Murjiwantoro
Fakultas Psikologi Universitas
Proklamasi 45
Yogyakarta
Di seluruh penjuru dunia, masalah penanganan
limbah menjadi suatu tantangan yang cukup serius, karena aktivitas manusia setiap hari selalu berujung pada limbah.
Limbah menjadi sebuah keniscayaan dalam aktivitas sosial dan ekonomi manusia.
Semakin banyak jumlah manusia dengan segala kompleksitas aktivitas sosial dan
ekonominya, maka akan semakin banyak pula sampah atau limbah yang dihasilkan. Suatu
pemikiran yang sangat keliru apabila membicarakan tentang kemasan tanpa memperhatikan limbah dan isu
lingkungan yang menyertainya. Kemasan seringkali disalahkan sebagai penyebab
timbulnya berbagai penyakit. Bahkan ada persepsi yang berkembang di kalangan
masyarakat bahwa jika industri kemasan mengurangi atau bahkan menghentikan
produksi atau tidak beraktivitas lagi,
maka tanah di sekitarnya akan kembali subur dan masalah polusi akan hilang
dengan sendirinya. Persepsi ini tentu saja tidak benar. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa kemasan yang
diproduksi dengan baik bisa mengurangi limbah dalam jumlah yang cukup
signifikan.
Sebuah perusahaan air minum memberikan
solusi nilai praktis pada individu yang disibukkan dengan aktivitasnya. Merasa
semakin ada kemudahan untuk pemenuhan kebutuhan air minum, individu semakin
tidak mempedulikan lingkungannya. Salah satu masalah yang ditimbulkan dari
kepraktisan air minum tersebut adalah limbah botol bekasnya. Setiap hari orang mengkonsumsi air
kemasan dan membuang botol bekas mereka tanpa tahu apa yang terjadi dengan
limbah botol tersebut. Botol bekas semakin banyak di tempat pembuangan sampah
dan susah untuk dikendalikan penambahan jumlahnya. Karena tidak bisa semua di daur
ulang maka sisa botol bekas tersebut di buang ke pinggiran kota yang menjadikan
masalah baru bagi lingkungan yaitu menjadi gunung plastik yang sangat besar. Jika
limbah botol dibuang begitu saja ke lingkungan tentu akan menimbulkan dampak
yang sangat parah, berupa pencemaran lahan, tanah, perairan dan pencemaran
secara “Visual”. Indonesia mengalami semua
bentuk pencemaran tersebut. Secara gamblang hal ini dapat dilihat
di selokan, kali dan sungai–sungai di
lingkungan sekitar kita, yang sebagian
besar dipenuhi oleh limbah botol maupun kemasan pangan. Demikian juga
dengan di pantai–pantai bahkan sampai di tengah laut pun dengan mudah kita dapat
menemukan limbah botol ataupun kemasan pangan yang terapung–apung. Limbah botol
juga bertebaran di lahan kosong, lahan pertanian dan perkebunan, baik di
perkotaan maupun pedesaan.
0 komentar:
Posting Komentar