29.12.24

UAS Psikologi Lingkungan

 

PSIKOLOGI LINGKUNGAN

ESAI-10 UAS Psikologi Lingkungan

Analisis Perilaku Menteri Lingkungan terhadap permasalahan sampah


Dosen Pembimbing : Dr., Dra. Arundati Shinta, MA.



 

Mariyatun

23310410074

 

 

 

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS PROKLAMASI 45

YOGYAKARTA





Menurut Ketua Pembina Solid Waste association (InSWA),Sri Bebassari menilai bahwa pebentukan mindset semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat bahwa kebersihan adalah tanggung jawab bersama dan merupakan investasi adalah hal yang paling penting.

Yogyakarta sebagai salah satu kota destinasi wisata menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan sampah.Masalah ini semakin kompleks dengan pertumbuhan penduduk, peningkatan jumlah wisatawan dan keterbatasan lahan. Permasalahan sampah di Yogyakarta terjadi setelah Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Piyungan ditutup pada Mei 2024 secara permanen karena kelebihan beban atau overload menjadikan darurat sampah di Yogyakarta.

Puncaknya ketika Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meninjau pengeloaan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Krida Mandala kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta pada 18 November 2024.Dalam sidak (inspeksi mendadak) tersebut Menteri Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan kekecewaan terhadap pengelolaan sampah di Yogyakarta. Menteri Hanif mengapresiasi pemerintah Kabupaten Sleman dalam menangani penelolaan sampah yang mampu mengolah sampa delapan hingga sembilan truk setiap harinya namun beliau menyampaikan keprihatian karena masih banyak tumpukan sampah yang terjadi dan pemerintah daerah tidak boleh membiarkan itu terus terjadi.Pemerintah daerah harus mengambil kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut. Melihat pengelolaan sampah di TPS Krida Mandala yang dinilai semrawut, beliau menilai pemerintah daerah tidak serius dalam menangani permasalahan sampah. Pernyataan Menteri Hanif ini berbanding terbalik dengan Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah Pasal 12 Ayat 1 yang menyatakan bahwa setiap orang wajib mengelola sampah rumah tangga dan sampah sejenisnya dengan cara yang berwawasan lingkungan.Namun rendahnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dan masih banyak masyarakat yang belum memilah dan membuang sampah sembarangan. Penanganan sampah harus dimulai dari sumbernya. Jiak sampah pengelolaan sampah dilakukan daru hulu dengan baik maka tidak akan terjadi penumpukan sampah di TPA.

Perilaku Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam permasalahan sampah ini, Menurut skema persepsi oleh Paul A.Bell dan kawan-kawan,persepsi adalah proses pemahaman terhadap suatu informasi terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek,peristiwa atau hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.

Stimulus Lingkungan, melihat kondisi tempat pengelolaan sampah yang Yogyakarta yang semrawut di TPST Krida Mandala dan TPA Piyungan sehingga menyebabkan ditutup pemanen. Dalam hal ini objek fisik yang dihadapi Menteri Hanif adalah permasalahan sampah yang dihadapi Indonesia dan beliau mengambil fokus untuk Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjadi salah satu daerah tujuan wisata di Indonesia. Beliau melakukan sidak di beberapa TPS di Yogyakarta dan respon penuh emosi yang ditunjukkan beliau setelah melihat secara langsung pengelolaan sampah.Peraturan terkait pengeloaan sampah yang belum sepenuhnya efektif dalam mengatasi masalah dan juga penegakan hukum terhadap pelanggar masih lemah. Pemerintah daerah belum menjalan fungsinya dengan Beberapa langkah yang harus dilakukan oleh pemerintah untuk menangani permasalahan sampah ini dengan penambahan anggaran dan mengoptimalkan anggaran pengeloaan sampah dari APBD, mencari dukungan sumber pendanaan seperti tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).Sealin itu pemerintah juga  mendesain ulang kemasan terutama kemasan yang berbahan plastik. Untuk mencapai target-target pemerintah diperlukan pendanaan yang cukup untuk menyiapkan system penanganan sampahyang tepat.Selain itu sosialisasi ke masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah yang dimulai dari skala rumah tangga sehingga akan membantu mengurangi sumbangan sampah yang diterima .

 

0 komentar:

Posting Komentar