TEORI- TEORI HOLISTIK (ORGANISMIK-FENOMENOLOGIS)
SITI HANIFAH (16.310.410.1151)
ROGERS : TEORI YANG BERPUSAT PADA PRIBADI
Biodata Carl Roger -Carl Rogers lahir di Oak Park Illinois, tanggal 8 Januari
1902, anak tengah dari sebuah keluarga besar dan akrab yang sangat menekankan
kerja keras dan imam Kristen Protestan yang sangat konservatif (hampir
Fundamentalis). Usia 12 ia tertarik ilmu pertanian. Dari kegemarannya itu ia
pun melanjutkan ke perguruan tinggi dimana tahun pertama ia gemar akan ilmu
alam dan ilmu hayat . Setelah lulus Universitas Wisconsin pada tahun 1924, ia
lalu masuk ke Union Theological Seminary di New York City, di mana ia
berkenalan dengan pandangan liberal dan filosofis mengenai agama. Kemudian ia
pindah ke Teacher College of Columbia University dan mendapat gelar master
tahun 1928 dan Dokter 1931. Ia merasakan ketidakcocokan yang mencolok antara
cara fikir spekulatif bergaya Freudian yang diterapkan di Institut dan
pandangan Thorndikean yang sangat statistis. Pada tahun 1945, Rogers menjadi
Profesor psikologi di Universitas Chicago. .
Konsep Rogers tentang bagaimana cara pengembangan suatu
teori harus berlangsung dikemukakan dengan jelas dalam pernyataannya berikut :
Yang pertama dibutuhkan adalah membenamkan diri dengan peristiwa-peristiwa,
mendekati gejala-gejala dengan sedikit mungkin prakonsepsi, kemudian observasi
dan deskripsikan peristiwa-peristiwa itu, dan tariklah kesimpulan yang
benar-benar berasal dari bahan itu sendiri.
Rogers menyebut dirinya sebagai orang yang berpandangan
humanistic dalam psikologi kontemporer. Psikologi humanistik itu sendiri lebih
condong pada harapan dan optimistik tentang manusia. Ia yakin bahwa dalam diri
setiap orang terdapat potensi-potensi untuk menjadi sehat dan tumbuh secara
kreatif. Disini tidak hanya sehat secara fisik namun sehat secara mental juga
tentunya. Jikalau ada kegagalan dalam
mewujudkan potensi diri ini pastinya disebabkan oleh pengaruh yang bersifat
menjerat dan kekeliruan dari latihan yang diberikan oleh orangtua, serta
pengaruh sosial-sosial lainnya. Namun mampu diatasi jika orang tersebut mampu
bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Dorongan utama untuk pemikiran psikologisnya adalah
pengalaman klinis yang terus-menerus ia lakukan pada individu yang membutuhkan
pertolongan pribadi. Jadi Rogers menggunakan waktu efektifnya dari hari kehari
untuk memberikan pertolongan terapeutik kepada individu- individu yang membutuhkan
pertolongan. Dari situlah atau dari hubungan inilah Rogers menemukan sebagian
besar wawasan tentang makna terapi, dinamika hubungan antarpribadi, dan
struktur serta cara kerja kepribadian (1959, Hlm. 188)
Rogers terkenal dengan terapinya, Tipe terapi ini
disebut tidak mengarahkan atau berpusat pada klien. Yang berarti bahwa ahli
terapi bukan sebagai dokter atau ilmuan namun lebih kepada pribadi dengan
pribadi. Yang artinya bahwa ahli terapi telah mampu masuk kedalam hubungan yang
sangat pribadi dan subjektif pada klien.
Yang artinya terapis memandang klien ini sebagai seseorang yang
mempunyai harga diri tanpa syarat (memiliki nilai tak peduli bagaimanapun
keadaannya, tingkahlakunya atau perasaan-perasaannya). Ini berarti ahli terapis
benar-benar tulus. Klien akan merasa puas dengan suasana yang diciptakan terapis
yang membiarkan klien merasa benar-benar bebas menjadi dirinya sendiri. Dengan
begitu klien benar-benar merasa perasaan –perasaan apapun yang dia alami dengan
sepenuhnya dan selengkapnya dapat tertuang dalam hubungan interaksi yang berlangsung
dengan terapis, entah itu ketakutan, kemarahan, kelembutannya atau kekuatannya. Ia akan menyadari bahwa ia tidak perlu lagi takut terhadap apa yang mungkin melekat
pada pengalaman itu, tetapi dapat menerimanya dengan bebas sebagai bagian dari
dirinya yang berubah dan berkembang (1961, hlm.185)
Rogers memandang proses terapi sebagai salah satu contoh
wujud semua hubungan dan komunikasi antarpribadi. Hal ini menyebabkan Rogers
merumuskan suatu teori umum tentang hubungan antar pribadi.
