RESENSI ARTIKEL:
GANGGUAN KEJIWAAN: 690 ORANG MASIH DIPASUNG
DI JATIM
NAMA:
I R W A N T O
NIM.
163104101125
TUGAS
MATA KULIAH: PSIKOLOGI INDUSTRI DAN ORGANISASI
PROGRAM
STUDI PSIKOLOGI UMUM
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Sekitar
690 penderita masalah kejiwaan masih dipasung keluarga di Jawa Timur. Mereka
berada dihampir tiap wilayah provinsi itu. Sejauh itu, pemerintah setempat baru
bisa menangani 35 korban. Kepala Dinas Sosial Jatim Sukesi di Surabaya,
mengatakan, selama ini ditemukan 2.372 orang penderita masalah kejiwaandi Jatim
yang dipasung. Hal ini meliputi 690 orang masih dipasung, 953 orang sudah
dikembalikan kepada keluarga, 560 orang masih dirawat di sejumlah rumah sakit
jiwa dan 169 orang telah meninggal.
Menurut
Sukesi, keluarga miskin yang memiliki anggota keluarga yang diduga menderita
masalah kejiwaan biasanya malu dan tidak menyerahkan orang itu untuk dirawat.
“Di sini peran pemerintah dan lembaga masyarakat untuk mengatasi”, ujarnya.
Setelah dibebaskan, pasien akan dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Radjiman
Wediodiningrat, Lawang, Kabupaten Malang, yang berkapasitas 200 orang atau RSJ
Menur, Surabaya, yang berkapasitas 100 orang. Perawatan di RSJ bergantung pada
kondisi masalah kejiwaan pasien. Perawatan berkisar dua minggu sampai dua
bulan.
Untuk
mencegah, “jangan sampai sakit yang pernah diderita kambuh lagi. Kalau kambuh,
bisa terjadi pemasungan kembali. Kesulitannya dalam program ini bukan sekadar
membebaskan, tetapi juga mencegah pemasungan kembali” kata Sukesi. Wakil
Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, kemampuan yang terbatas dari
pemerintah untuk membebaskan mereka yang dipasung bisa menganggu target daerah
untuk bebas pasung pada akhir tahun ini. Semua pemerintah kabupaten/kota yang
ada diminta untuk tidak menggantungkan pemecahan masalah pemasungan kepada
pemerintah provinsi, tetapi turut membantu secara proaktif. Hal itu seperti di
Liponsos Keputih Surabaya yang kini menampung 1.579 penderita gangguan jiwa
dari sejumlah kota dan kabupaten di Jatim. Penderita iniumumnya ditangkap di
jalan raya. Anggaran untuk Liponsos keputih Rp.250 miliar per tahun. “Pemkot
Surabaya menampung penderi sampai waktu tidak terbatas karena umumnya diambil
dari wilayah perbatasan Surabaya-Sidoarjo dan Gresik pada malam hari, kata
Supomo.
Pembiayaan
Liponsos, menurut Supomo, sebetulnya bisa teratasi jika Pemprov Jatim ikut
membantu pemerintah kabupaten/kota yang siap mengelola Liponsos, “kehadiran
Liponsos tidak perlu ada di setiap kota atau kabupaten. Mungkin di Jatim bisa dibuka
di empat kota saja, tetapi seluruh daerah mau bantu anggaran pengelolaan
Liponsos.
.
Hal-hal yang
negatif dalam penulisan opini yang berjudul gangguan kejiwaan 690 orang masih
dipasung di Jatim yaitu pemerintah kurang mendukung dalam menangani gangguan kejiwaan,
sehingga masyarakat miskin hanya melakukan pemasungan untuk anggota keluarga
yang mempunyai kelainan gangguan kejiwaan karena masalah biaya.dalam pembahasan
ini seharusnya pemerintah memberikan suatu usaha-usaha dalam menangani masalah
ini, bukan hanya memberikan ceramah-ceramah yang tidak terbukti dalam
pelaksanaan di dalam masyarakat tersebut. Pemerintah seharusnya berusaha untuk
memberikan solusi yang terbaik, untuk masyarakat yang mengalami gangguan
kejiwaan.
Hal-hal yang
positif dalam penulisan opini yang berjudul gangguan kejiwaan 690 orang masih
dipasung di Jatim yaitu adalah:
1. Dalam opini sudah memberikan
suatu gambaran mengenai penanganan gangguan kejiwaan, tetapi bukan dengan
melakukan pemasungan pada penderita gangguan kejiwaan tersebut.
2. RSJ sudah memberikan suatu
penanganan yang terbaru dengan adanya kerjasama antara Liponso dalam penanganan
gangguan kejiwaan tersebut.
3. Psikolog seharusnya
berperang aktif dalam penanganan gangguan kejiwaan tersebut, untuk menaplikasikan
keilmuannya.
Sumber:
Bro. (2016). Gangguan
Kejiwaan: 690 Orang Masih Dipasung Di Jatim. Kompas, 16 Mei, Halaman 7.
0 komentar:
Posting Komentar