Observasi Tertutup
IRWANTO
NIM. 163104101125
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
A. Tujuan
Observasi : Mengamati tingkah laku
seseorang yang akan membeli Ikan Hias.
B. Lokasi
Observasi : Pasty (Pasar Satwa dan
Tanaman Hias Yogyakarta)
C. Tanggal/Jam : 22 Juli 2015 / Pukul 15.00 sampai
16.00 WIB
D. Jenis
Observasi :Covert (Observasi Tertutup)
E. Observer : Irwanto (NIM. 163104101125)
F. Deskripsi :
Pasar
Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta atau PASTY adalah pasar satwa dan tanaman
hias terbesar yang ada di kota Yogyakarta. PASTY terletak di Jln. Bantul Km 1.
Dongkelan, Mantrirejon, Yogyakarta. Pasty terbagi menjadi 2 zona yaitu zona
ikan hias yang terletak di sebelah timur jalan raya sedangkan pada zona tanaman
terletak di sebelah barat jalan raya.
Pada
awalnya, pusat jual beli satwa dan tanaman hias di Yogyakarta adalah Pasar Ngasem yang
terletak di Kawasan Benteng Keraton Yogyakarta, berdekatan dengan obyek wisata Taman Sari Yogyakarta.Berlokasi di pusat kota, Pasar
Ngasem semakin ramai dikunjungi bukan hanya oleh warga Yogyakarta namun juga
oleh wisatawan lokal dan mancanegara sehingga kondisinya kurang kondusif. Demi
menjaga fungsi pasar sebagai pusat aktivitas jual beli satwa dan tanaman hias,
Pemerintah Kotamadya Yogyakarta memutuskan untuk merelokasi
Pasar Ngasem ke lokasi lain. Selain itu, relokasi perlu dilakukan sebagai upaya
untuk menjaga Taman Sari yang merupakancagar budaya asli
Yogyakarta. Relokasi pasar dilaksanakan pada 1 Desember 2017 dengan
diiringi Kirab Budaya oleh 287 pedagang. Pemindahan pasar dilakukan sebagai
upaya penataan kota oleh Pemerintah Kotamadya Yogyakarta. Sebelum dilakukan
relokasi pasar satwa, lokasi telah dikenal sebagai Bursa Agro Jogja.
PASTY
merupakan pasar modern yang tertata rapi, berbeda dengan Pasar Ngasem yang terkesan
becek dan gelap. Pengelolaan yang baik membuat PASTY lebih menyerupai kebun binatang daripada pasar satwa. PASTY
tidak hanya berfungsi sebagai pusat jual beli satwa dan tanaman hias namun juga
dapat dimanfaatkan sebagai wahana edukasi oleh
orangtua untuk mengenalkan berbagai jenis satwa dan tanaman hias kepada
anaknya. PASTY merupakan salah satu lokasi favorit para hobi fotografikarena
terdapat berbagai jenis satwa dengan beragam warna dan tingkah polah yang unik,
ikan hias, tanaman hias, dan aktivitas jual beli yang dapat dijadikan obyek
foto yang menarik.Pada hari minggu,
diselenggarakan lomba aduan suara oleh para pedagang burung yang membuat
suasana pasar semakin meriah.
Saya
melakukan observasi pada zona tanaman hias dan
ikan hias yang terletak di sebelah barat jalan raya. Dari pintu masuk PASTY
terdapat 9 ruko yang menjual ikan hias. Pada sisi bagian kiri dari arah pintu
masuk ada 7 ruko dan 2 ruko berada didepannya.
Kemudian
kita berjalan menuju kearah barat, maka kita akan bertemu dengan rumah makan
kecil. Pada rumah makan itu, kita bisa memancing ikan disitu dan kemudian kita
bisa menyuruh pegawainya untuk memasakannya. Kemudian setelah itu kita berjalan
kekanan, maka kita akan bertemu dengan kantor display pemasaran tanaman hias
dan ruang satwa yang isinya hewan ayam dan burung. Setelah itu kita jalan lagi sekitar
50 meter dan bertemu dengan ruko tanaman hias. Pada ruko tanaman hias terdapat
20 ruko yang dibagi menjadi 2 banjar yang saling berdekatan (berhadapan).
G. Hasil
Observasi
Ketika
saya masuk kedalam PASTY pada bagian ikan hias dan tanaman hias, kebetulan
suasananya agak sepi, mungkin karena sudah sore hari. Pada parkiran yang
letaknya dikanan pintu masuk hanya
terdapat 8 sepeda motor dan 3 buah mobil.
Disekitar
ruko ikan hias hanya terdapat 2-5 orang yang berlalu lalang ingin membeli atau
melihat-lihat berbagai macam yang ada diruko ikan hias. Sedangkan para
penjualnya ada yang duduk-duduk bersama sambil bercerita-cerita, ada yang lagi
melayani pembeli, ada yang sedang akan menutup rukonya, dan juga ada yang
sedang menghitung uang hasil penjualannya hari ini.
Sedangkan
di sekitar ruko tanaman hias suasanya lebih sepi lagi. Disana para penjual
sudah banyak yang pulang, ada sebagian yang masih menghitung uang
penghasilannya dan hanya 2 ruko yang masih terdapatan pembeli. Para pembeli
masih mencari-cari tanaman yang sedang dia cari.
Subyek
observasi saya adalah seorang laki-laki sekitar umur 28-30 tahun. Bapak ini
sepertinya baru saja pulang kerja, karena masih menggunakan baju kerja, jaket,
memakai sepatu dan menggendong tas yang sepertinya lumayan berat. Bapak ini
setelah memparkirkan motornya kemudian dia berkeliling dari ruko 1 sampai 7.
Dia melihat-lihat isi pada setiap ruko, dan masuk kedalam ruko serta
melihat-lihat semua isi pada ruko tersebut. Sesampainya diruko no.7 bapak ini
berhenti dan kemudian bertanya pada ibu penjualnya berapa harga cacing untuk
makanan buat mancing. Kemudian ibu penjual menjawab terserah bapaknya ingin
membeli berapa. Dan kemudian, bapak itu lumayan lama menjawab dari pertanyaan
ibunya. Dengan alis dinaikan keatas serta bola mata yang agak melihat kekiri.Menurut
saya, bapak itu sedang memikirkan berapa dia akan membeli cacing untuk makan
ikan saat mancing. Kemudian agakragu-ragu bapak itu menjawab “3000 saja bu,
apakah boleh ?” dan ibu penjual itu menjawab “boleh saja”. Setelah itu, ibu
penjual mengambil plastik putih dan menggambil alat untuk menggambil cacingnya.
Kemudian ibu penjual menggambil cacing yang ada di ember bagian bawah dengan
sekali ambil. Dan kemudian diikat dan dimasukkan kedalam plastik hitam. Setelah
itu diberikan kepada bapak tersebut, setelah menerimanya bapak tersebut
langsung menggeluarkan uang yang ada disakunya dengan uang Rp 10.000 dan
kemudian diberikan kepada ibu penjual. Setelah ibu penjual menerimanya,
kemudian ibu penjual mencari uang kembalian dan diberikannya pada bapak
tersebut. Setelah selesai bapak tersebut mengucapkan “Terima kasih, ya bu” dan
kemudian pergi ke motornya dan menggambil helm dan motornya. Kemudia
menghidupkan motornya lalu keluar ke pintu keluar parkiran.
0 komentar:
Posting Komentar