Oleh Nurul
Widiastoni
Widiastoni
Fakultas
Psikologi Up 45 Yogyakarta
NIM
163104101152
Mata kuliah
Psikologi Kepribadian 2
Dosen
pengampu Fx Wahyu Widiantoro,S.Psi, MA
08 Oktober
2017
Iya benar, George Alexander Kelly. Seorang
tokoh psikologi yang lahir pada tanggal 28 april sejak 112 tahun silam itu
adalah sosok yang perduli dengan lingkungan sekitarnya. salah satu tokoh yang melahirkan teori kepribadian konstruk personal. Di era 30 an adalah
masa-masa paceklik dan depresi. Klinik psikologi pedesaan dia bangun untuk
mengatasi keprihatinannya dengan nasib buruk para petani yang berada di bagian
timur kampus tempat mengajarnya.
George Kelly yang memandang bahwa
kepribadian sebagai cara yang unik dari individu dalam mengartikan
pengalaman-pengalaman hidupnya. Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu
menginterpretasikan dan beraksi menurut kategori konseptual dari pikiran. Realitas
tidak menggambarkan diri individu namun harus disaring melalui cara pandang
orang terhadap realitas tersebut. Teori konstruktivisme dibangun berdasarkan
teori yang ada sebelumnya, yaitu konstruksi pribadi atau konstruksi personal
(personal construct) oleh George Kelly. Ia menyatakan bahwa orang memahami
pengalamannya dengan cara mengelompokkan berbagai peristiwa menurut kesamaannya
dan membedakan berbagai hal melalui perbedaannya.
Masa depan memanglah menjadi
misteri yang belum bisa di pecahkan. Namun bisa di prediksi atau menebak-nebak
apa yang secara umum baik untuk di lakukan. Paling tidak ada ekspektasi atau
harapan yang hendak di capai. Pengalaman adalah guru terbaik. Belajar dari
pengalaman inilah bisa di ketahui sebab atau akibat dari suatu peristiwa. Kalau
saya tau ini salah, ya jangan di lakukan. Intinya jangan sampai jatuh pada
lubang yang sama. Belajar dari masa lalu membuat manusia bebas menentukan jalan
hidupnya.
Kelly sangat percaya bahwa
untuk memahami perilaku seseorang , kita harus memahami bagaimana orang itu
mengkonstruksi realitas. Individu memiliki konstruksi atau cara pandang tentang
realitas yang dihadapi , mirip dengan seorang ilmuwan dengan teori-teorinnya.
Selain itu individu juga memiliki sikap antisipasi atau ekspektasi. Dengan
pengolahan ekspektasi ini mendorong individu untuk selalu bereksperimen.
Individu akan memperbaiki pemahaman tentang realitas berdasarkan pengalaman
yang ia miliki seperti halnya ilmuwan mencocokkan teory dengan fakta.
Dalam Syamsu yusuf (teory kepribadian) (2007 : 109).
Mengemukakan bahwa Variabel struktural kunci dalam teori kepribadian Kelly
adalah “konstruk personal”. Konstruk adalah konsep yang digunkan untuk
menginterpretasikan atau menterjemahkan dunia/lingkungan. Konstruk merupakan
konsep yang digunakan individu dalam menafsirkan, mengategorisasikan, dan
mempetakan tingkah laku. Upaya mengkonstruksikan persamaan dan perbedaan
sesuatu membimbing ke arah pembentukan suatu konstruk. Suatu konstruk kehidupan
ini akan kacau.
Construct adalah cara
unik manusia melihat dunia, merupakan hipotesis intelektual yang manusia
rancang dan gunakan untuk menginterpretasi atau menjelaskan peristiwa-peristiwa
kehidupan. Manusia berperilaku sesuai dengan harapan bahwa konstruk
mereka akan memprediksi dan menjelaskan realitas dunia (Schultz dan Schultz,
2013)
Teori personal construct milik Kelly
disajikan dalam format ilmiah yang selanjutnya disusun kedalam Postulat Dasar (fundamental
psotulate) dan 11 corollary. Postulat dasar menyatakan bahwa
proses psikologis manusia diarahkan oleh cara mereka mengantisipasi kejadian.
Kelly menyatakan bahwa proses psikologi manusia diarahkan oleh
konstruk-konstruk mereka dengan caranya masing-masing menafsirkan dunia. Kata
kunci lain dari postulat dasar adalah antisipasi. Gagasan Kelly untuk Konstruk
adalah antisipasif. Manusia menggunakan konstruk untuk memprediksi masa depan
sehingga mereka memiliki beberapa gagasan untuk menyikapi konsekuensi dari
tindakan yang mereka lakukan dan dari apa yang akan terjadi jika manusia
berperilaku dengan cara tertentu (Schultz dan Schultz, 2013).
Kelly menguraikan teori konstruk
pribadinnya agar lebih detail dengan mengusulkan 11 konsekuensi yang keseluruhannya
dapat disimpulkan dari postulat. 11 konsekuensi (corollary) tersebut
adalah:
1.
The
construction corollary
Kesamaan diantara peristiwa berulang (Similarities
among repeated events). Kelly meyakini tidak ada peristiwa atau pengalaman
yang diproduksi persis seperti kejadian pertama kali. Sebuah peristiwa bisa
terulang, namun itu tidak akan dialami dengan cara yang persis sama. Kelly
mengungkapkan bahwa dengan peristiwa yang persis manusia dapat memprediksi atau
mengantisipasi bagaimana ia akan mengalami peristiwa tersebut.
- The individuality corollary
Individu berbeda dalam menginterpretasi peristiwa
(Individual differencees in interpreting events). Kelly
memperkenalkan gagasan tentang pebedaan individu. Ia menyebutkan bahwa manusia
mempersepsikan peristiwa dengan cara-cara yang berbeda. Hal ini disebabkan
karena manusia menafsirkan peristiwa secara berbeda, dan mereka dari
konstruk-kosntruk yang berbeda.
