JUDUL: REFORMASI JENDER DI SAUDI,
PEMBARUAN SANG PANGERAN
Oleh: I r w a n t o
(NIM. 163104101125)
Program Studi Psikologi Umum
Mata Kuliah Psikologi Sosial 2
Dosen: Dr. Arundati Shinta, MA.
Fakultas Psikologi, Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dalam Resensi ini, Penulis mengambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.
Negara
yang begitu ketat akan adanya jender, akhirnya runtuh juga dalam reformasi
jender yang ada di Saudi tersebut.
2.
Persamaan
hak perempuan dalam hal sektor sosial, budaya, ekonomi, politik, hingga olah
raga dapat di tingkatkan.
3.
Isu
jender adalah salah satu fokus utama dalam geliat pembaharuan di saudi.
4.
Penyamaan
hak perempuan sudah mulai terlihat dari segi sektor sosial, budaya, ekonomi, politik, hingga olah
raga.
5.
Sasaran
Visi negara Saudi 2030, menyatakan bahwa hak perempuan dalam hal pekerjaan dan
sektor akan mencapai 40 %.
6.
Adanya
reformasi jender akan membawa suasana baru bagi kaum perempuan sekarang ini.
Keuntungan dalam resensi ini:
1.
Kaum
perempuan dan laki-laki akan menjadi mitra perjuangan di berbagai sektor
sosial, budaya, ekonomi dan politik.
2.
Hak
dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan sama dalam hal sektor sosial,
budaya, ekonomi, politik, hingga olah raga.
3.
Dalam
hal ini, perempuan juga bisa menjadi pionir.
4.
Tidak
ada lagi kaum perempuan tertindas dari kaum laki-laki.
Kekurangan dalam resensi ini:
1. Tidak semua perempuan bisa membagi
waktu dalam hal pekerjaan (mengurus keluarga dan pekerjaan).
2. Dalam resensi ini hanya mengupas saja
dari segi positif saja.
3. Kepedulian keluarga akan mengalami
penurunan.
4. Akan menimbulkan dampak yang negatif,
bagi keluarga yaitu tingkat perceraian meningkat.
Analisis
Sejak beberapa
tahun ini kata gender telah banyak didiskusikan
dan telah banyak perubahan sosial tentang hal tersebut. Gender ini
banyak artinya jika kita lihat dalam kamus besar bahasa Indonesia yaitu
pembagian peran kedudukan dan tugas antara laki-laki dan perempuan ditetapkan
oleh masyarakat berdasarkan sifat perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas
sesuai norma-norma, adat istiadat, kepercayaan atau kebiasaan masyarakat.
Gender ini
dianut, oleh penganut aliran ilmu sosial dan konflik yang memusatkan pada
ketidak adilan struktur. Baik dalam perbedaan biologis dalam hal perbedaan
kelamin. Gender merupakan perbedaan perilaku antara laki-laki dan
perempuan.
0 komentar:
Posting Komentar