Sri Mulyaningsih
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi ’45 Yogyakarta
Ilmu
Pengetahuan dan tekhnologi masa kini sangat berkembang pesat. Puan Maharani
selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan manusia dan kebudayaan mengatakan
bahwa, arus perubahan 10 tahun kedepan diperkirakan lebih deras daripada 100
tahun lalu. Abad ke 21 ini akan menjadi abad yang paling inovatif dalam sejarah
manusia.
Beliau
mengatakan pula bahwa, dulu hingga sekarang Indonesia dikenal sebagai Negara
yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, kini sedikit demi sedikit anggapan
itu berubah dengan semakin berkualitasnya sumber daya manusia di Indonesia
dalam memanfaatkan tekhnologi.
Tahun
demi tahun Indonesia semakin meningkatkan potensi pada bidang tekhnologi.
Tekhnologi dianggap dapat menjadi sosuli dalam ketertinggalan suatu bangsa.
Kita ketahui bersama bahwa Indonesia masih berpredikat sebagai Negara
berkembang. Sangat kalah dengan Singapura yang notabene Negara dengan sumber
daya alam yang minim namun bisa lebih maju daripada Negara Indonesia ini.
Indonesia
kini mulai berinovasi dengan tekhnologi dan kualitas SDM yang baik. Salah satu
contohnya, Badan Usaha Milik Negara Kimia Farma, di Mojokerto, Jawa Timur.
Kimia Farma dapat menghasilkan garam farmasi, sebagai bahan dasar infuse,
hemodialis, dan obat, sebanyak 2000 ton per tahun. Kini, Badan pengkajian dan
penerapan tekhnologi (BPPT) berinovasi dalam pembuatan garam farmasi dengan
kapasitas produksi 6000 ton per tahun. Inovasi ini diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan domestic, sehingga tidak membutuhkan impor lagi.
KELEBIHAN ARTIKEL : Menyadarkan
masyarakat akan posisi Indonesia saat ini. Mengembangkan kemampuan untuk
memajukan Negara dengan inovasi yang mereka punyai. Masyarakat juga tahu bahwa
Indonesia sangat membutuhkan pemikiran – pemikiran yang maju, guna pencapaian
visi dan misi Negara.
KEKURANGAN ARTIKEL : Kurangnya penjelasan mengenai
perkembangan iptek yang telah dicapai oleh Indonesia. Bila yang dicontohkan
lebih banyak, maka pembaca akan lebih termotivasi lagi menciptakan inovasi –
inovasi yang lain.
Sumber: JOG, Penguasaan IPTEK
Kunci Atasi Ketertinggalan, Inovasi Perlu Ramah Lingkungan, Kompas: Kamis, 22
September 2016 – hal. 14
0 komentar:
Posting Komentar