19.7.25

Essay 5 : Lakukan Perubahan Diri

                                                 SILVI NURFITRIANI 

PSIKOLOGI SJ

23310410064

MATA KULIAH PSIKOLOGI INOVASI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45 

FAKULTAS PSIKOLOGI 

Tahun 2025

DOSEN PENGAMPU : Dr. ARUNDATI SHINTA, M.A

Judul: Perubahan Positif Dimulai dari Langkah Kecil,  Cerita 10 Minggu Bersahabat dengan Perubahan Baru



Banyak orang berpikir bahwa perubahan diri itu butuh momen besar atau motivasi luar biasa. Tapi dalam pengalaman pribadi saya, perubahan justru lebih efektif ketika dilakukan perlahan, dari hal-hal kecil ke besar dan yang paling penting dilakukan dengan pola pikir yang inovatif. Salah satunya adalah saat saya memutuskan untuk mulai rutin olahraga, sebuah keputusan sederhana yang akhirnya mengubah cara saya melihat diri sendiri dan hidup saya secara keseluruhan.

Selama 10 minggu terakhir, saya memutuskan untuk olahraga rutin 3-4x seminggu. Aktivitas sederhana yang saya pilih adalah Gym dan Treatmil. Olahraga ini saya pilih karena tidak haru keluar ruangan dan panas panasan. Tentu saja di minggu pertama selalu jadi tantangan besar yang menguji konsistensi saya. Ada rasa capek, pegal, dan ras malas muncul setiap hari. Tapi disitulah saya sadar bahwa untuk menciptakan perubahan yang bertahan lama, kita perlu membuka diri terhadap pendekatan baru, memahami cara kerja pikiran kita, dan berani keluar dari pola lama.

Dalam konteks olahraga, saya menerapkan prinsip ini dengan cara yang sederhana: mengatur ekspektasi. Saya nggak pasang target tinggi seperti harus turun berat badan sekian kilo atau langsung lari satu jam nonstop. Sebaliknya, saya fokus pada proses: "Yang penting gerak dulu", "yang penting konsisten". Ini sejalan dengan konsep dalam psikologi perilaku, bahwa kebiasaan kecil yang dilakukan berulang kali akan membentuk identitas baru.

Di minggu-minggu selanjutnya, saya mulai merasakan perubahan nyata. Bukan cuma fisik yang terasa lebih segar, tapi mental juga jadi lebih stabil. Saya jadi lebih fokus, tidur lebih nyenyak, dan emosi lebih terkendali. Bahkan dalam pekerjaan, saya merasa lebih produktif. Semua ini memperkuat keyakinan saya bahwa perubahan diri itu sebenarnya bukan soal kekuatan tekad semata, tapi bagaimana kita beradaptasi secara cerdas terhadap tantangan, menggunakan pendekatan psikologis yang tepat.

Dalam aplikasi psikologi inovasi ini juga membantu saya saat rasa bosan atau malas datang. Daripada menyalahkan diri sendiri, saya belajar untuk menerima rasa itu sebagai bagian dari proses. Saya coba variasi latihan baru, ganti rutinitas, atau cukup istirahat sejenak tanpa merasa gagal. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip growth mindset, yaitu percaya bahwa kemampuan kita berkembang lewat usaha dan strategi, bukan sesuatu yang statis.

Sekarang, di minggu ke-10, olahraga bukan lagi kewajiban, tapi jadi bagian dari gaya hidup. Ini bukan sekadar tentang badan sehat, tapi tentang membangun relasi yang lebih baik dengan diri sendiri. Saya belajar bahwa inovasi bukan cuma soal teknologi atau ide besar. Inovasi bisa dimulai dari bagaimana kita menyusun rutinitas, mengatur pikiran, dan menciptakan sistem yang membuat perubahan jadi mungkin.

Jadi, kalau kamu lagi berusaha berubah jadi versi diri yang lebih baik, coba mulailah dari hal kecil, kenali cara kerja pikiranmu, dan ciptakan pola baru yang menyenangkan. Karena pada akhirnya, perubahan positif itu bukan tentang kecepatan, tapi tentang konsistensi yang cerdas.




0 komentar:

Posting Komentar