Review Jurnal : PROFIL
KEPRIBADIAN DAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING
CAREGIVER SKIZOFRENIA
Siti Asmaul
Husna
153104101111
Psikologi
Abnormal
Skizofrenia adalah gangguan mental kronik, pervasif dan
bersifat kambuhan yang umumnya menyerang pada usia produktif dan merupakan
penyebab utama disabilitas kelompok usia 15-44 tahun (Davison, 2010). Gejala-gejala
yang ditampilkan penderita skizofrenia menyebabkan mereka dianggap sebagai
orang yang aneh dan dipandang lebih negatif dibandingkan dengan gangguan mental
lainnya (Gonza’lez-Torres, Oraa, Maialen, Aranzazu dan Guimon, 2007). Perlakuan
negatif terhadap penderita skizofrenia menyebabkan munculnya simtom depresi
yang memungkinkan penderita melakukan upaya bunuh diri. Sedangkan Caregiver
adalah seseorang baik yang dibayar ataupun yang sukarela bersedia memberikan
perawatan kepada orang lain yang memiliki masalah kesehatan dan keterbatasan
dalam merawat dirinya sendiri, dimana bantuan tersebut meliputi bantuan untuk
kehidupan sehari-hari, perawatan kesehatan, finansial, bimbingan, persahabatan
serta interaksi sosial (Schulz & Quittner, 1998; Swanson, dkk., 2009; Awad
Voruganti, 2001). Caregiver bisa juga dari anggota keluarga penderita
skizofrenia. Menurut Goode ( 2007), keluarga merupakan sebuah sistem terbuka,
yang berarti suatu perubahan atau gangguan pada salah satu bagian dari sistem
tersebut dapat mengakibatkan perubahan atau gangguan pada seluruh sistem. Hal
ini berarti, saat salah satu anggota keluarga menderita skizofrenia, maka
seluruh keluarga ikut merasakan dampak negatifnya. Menurut Schwartz dan Gidron
(2002), keluarga penderita skizofrenia merasakan beban (burden) yang berbeda
dengan keluarga lain pada umumnya. Burden itu sendiri merupakan beban fisik dan
mental yang dialami oleh keluarga sebagai primary caregiver dari penderita
skizofrenia (Fausiah, 2005).
Beban caregiver bertambah karena simtom-simtom gangguan
yang dimunculkan cukup menganggu. Adapun karakteristik simtom yang muncul
digolongkan dalam Simtom positif yaitu, tanda-tanda yang berlebihan, yang
biasanya pada orang kebanyakan tidak ada, namun pada pasien skizofrenia justru
muncul, berupa waham dan halusinasi. Simtom negatif adalah simtom yang defisit,
yaitu perilaku yang seharusnya dimiliki oleh orang normal, namun tidak
dimunculkan oleh pasien berupa avolition (hilangnya energi), alogia (miskin
kuantitas isi pembicaraan), anhedonia (ketidakmampuan untuk memperoleh
kesenangan), abulia (berkurangnya impuls untuk bertindak atau berpikir, tidak
mampu memikirkan konsekuensi dari tindakan), asosialitas (gangguan yang buruk
dalam hubungan sosial), afek datar dan afek yang tidak sesuai.
Readaptasi caregiver skizofrenia merupakan hal yang
penting untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan mental caregiver, kemampuan
menyeimbangkan antara emosi negatif dengan emosi positif diperlukan agar tetap
dapat memperoleh kesejahteraan psikologis (psychological well-being) yang baik.
Psychological Well-Being merupakan konsep yang berkaitan dengan kriteria
kesehatan mental yang positif. Menurut Corsini (2002), pengertian well-being
adalah suatu keadaan subyektif yang baik, termasuk kebahagiaan, self-esteem,
dan kepuasan dalam hidup, sedangkan menurut Ryff (1995), kesejahteraan
psikologis (psychological well-being) adalah kondisi seseorang yang bukan hanya
bebas dari tekanan atau masalah-masalah mental saja, tetapi lebih dari itu,
yaitu kemampuan seseorang menerima diri sendiri maupun kehidupannya di masa
lalu), pengembangan diri atau pertumbuhan diri, keyakinan bahwa hidupnya
bermakna dan memiliki tujuan, memiliki kualitas hubungan positif dengan orang
lain, memiliki kapasitas untuk mengatur kehidupannya dan lingkungannya secara
efektif, dan kemampuan untuk menentukan tindakan sendiri. Caregiver skizofrenia
harus terus didorong untuk dapat meningkatkan pengetahuannya terkait dengan
tugasnya yang berperan sebagai “model” yang dapat memberikan kontribusi untuk
meningkatkan kualitas hidup penderita skizofrenia maupun kualitas hidup
caregiver itu sendiri (Bookwala dan Schulz, 1998; Jang et al., 2004; Helmes et
al., 2005).
Sumber : Nainggolan. J.Nora, Hidajat L. Lidia. Jurnal Soul, Vol
.6, No. 1, Maret 2013
0 komentar:
Posting Komentar