Dikatakan Bahwa, Nondirective therapy, cukup mudah
dipelajari dan dalam menggunakannya diperlukan sedikit atau bahkan tidak
diperlukan pengetahuan tentang diagnosis dan dinamika kepribadian. Selain itu,
proses perawatannya relative singkat dibandingkan, misalnya dengan
psikoanalisis, Dan yang pasti klien mengalami kemajuan cukup dengan beberapa
pertemuan terapi.
Teori rogers tentang kepribadian berasal dari
pengalaman-pengalamannya sebagai seorang “clin-centered therapist” .
Observasi-observasi terapeutik Rogers telah memberi Rogers “Bahan observasi yang
luar biasa berharga untuk meneliti kepribadian.
Struktur Kepribadian
Strukturnya adalah Organisme dan diri (Self)
- Organisme adalah tempat seluruh
pengalaman. Pengalaman meliputi segala sesuatu yang secara potensial terdapat
dalam kesadaran organisme pada setiap usia. Keseluruhan pengalaman hanya organisme
itu sendiri yang tahu (medan fenomenal). Dalam banyak kasus, orang menerima
begitu saja pengalaman yang pernah dialami dan dijadikannya sebagai
representasi yang tepat tentang kenyataan dan tidak memperlakukannya sebagai
hipotesis atau mengecek ketepatan tindakan dan informasi dari berbagai
pengalaman nyata orang lain. Rogers menulis bahwa pribadi yang utuh
adalah orang yang sepenuhnya terbuka pada data yang dialami dalam dirinya dan
data yang dialaminya dari luar.
-
Diri (Self) Sebagian medan fenomenal tadi lama kelamaan
menjadi terpisah. Ini adalah diri. Diri atau konsep diri merupakan : Gestalt konseptual
yang terdiri dari persepsi-persepsi tentang sifat dari diri subjek atau diri
objek dan persepsi tentang hubungan-hubungan antara diri subjek dan diri objek,
dengan orang lain dan dengan aspek kehidupan beserta nilai-nilai yang melekat
pada
persepsi ini. Gastaltlah yang ada dalam kesadaran
meskipun tidak disadari.
Diri merupakan suatu istilah yang kabur dan
ambigu namun diri merupkan suatu unsur penting dalam pengalaman klien, dan aneh
karena tujuannya adalah mejadi “diri-sejati”. Disamping “diri” sebagaimana
adanya (struktur diri), terdapat suatu diri ideal yakni apa yang diinginkan
orang tentang dirirnya.
Organisme dan aku : Keselarasan dan
ketidakselarasan.
orang yang terbebas dari ancaman dan kecemasan adalah orang yang mampu membentuk dirinya dari pengalaman yang sudah dilewati dan dapat bercermin dengan pengalaman tersebut, tidak hanya pengalamannya sendiri namun juga pengalaman orang disekitarnya
-
Dinamika Kepribadian
Organisme memiliki kecenderungan dan
kerinduan yakni mengaktualisasikan, mempertahankan dan mengembangkan organisme yang
mengalami (1951, hlm.487). kecenderungan untuk mengaktualisasi ini bersifat
selektif, menaruh perhatian hanya kepada aspek-aspek lingkungan yang
memungkinkan orang tersebut bergerak secara konstruktif ke arah pemenuhan dan
kebulatan. Disatu sisi ada motivasi yakni dorongan untuk mengaktualisasikan
diri, di sisi yang lainnya hanya ada satu yaitu tujuan hidup, yakni menjadi pribadi
yang teraktualisasikan-dirinya atau pribadi yang utuh.
