Gangguan
Tidur Tipe Parasomnia Pada Individu
NIM. 163104101125
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Pembagian kategorisasi ganggguan tidur ada dua tipe, yaitu
dissomnia dan parasomnia. Kategorisasi
yang akan dibahas pada artikel ini adalah gangguan tidur tipe parasomnia. Gangguan tidur tipe parasomnia
adalah perilaku abnormal atau peristiwa fisiologis yang muncul pada saat tidur
atau pada ambang batas antara saat terjaga dan tidur. Parasamonia adalah perilaku abnormal
atau peristiwa fisiologis yang muncul pada saat tidur atau pada ambang batas
antara saat terjaga dan tidur. Ada tiga tipe dari parasomnia, yaitu:
Gangguan mimpi buruk (nightmare
disorder)
Gangguan mimpi buruk merupakan proses terjaga dari tidur secara
berulang-ulang karena mimpi yang menakutkan. Gangguan mimpi buruk ini
melibatkan cerita panjang seperti mimpi mendapat ancaman akan adanya bahaya
fisik yang sangat dekat dengan individu, seperti dikejar, diserang, atau
dilukai. Mimpi ini dapat diingat dengan jelas setelah bangun tidur dan masih
dapat dirasakan kecemasan dan ketakutan yang bertahan yang menghalangi individu
untuk tidur kembali. Mimpi
buruk seringkali dihubungkan dengan pengalaman traumatis dan lebih sering
terjadi ketika individu berada dalam kondisi stress.
Gangguan terror dalam tidur (sleep terror disorder)
Gangguan terror dalam tidur, biasanya dimulai dengan
tangisan dan teriakan yang keras dan menyayat di malam hari. Individu terbangun
dengan ketakutan dan menunjukkan tanda-tanda dari proses terjaga yang ekstrem,
yaitu keringat berlebih, dengan pernafasan yang cepat. Individu bercerita
dengan koheren namun masih dalam keadaan tertidur.Individu dapat tertidur
kembali dan bangun tanpa mengingat mimpi yang dialami. Ganguan ini melibatkan episode
terror dalam tidur berulang yang menghasilan proses terjaga secara tiba-tiba
dan dimulai dengan teriakan panik. Terror tidur terjadi dalam sepertiga waktu
dari tidur malam serta saat tertidur lelap.
Gangguan tidur sambil berjalan (somnambulisme)
Gangguan tidur sambal berjalan melibatkan episode berulang
dimana orang yang sedang tidur bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan di
sekitar rumah sambil tetap tertidur. Kemunculan yang berulang dari episode ini
menyebabkan stress pibadi yang signifikan atas ketidakmampuan untuk berfungsi
secara baik. Individu memiliki tatapan kosong namun dapat dibangunkan ketika
episode berlangsung walaupun terjadi disorientasi sesaat akan keadaan dan
kondisi sekitarnya dan dapat langsung mengalami kesadaran penuh. Gangguan tidur seringkali terjadi
pada anak-anak dan belum diketahui penyebab pasti dari gangguan tersebut. Hanya saja ada praduga bahwa faktor
genetik dan lingkungan diyakini menjadi salah satu faktor yang terlibat dalam gangguan
ini.
Sumber:
Nevid, Jeffrey S., Rathus, Spencer
A., Greene, Beverly. 2003. Psikologi Abnormal. Jakarta: Penerbit Erlangga.
0 komentar:
Posting Komentar