu:
i.
Pembentukan konsep tematik, di mana
hubungan antar objek dinilai penting
ii.
Pembentukan konsep berantai
iii.
Pembentukan konsep abstrak menyerupai
pembentukan konsep pada orang dewasa
Menurut Vygotsky, bahasa adalah kesatuan antara
pembicaraan di luar yang didengar anak dan pembicaraan di dalam pikirannya. Hal
ini membawa kita pada kesimpulan logis
bahwa keberadaan pikiran tergantung bahasa. Prinsip dasar psikologi Vygotsky
adalah bhawa pikiran dan bahasa memiliki akar genetic yang berbeda, sehingga
tingkat perkembangan keduanyapun berbeda pula. (Robert Solso: 3372-374)
Vygotsky percaya bahwa bahasa dan pikiran pada
mulanya berkembang sendiri-sendiri lalu kemudian bergabung.Dia mengatakan bahwa
semua fungsi mental punya asal usul eksternal atau sosial. Anak-anak harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain sebelum mereka bsia
fokus ke dalam pemikirannya sendiri. Anak-anak juga harus berkomunikasi ke luar
dan menggunakan bahasa selama periode yang agak lama sebelum transisi dari
pembicaraan eksternal ke pembicaraan batik (internal) terjadi. (Santrock: 63)
KESIMPULAN
Psikologi
kognitif didominasi oleh model pemrosesan informasi yang memandang pikiran
sebagai sistem pemrosesan simbolik berkapasitas terbatsa yang memiliki fungsi
umum.Tujuan psikologi kognitif adalah mengetahui bagaimana otak memanipulasi
data. Secara khusus, fokusnya terletak pada bagaimana memahami
struktur-struktur yang terlibat dalam kognisi, seperti penyaringan, leksikon
dan penyimpangan, dan proses-proses yang bekerja pada data kognitif, termasuk
pengodean, hambatan dan lupa
Daftar Pustaka
Boeree,
C. George. (2016). Personality Theories: Melacak Kepribadian Anda Bersama Psikolog
Dunia. Jogyakarta: prismasophie.
Dye, Lacretia, dkk (2017). Beyond Social Justice For The African
American Learner: A Contextual Humanistic Perspecktive For School Counselors,Journal of ISAAC, Volume 6, Issue 1.
Elana Puspasari, Maria (2014). Psikologi
Kognitif Dalam Proses Kreatif, Jurnal
UMN, Vol V, No. 01
Hall,
Calvin S dan Lindzey, Gardner. (2015). Psikologi kepribadian: Teori-Teori
Holistik. Yogyakarta: KANISIUS.
Irawan,
Eka Nova. (2015). Buku Pintar Pemikiran Tokoh-Tokoh Psikologi Dari Klasik
Sampai Modern. Yogyakarta: IRCiSoD.
Ling,
Jonathan & Catling, Jonathan.(2012). Psikologi Kognitif. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
P.Schultz,
Duane Dan Ellen Schulyz, Sydney.(2013). Sejarah Psikologi Modern. Bandung:
Nusa Media
Santrock,
John W. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenadamedia Group.
Smith,
Edward E &Kosslyn, Stephen M. (2014).Psikologi Kognitif; Pikiran Dan
Otak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Solso,
Robert L., Dkk. (2008). Psikologi Kognitif. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sumanto.(2014).
Psikologi Umum.Yogyakarta.CAPS.
Wilcox,
Lynn. (2013). Psikologi Kepribadian: Analisis Seluk Beluk Kepribadian
Manusia. Jogyakarta: IRCiSoD.
0 komentar:
Posting Komentar