KUNJUNGAN RSJ GRHASIA
JUDUL
GANGUAN JIWA JUGA
MANUSIA
OLEH
FATKHUL AZIZ
Pada dasarnya manusia itu hidup didunia saling mengerti dan
memahami tentang kelebihan dan kekurangan masing - masing,saling menghargai ,saling
menghormati.tapi di zaman yang serba teknologi manusianya bersifat
individualis, acuh tak acuh ,segala sesuatunya serba instan ,berkurangnya
kepedulian lingkungan sekitar,dan menipisnya interakasi sosial.
Inilah salah satu penyebab timbulnya
konflik sosial dan problem sosial dilingkungan masyarakat,menjadikan masyarakat
tertekan tidak bisa menyesuaikan keadaan zaman .untuk memenuhi kebutuhan
perilaku dan pola pikirnya menyimpang ada yang berhalusinasi ,berwaham tinggi.orang berhalusinasi itu
merasakan ,melihat ,mendengar sesuatu ada disekitarnya tapi orang lain tidak
merasakannya,sedangkan waham adalah mempunyai keyakinan yang kuat tapi
salah.perilaku – perilaku sesorang seperti di atas tidak hanya di kota – kota
besar saja kota kecilpun banyak yang mengalaminya seperti yogyakarta dan
sekitarnya,yang direhabilitasi di Rumah Sakit jiwa GRHASIA .
Pada hari rabu tanggal 13 april
2017,saya dan kawan – kawan dari fakultas psikologi beserta dosen pembimbing datang ke Rumah Sakit
Jiwa GRHASIA, dalam rangka kunjungan untuk mengenal lebih dekat dengan RSJ
GRHASIA dan para pasiennya,dengan tujuan untuk mengetahui apa fungsi RSJ
GRHASIA serta mengamati ,mempelajari
perilaku para pasienya sebagai bekal dalam ilmu psikologi.
Pada kunjungannya saya dan kawan pertama ,diperkenalkan sedikit tentang sejarah RSJ GRHASIA.rumah
sakit ini berdiri pada tahun 1938 dengan nama Rumah Sakit JIWA LALI JIWA,dan
pada tahun 1989 beubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi DIY,pada tahun
2003 berubah menjadi RS GRHASIA dan pada tahun 2011 berubah menjadi RSJ
GRHASIA, sampai sekarang.,yang mempunya motto :pelayanan ramah berbudaya
senyum.dengan visi,menjadi pusat pelayanan kesehatan jiwa,menjadi pusat
pelayanan yang berkualitas dan beretika.
Yang kedua kami diperkenankan untuk
mengunjungi bangsal – bangsal pasien,dalam kunjungan ke bangsal pasien ,saya
telah mengamati perilaku para pasien ,ada yang duduk – duduk,berjalan mondar
mandir ada yang Cuma tidur – tiduran. Yang paling menarik dalam pengamatan saya
,pasien yang mengalami waham yang tinggi sebut saja mr AR,umur 40 tahun.dia
menceritakan bahwa dirinya sehat ,pernah mau nikah tapi gagal gara – gara orang tuanya meninggal dan
semenjak itu sering dapat bisikan – bisikan .kalau melihat cara bicaranya
seperti orang normal ,dia memperkenalkan diri ,menanyakan kita dari mana
,tujuan datang ke bangsal untuk apa,tapi setelah kami ngobrol dengan mr AR lama
kelamaan ngomongnya ngelantur kemana – mana,selama lima menit dia duduk terus
kembali meperkenalkan diri lagi ,menanyakan kita dari mana dan tujuannya untuk
apa,dia bertanya pada perawat kenapa saya disuruh istirahat lima menit,biar
untuk mengatur nafas jawab perawatnya,
Perawatnya mengatakan pada saya
bahwa mr AR mengalami waham yang tinggi,dia belum lama tinggal di bangsal itu
sekitar dua minggu ,dari awal datang ya seperti itu,cara penanganannya diberi
kelonggaran untuk beraktivitas,selalu diajak ngobrol dan selalu di ingatkan
dengan sang maha pencipta.
KESIMPULAN
Dari observasi ini saya menyimpulkan
bahwa para pasien yang ada di RSJ GRHASIA sama seperti kita ,bedanya kita sehat
dia sakit,jangan dijauhi justru kita dekati.dia juga punya hak untuk dihargai.
Bahwa gangguan waham tinggi berawal
dari persepsi yang salah dan berkeyakinan yang kuat tapi salah dimata orang
lain
Segala macam gangguan jiwa bukan
kutukan tapi penyakit yang bisa disembuhkan dengan melakukan pendekatan –
pendekatan yang manusiawi.
0 komentar:
Posting Komentar