- The organization corollary
Hubungan antara konstruk (Relationships among
construscts). Manusia mengatur konstruk-konstruknya dalam pola, yang
kemudian disesuaikan dengan pandangan mereka dan persamaan dari konstruk
tersebut. Organization corollary menekankan hubungan antar konstruk dan
kondisi dimana manusia bergerak sesuai dengan karakternya demi kenyamanan
(mereka) dengan mengantisipasi kejadian, sebuah sistem konstruksi yang mencakup
hubungan hierarkis diantara konstruk-konsruk.
- The dichotomy corollary
Dua alternatif yang eksklusif (Two mutually
exclusive alternatives). Sistem konstruk manusia terdiri atas sejumlah konstruk
dikotomis/bipolar. Hal ini perlu jika manusia ingin megantisiasi
peristiwa-peristiwa di masa datang secara benar. Contohnya jika manusia
memiliki pandangan tentang kejujuran maka gagasannya juga harus mencakup konsep
ketidakjujuran.
- The choice corollary
Kebebasan memilih (Fredoom of choice). Manusia
memilih alternatif konstruk lain yang bekerja baik untuknya, yang memungkinakan
mereka untuk memprediksi hasil dari kejadian-kejadian yang diantisipasi.
- The range corollary
The range of convinence. Beberpa personal
construct sesuai atau relevan pada semua situasi dan beberapa konstruk
relevan dengan sejumlah orang atau situasi yang terbatas. Artinya konstruk
manusia bisa diterapkan pada beberapa situasi atau orang atau terbatas pada
satu orang atau satu situasi saja.
- The experience corollary
Paparan pengalaman baru (exposure to new experience).
Setiap
konstruk adalah sebuah hipotesis yang dihasilkan atas dasar pengalaman masa
lalu yang berfungsi memprediksi atau mengantisipasi kejadian di masa depan.
Manusia secara berkelanjutan menguji konstruksi mereka melawan pengalaman hidup
guna memastikannya tetap berguna.
Experience corollary didefenisikan sebagai “sistem
konstruk yang beragam sesuai cara manusia memahami secara berturut-turut
replikasi kejadian-kejadian. Pengalaman terdiri atas pemahaman berturut-turut
kejadian-kejadian. Namun kejadian sendiri bukan penyusun pengalaman-dia baru
bermakna jika manusia menganggapnya sudah mengubah hidup mereka.
- The modulation corollary
Adaptasi terhadap pengalaman baru (Adapting to new
experience). Manusia bisa memodifikasi konstruk sebagai sebuah
fungsi dari pengalaman baru. Modulation corollary didefenisikan sebagai
variasi dalam sistem konstruk pribadi ditentukan oleh kemampuan peresapannya,
melaluinya jangkauan kesesuaian varian-variannya berbeda. Konsekuensi ini
mengikuti sekaligus mengembangkan konsekuensi pengalaman. Dia mengasumsikan
tataran di mana manusia merevisi konstrak-konstrak mereka terkait derajat
peresapan (permeability) darikonstruk yang sudah ada. Sebuah konstuk
dikatakan peresap jika elemen-elemen baru bisa ditambahkan padanya. Kostruk
yang sulit melakukan peresapan atau terlalu padat sukar untuk bisa menerima
elemen-elemen baru.
- The Fragmentation corollary
Kompetisi antar konstruk (competition among
construct). Kadangkala manusia memiliki konstruk-konstruk yang
kontradiktif dan tidak konsisten dalam keseluruhan sistem konstruk yang
dimilikinya. Kelly meyakini bahwa dalam sistem konstruk manusia beberapa
konstruk mungkin saja tidak sesuai meskipun mereka hidup bersama dalam
keseluruhan pola.
- The commonality corrollary
Kesamaan antara manusia dalam menginterpretasi
kejadian (Semilarities among people in interpretating events). Konsep Kelly
tentang commonality corollary mengasumsikan kemiripan di antara manusia.
Definisi ringkas commonality corollary Kelly berbunyi “apabila manusia
menggunakan sebuah konstruksi terhadap pengalaman yang mirip dengan yang
digunakan orang lain, maka proses-proses psikologis keduanya bisa dipastikan
mirip juga. Dua orang tidak perlu mengalami hal yang sama atau kejadian yang
mirip agar proses-proses psikologis mereka mirip – yang mereka butuhkan hanya
memahami pengalaman-pengalaman dengan cara serupa.”
- The socially corollary
Hubungan interpesonal (interpersonal relationship).
Manusia
mencoba untuk memahami bagaimana orang lain berpikir dan memprediksi apa yang
akan mereka lakukan, dan manusia memodifikasi perilakunya secara demikian. Socially
corollary secara singkat didefinikan sebagai berikut: “Ketika manusia dapat
memahami secara akurat sistem keyakinan orang lain, bisa jadi mereka juga
berperan utama dalam proses-proses sosial yang melibatkan orang-orang
tersebut.”Kelly menyataan bahwa manusia bisa terlibat secara aktif dalam
hubungan antarpribadi dan menyadari bahwa mereka adalah bagian dari sistem
konstruk orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Shultz, D.P & Shultz, S.E. (2013). Theories of
Personality Tenth Edition USA: Wadsworth Cengage Learning
Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, A. Juntika. (2007). Teori Kepribadian. Bandung
: PT Remaja Rosdakkarya Offset.
Boeree,
George. C. (2010). Personality Theories : Melacak Kepribadian Anda Bersama
Psikolog Dunia. Edisi ke-empat. Hal
303. Yogyakarta : Prismasophie
0 komentar:
Posting Komentar