Manik Muthmain
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Tidak ada anak
bodoh di dunia ini. Yang ada hanyalah hanya anak yang tidak mendapat
kesempatan dan motivasi untuk menjadi hebat. Demikian disampaikan oleh pelatih
sekaligus pemimpin Tim Olimliade Fisika Indonesia (TOFI), Yohanes Surya saat
menjadi pembicara dalam segmen "Berbagi Iptek" dalam acara
Kompasianival di gedung Smesco, Jakarta, Sabtu (8/10/2016).
Menurut Surya,
keberhasilan anak dalam bidang sains tergantung pada metode pengajaran yang
benar dan motivasi yang hebat. Hal yang terakhir merupakan kunci dari
keberhasilan itu. Dengan cara itu, anak didik tidak merasa terpaksa mempelajari
ilmu sains dan fisika dan berkemauan mencetak prestasi. Kepada para anak
didiknya, Surya mengatakan bahwa dunia di masa depan akan dikuasai oleh
teknologi. Saat ini saja, sudah ada beberapa temuan tentang penggunaan robot
dalam kehidupan sehari-hari. Dalam industri, misalnya, penggunaan robot dan
mesin otomatis sudah menjadi hal biasa. Ada juga temuan robot yang bisa
berbicara, yang bisa menyetir, hingga pelayan rumah tangga.
Mantan Rektor Universitas
Multimedia Nusantara (UMN) itu menyatakan, setelah anak termotivasi, materi apa
pun yang diberikan kepada mereka bisa masuk dengan baik karena adanya kemauan
tinggi. Surya telah membuktikan hal itu dengan membawa para anak didiknya
menyabet 54 medali emas, 33 medali perak, dan 42 medali perunggu dalam berbagai
kompetisi sains atau fisika Internasional. Pada 2006, siswa binaannya bernama
Jonathan Pradana Mailoa berhasil meraih predikat "The Absolute
Winner" dalam International Physics Olympiad (IPhO) XXXVII di Singapura. Motivasi
dan metode yang baik adalah kunci kesuksesannya mendidik siswa binaannya.
Sumber : Kompas | Sabtu, 08 Oktober 2016
0 komentar:
Posting Komentar