RINGKASAN ARTIKEL “GUMUK PASIR DITANAMI MANGROVE”
SITI ASMAUL HUSNA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Gumuk
pasir dan sabuk hijau adalah rencana infrastruktur pelindung dari tsunami di
sekeliling area bandara. Mengingat jarak Bandara Kulonprogo dengan bibir pantai
berkisar 200 meter dan berdasarkan kajian empiris potensi bencana gempa bumi
dan tsunami di subduksi selatan Jawa adalah tinggi. Pengadangan tadi bisa
diintegrasikan dengan meninggikan bangunan dilokasi tanah asli. Tapi ini
membutuhkan dana yang sangat besar, lalu penerapan desain bangunan yang sesuai
untuk tsunami. Namun belum ada rekomendasi detail dalam perencanaan tersebut.
Enam
skenario
simulasi desain reduksi model Tsunami di Tapak Bandara Kulonprogo,
yang dipaparkan oleh alimni S1 Teknik Sipil UGM. Dari enam tersebut, skenario
lima yang diangap paling sesuai diterapkan di Kulonprogo. Skenario lima ini
menggunakan gumuk pasir yang gali timbun dan diatasnya ditanami mangrove. UU No
24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana, UU tersebut mengamanatkan bahwa
setiap bangunan publik di daerah rawan bencana harus disediakan bangunan
mitigasi.
Sementara
itu, Badan Pengembangan Kapasitas Transformasi Cita Infrastruktur menyampaikan,
bahwa bandara di Kulonprogo ini akan menjadi bandara pertama yang akan
dikembangkan sebagai airport city atau kota bandara. “Nantinya bukan hanya
untuk penerbangan, tapi orang – orang juga memiliki tujuan untuk bermain dan
mengunjungi mal yang akan berkembang disekitarnya,” jelasnya.
(kur,
Tribun Jogja) Senin, 21 Maret 2016
0 komentar:
Posting Komentar