SITI HANIFAH
16.310.410.1151
MENGELOLA SAMPAH MENJADI “PAVING BLOCK”
Karsin adalah seorang sopir yang bekerja selam 30 tahun
sampai tahun 2003, dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kaki kirinya
retak.selama setahun, suami Tri Sulasmi ini tidak bisa berjalan
Saat itulah, hatinya tergugah melihat masalah tumpukan
sampah yang semakin merusak lingkungan. Tak perlu jauh-jauh, disekitar rumahnya
banyak sampah yang dibuang sembarangan. Apalagi, sungai kecil yang dipakai
untuk mengairi sawah malah penuh dengan sampah plastik.
Dari situlah muncul ide untuk mengolah sampah- sampah plastik
itu, ia mencoba membakar sampah plastik itu diwajan atau panci. Sempat mendapat
protes dari istri dan anaknya.
Awalnya, dengan limbah plastik yang mencair, karsin membuat
genteng. Namun, genteng dari limbah plastik hanya bertahan 2 tahun. “Genteng
sering terkena hujan dan panas, apalagi tebalnya hanya 1 sentimeter. Jadi mudah
pecah. Saya lalu mencoba buat paving block dan ternyata bisa tahan lama,” tutur
Karsin sambil menunjukkan paving block.
Proses pembuatan :
Sampah plastik dimasukkan kedalam tungku pembakaran sampah
berpelat besi dengan ukuran panjang 130 sentimeter dan lebar 65 Sentimeter. Ada
dua lubang pembakaran sampah di sana yang memiliki cerobong asap setinggi 4
meter. Setelah dibakar sepuluh menit, sampah plastik yang diaduk secara
perlahan jadi menggumpal dan lumer. Warnanya pun jadi hitam pekat.
Bau sampah yang menyengat tidak menyurutkan semangat Karsin
membuat paving block. Kendati pernah diragukan dan dicemooh warga, karsidi
teguh menekuni pilihannya itu .
Setelah plastik lumer, karsin menyiapkan cetakan paving
block dari pelat besi. Cetakan berdiameter 20 sentimeter itu berbentuk segi
enam. Isi cetakan terbagi tiga, bagian atas dan bawah diisi lumeran plastik,
lalu tengahnya diisi pecahan stop kontak.
Selanjutnya, cetakan berisi lumeran sampah itu dipres selama
15 menit. Paving Block berbentuk persegi enam itu berwarna hitam.
Supaya Paving Block mudah dilepas dari cetakan, cetakan
direndam air selama lima menit. Proses terakhir membersihkan tepian paving
block dari lumeran plastik dengan menggunakan parang.
Satu hari paling banyak membuat 20-25 paving block. Karsin
memproduksi dua jenis paving block, yaitu berdiameter 20 sentimeter dan 18
sentimeter dengan tebal 6 sentimete. Harga jualnya sama, yaitu Rp 90.000 per
meter persegi
Produknya ini pun laris diberbagai daerah purbalingga tak
hanya itu produknya ini pun sampai ke Jakarta. Keunggulannya paving block ini
tidak lumutan dan tidak mudah pecah dan sudah mejalani uji beban sampai 290
kilogram .
Tahun ini usaha karsin baru dilirik pemerintah. Dinas
perindustrian dan perdagangan purbalingga pun memberi bantuan pada karsin untuk
mengembangkan usahanya.
Masyarakat yang dulu mencemoohnya pun sekarang membantu
menyediakan karung untuk menampung sampah. Desa juga menganggarkan dana
pembelian alat pengolahan sampah plastik untuk mendukung proses produksi paving
block.
INILAH SOSOK NYATA PAHLAWAN .. PAHLAWAN YANG SANGGUP
MEMERANGI SAMPAH DENGAN BUKTI YANG NYATA
REFERENSI : Wicaksono Megandika, 2017. MENGELOLA SAMPAH MENJADI “PAVING BLOCK” . Yogyakarta : Koran Kompas hal 16 Tanggal 6 November 2017.
0 komentar:
Posting Komentar