Ketika organisme itu matang ia makin
berdiferensiasi, makin luas, makin otonom dan makin tersosialisasi. Tendensi dasar
pertumbuhan ini –mengaktualisasikan dan mengekspansikan diri sendiri –tampak paling
jelas sekali bila individu diamati dalam suatu jangka waktu yang lama. Ada
suatu gerak maju pada kehidupan setiap orang, tendensi yang tak henti-hentinya
inilah yang merupakan satu-satunya kekuatan yang benar-benar dapat diandalkan
oleh ahli terapi untuk mengadakan perbaikan pada diri klien. Tendensi gerak
maju hanya dapat beroprasi bila pilihan-pilihan dipersepsika dengan jelas dan
dilambangkan dengan baik. Seseorang tidak dapat mengaktualisasikan dirinya jika
tidak dapat membedakan antara cara tingkah laku progresif dan regresif, jika
mereka tahu maka mereka akan memilih untuk bertumbuh maju dan bukan untuk
mundur. Dalam pribadi yang berfungsi dengan baik, kesadaran cenderung menjadi
yang refleksi, bukan lampu sorot tajam yang terpusat. Namun jika fungsi itu
terganggu maka timbullah kesadaran diri dengan jelas
Meskipun teori Rogers tentang motivasi
bersifat monistik, ia telah memberi perhatian khusus pada dua kebutuhan yakni
kebutuhan akan penghargaan yang positif (the need for positive regard ) dan
kebutuhan akan harga diri. Keduanya adalah kebutuhan yang dipelajari. Kebutuhan
yang pertama terjadi pada masa bayi sebagaimana akibat karena bayi dicintai dan
diperhatikan, dan kebutuhan yang kedua terbentuk karena bayi menerima
penghargaan positif dari orang-orang lain(1959, hlm 22324).
Perkembangan
Kepribadian
Meskipun organisme mempunyai tendendensi
yang inheren untuk mengaktualisasikan diri, namun sangat mudah dipengaruhi oleh
lingkungan, khususnya lingkungan sosial. Rogers tidak memusatkan perhatian pada
tahapan-tahapan penting yang dilalui seseorang dari masa bayi hingga dewasa,
Rogers lebih cenderung memusatkan perhatian pada cara-cara bagaimana penilaian
orang-orang terhadap individu, khususnya selama masa kanak-kanak, cenderung
memisahkan pengalaman-pengalaman organism dan pengalaman-pengalaman diri.
Rogers berkata bahwa apabila individu hanya mengalami penghargaan positif tanpa
syarat bukan positif regard, maka harga dirinya akan menjadi tanpa syarat,
kebutuhan akan penghargaan diri hanya sekedar penilaian dan individu akan terus
berpenyesuaian baik secara psikologis dan akan berfungsi sepenuhnya. Positif
Regard hanya akan menjadikan anak berusaha menjadi apa yang diinginkan oleh
orang lain dan tidak berusaha untuk menjadi apa yang sebenarnya dia inginkan.
Konflik akan terjadi antara nilai-nilai sadar yang diintroyeksikan secara
palsu, dengan nilai –nilai sadar yang sebenarnya, jika seperti itu maka diri
akan menjadi rumah yang terbagi melawan dirinya sendiri. Pribadi semacam itu
akan merasa tegang, merasa tidak enak dan sebagainya. Ia akan merasa
benar-benar tidak mengetahui siapa ia dan apa yang diinginkannya.
Selanjutnya, sedikit demi sedikit sepanjang
masa kanak-kanak, konsep diri menjadi semakin menyimpang justru disebabkan
karena penilaian orang-orang lain. Akibatnya, suatu pengalaman organisme yang
tidak selaras dengan konsep diri yang dirasakan akan menjadikan ancaman dan
kecemasan.
MENGAPA TEORI INI DINAMAKAN PERSON CENTERED
ATAU BERPUSAT PADA PRIBADI BUKAN ORGANISMIC CENTERED ATAU BERPUSAT PADA
ORGANISME ?
Jawabannya : Tidak ada perbedaan dengan kedua istilah tersebut. Istilah pribadi lebih
disukai karena bermakna psikologis.
Kesimpulannya : Organisme sebagai suatu system
yang hidup, bertumbuh dan bersifat holistic merupakan realitas psikologis
dasar. Setiap bentuk penyimpangan dari realitas dasar ini akan mengancam
integritas pribadi yang bersangkutan.
DAFTAR PUSTAKA
Hall Calvis S. & Gardner Lindzey (1993). Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis) : Rogers Teori yang berpusat pada pribadi. Yogyakarta: Kanisius.
Hall Calvis S. & Gardner Lindzey (1993). Teori-teori Holistik (Organismik-Fenomenologis) : Rogers Teori yang berpusat pada pribadi. Yogyakarta: Kanisius.
0 komentar:
Posting Komentar