Ujian Tengah Semester
Mata Kuliah : Psikologi Inovasi
Dosen Pengampu : Dr., Dra. ARUNDATI SHINTA, MA
NIM : 22310410152
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Permasalahan:
Kasus Ayu Aryanti dan Kang Dedi Mulyadi (KDM) menjadi contoh konkret tentang keterbatasan intervensi eksternal dalam mendorong perubahan individu. KDM telah memberikan berbagai bentuk dukungan mulai dari materi, kasih sayang, hingga fasilitas pendidikan. Namun, Ayu tetap memilih kembali ke lingkungan awal dan menjalani hidup sederhana sebagai penjual makaroni, menolak berbagai peluang besar yang ditawarkan.
Analisis Jawaban
1. Kekurangan Intervensi KDM dalam Mengubah Ayu
Intervensi KDM terlalu menekankan pada aspek ekstrinsik seperti materi dan fasilitas, namun kurang memperhatikan motivasi intrinsik Ayu. KDM tampaknya gagal membangun hubungan psikologis yang mendalam dan memahami nilai-nilai serta aspirasi pribadi Ayu. Intervensi yang terlalu mengarahkan juga membuat Ayu tidak memiliki kontrol atas pilihannya, sehingga begitu pengaruh eksternal menghilang, ia kembali ke zona nyaman yang dikenalnya. Dalam konteks teori Self-Determination, kebutuhan akan otonomi dan kompetensi mungkin tidak terpenuhi dengan baik.
2. Jika Saya Asisten KDM
Saya akan mendorong pendekatan yang lebih partisipatif dan reflektif. Ayu perlu dilibatkan dalam proses perencanaan masa depannya, bukan hanya diarahkan. Saya akan mengadakan sesi konseling reguler untuk mengeksplorasi nilai-nilai pribadi Ayu, rasa takut atau trauma yang mungkin menghambat, serta membangun rasa percaya dirinya secara bertahap. Dukungan sosial dan penguatan motivasi intrinsik melalui pemahaman jangka panjang lebih penting daripada pemberian fasilitas semata.
3. Jika Saya Ayu
Saya akan mengambil waktu untuk benar-benar mengevaluasi apa yang saya inginkan dalam hidup. Menolak pendidikan tinggi dan memilih berdagang bisa jadi adalah bentuk perlawanan diam terhadap tekanan luar. Namun, saya juga perlu menyadari bahwa masa depan saya bisa jauh lebih baik bila saya memiliki keterampilan dan pendidikan yang memadai. Jika saya tetap ingin berwirausaha, saya bisa mengombinasikannya dengan pendidikan bisnis atau keuangan agar usaha saya berkembang dan lebih menjanjikan.
4. Jika Saya Orangtua Ayu
Saya akan mendorong Ayu untuk mengambil kesempatan yang ditawarkan, namun tidak dengan cara memaksakan. Saya akan lebih banyak berdialog, membangun kepercayaan, dan membantu Ayu memahami bahwa menerima bantuan bukan berarti meninggalkan nilai-nilai keluarga. Saya juga akan memperkuat dukungan emosional sehingga Ayu merasa aman menjelajah dunia baru tanpa kehilangan identitasnya.
5. Pertarungan Motivasi Internal vs Eksternal
Menurut Ellerman (2024), motivasi internal adalah fondasi utama perubahan yang berkelanjutan. Namun dalam konteks sosial, motivasi eksternal bisa menjadi pemicu awal, terutama saat individu kehilangan arah. Dalam kasus Ayu, motivasi internalnya untuk menjadi mandiri dan dekat dengan keluarga sangat kuat, sementara motivasi eksternal dari KDM tidak berhasil menggeser keyakinan internal tersebut. Pertarungan ini menunjukkan bahwa perubahan sejati hanya bisa terjadi ketika motivasi eksternal mampu diinternalisasi yakni saat individu melihat bahwa nilai-nilai yang ditawarkan dunia luar sejalan dengan kebutuhan dan aspirasi pribadinya. Tanpa proses internalisasi ini, perubahan hanya akan bersifat sementara dan superfisial.
Solusi dan Penutup
Transformasi diri adalah proses kompleks yang tidak dapat dipaksakan dari luar. Dukungan eksternal penting, tetapi harus disertai dengan pendekatan humanistik dan reflektif yang menghargai otonomi individu. Dalam konteks inovasi psikologis, pendekatan bottom-up (berangkat dari individu) jauh lebih efektif ketimbang top-down (dipaksakan dari luar). Kasus Ayu adalah pelajaran penting bahwa perubahan yang berkelanjutan hanya bisa terjadi bila hati dan pikiran turut terlibat, bukan hanya tubuh dan materi.
Daftar Pustaka:
Ellerman, D. (2024). Intrinsic versus extrinsic motivation: Applications across the social sciences. International Journal of Education and Social Science Research (IJESSR), 7(5): 107–125. Article No. 977, Sub Id 1535.
0 komentar:
Posting Komentar