RINGKASAN ARTIKEL :
BERINVESTASI
SEKALIGUS MENYELAMATKAN BUMI
DELIANA VICRIA NURACHYANI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PROKLAMASI 45
YOGYAKARTA
Atmosphere :
“We are forest
defender”
Lu Ga Harus Jadi Superman untuk Menyelamatkan Bumi
Mengurangi dampak sampah dapat
diawali dengan mengubah pola pikir konsumtif menjadi produktif dalam
pengelolaan limbah atau sampah. Caranya dengan menggalakkan konsep reduce, reuse, recycle.
Hal tersebut dilakukan Atmosphere,
sebuah komunitas peduli bumi yang telah genap sewindu berdiri. Sesuai tagline-nya “Salam Hijau Biru”, mereka
mengabdikan diri untuk bumi dan berkontribusi demi penyelamatan lingkungan
hidup dari kerusakan.
Membalas kebaikan
Atmosphere terbentuk berkat prakarsa lima orang mahasiswa
Universitas Diponegoro yang memiliki
visi cara membalas kebaikan bumi. Kelima
orang tersebut adalah Wibowo Eko Prayitno, Verry Aji Jurniawan, Ali Purnomo,
Putri Prasetyoutami, dan Resti Elviana.
Sementara dalam open recruitment anggota baru Atmosphere Angkatan 8 tahun ini,
tercetus kalimat “Lu Ga Harus Jadi Superman untuk Menyelamatkan Bumi”. Senada
dengan kalimat ini, mereka tak pernah malu dijuluki sebagai seorang pemulung
karena mereka meyakini tidak harus menjadi seorang pahlawan untuk menyelamatjan
bumi.
Selain menyampaikan pesan kebaikan
untuk menjaga alam sekitar, komunitas ini turut menunjukkan aksi yang kini
menjadi prestasi bagi mereka. Mereka
juga memotivasi masyarakat sekitar dengan memulai dari hal-hal kecil setidaknya
dapat membantu menyelamatkan bumi bila dilakukan secara berkelanjutan.
Investasi
“Menurut kami semua plastik dengan ukuran berbeda
dihargai dengan 200 rupiah itu terlalu murah, tidak sebanding dengan pembuatan
dan pengelolaannya”, ungkap salah satu anggota Atmosphere.
Menanggapi hal tersebut mereka
mewujudkannya dalam aksi diet plastik dengan menggelar pembagian goodie bag di pasar-pasar sekitar
Semarang. Mereka berpendapat dengan menggunakan goodie bag setidaknya
mengurangi sampah kantong plastik disekitar pasar.
Penggunaan kerta kantong pun oleh
mereka lebih dianggap sebagai hal yang merugikan. Menurut mereka, hal itu bukan
solusi yang tepat. Karena dengan banyaknya pemakain kertas kantong, berdampak
pul pada kelestarian ekosistem hutan. Mengingat kertas berasal dari bahan kayu.
Di sisi lain sejak beberapa tahun
lalu para Atmospherian, julukan para pegiat lingkungan ini, sudah mendirikan
bank sampah. Apa yang dilakukan oleh Atmosphere ini bisa dikatakan sebagai investsi.
Sampah yang sudah tidak memiliki nilai guna dapat menjadi investasi yang
menjajikan.
Selain itu, akhir tahun lalu telah
berdiri Rumah Kardus yang diinisasi oleh anggota Atmosphere. Di dalamnya,
sampah yang dikelola adalah berupa sampah kertas. Sampai saat ini sudah ada 12
orang yang menjadi nasabah tetap di rumah kardus.
0 komentar:
Posting Komentar