Komitmen Peduli Lingkungan di Tempat Umum
Tisya
Sukmalatri – 24310410022 – Psikologi Kelas Karyawan
Psikologi Lingkungan - Esai 4 - Dr. A. Shinta, M. A
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Minggu
pagi di tanggal 26 Oktober 2025 saya menyempatkan diri untuk mengunjungi
Terminal Condong Catur, lokasi terminal
yang berada di pusat kota ini cukup ramai pengunjung walaupun cuaca sedang
diguyur hujan. Banyak tenda para penjual makanan diarea ini, mereka biasa
berjualan di sore hingga malam hari. Terminal Condong Catur ini bukan hanya
sebuah persinggahan semata, namun sebagai bagian penting dari wajah kota kita.
Namun apa jadinya jika wajah kota kita dipenuhi dengan sampah? siapa yang
nyaman ketika turun dari bis namun disungguhkan oleh berbagai macam tumpukan
sampah?
Setiap
sudut terminal menunjukkan potret kebiasaan buruk sebagian dari kita bungkus
makanan yang berserakan, botol plastik yang mengotori jalanan, dan aroma tidak
sedap yang menjadi teman setia para penumpang. Apakah kita akan terus
membiarkan tempat umum yang seharusnya nyaman ini berubah menjadi tumpukan
limbah yang mencemari lingkungan dan merusak kesehatan?
Sampah
bukan sekadar persoalan kebersihan, melainkan cermin kesadaran dan tanggung
jawab moral kita sebagai warga kota. Membuang sampah sembarangan berarti kita
abai terhadap hak orang lain untuk menikmati lingkungan yang bersih. Padahal,
menjaga kebersihan adalah bagian dari iman dan perwujudan karakter bangsa yang
beradab.
Bayangkan
jika setiap pengunjung Terminal Condong Catur membawa kantong sampah pribadi,
membuang sampah pada tempatnya, dan memilah antara organik dan anorganik. Dalam
waktu singkat, terminal ini bisa menjadi contoh nyata kawasan transportasi yang
bersih dan ramah lingkungan. Tidak ada lagi tumpukan sampah menumpuk di pinggir
jalan, tidak ada lagi banjir akibat saluran tersumbat, dan udara pun terasa
lebih segar.
Namun,
perubahan itu tidak akan terjadi tanpa kesadaran kolektif dan tindakan nyata.
Pemerintah memang memiliki peran penting dalam menyediakan fasilitas dan
pengelolaan sampah, tetapi tanggung jawab utama tetap berada di tangan kita
sebagai pengguna terminal. Mari kita mulai dari hal kecil tidak membuang sampah
sembarangan, menegur dengan sopan mereka yang melanggar, serta ikut dalam
kegiatan bersih-bersih terminal secara rutin.
Teman-teman,
Terminal Condong Catur bisa menjadi simbol kebersamaan kita dalam menjaga bumi.
Dari tempat sederhana inilah kita bisa memulai revolusi kebersihan. Mari kita
jadikan orasi ini bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi panggilan untuk
bertindak karena hidup yang bersih menciptakan kehidupan yang sehat, peduli
sampah selamatkan lingkungan, terminal yang nyaman adalah tanggung jawab kita
bersama.
Link
Youtube https://youtube.com/shorts/5_mWBPEXnSQ?si=vrOwytIsRIKVWAwB
Referensi
: Anin, S., Tiza, A. L., & Fritantus, Y. (2024). Implementasi Kebijakan
Pemerintah Daerah dalam Menangani Kebersihan Lingkungan di Terminal Kefamenanu
Kelurahan Kefa Selatan Kabupaten Timor Tengah Utara. JianE (Jurnal Ilmu
Administrasi Negara), 6(1), 10-18.


0 komentar:
Posting Komentar