Esai Prestasi
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Amelia Natasya Rivani (23310410086)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
ESAI PRESTASI 1 Panitia Malam Keakraban (MAKRAB) dan Panitia TALK SHOW
Kegiatan Malam Keakraban (Makrab) merupakan salah satu acara penting yang sering diadakan oleh berbagai organisasi, termasuk di lingkungan kampus. Kegiatan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antar anggota dan menciptakan suasana kebersamaan. Dalam konteks Makrab yang diadakan pada tanggal 2-3 November 2024 di Desa Wisata Pule Sari, panitia koor dokumentasi memiliki peran yang sangat vital dalam memastikan keberhasilan acara tersebut. Selama pelaksanaan Makrab, panitia koor dokumentasi berfungsi sebagai pengamat aktif yang menangkap setiap momen berharga. Mereka bertugas untuk:
Membuat Desai Flayer dan Desai Banner.
Mengambil Foto dan Video: Mengabadikan berbagai aktivitas seperti permainan, sesi diskusi, dan momen kebersamaan antar peserta.
Mengatur Pengambilan Gambar: Menentukan angle dan komposisi yang tepat untuk menghasilkan dokumentasi visual yang menarik.
Menciptakan Konten Real-Time: Mengunggah foto atau video secara langsung ke media sosial untuk meningkatkan keterlibatan peserta dan memberikan informasi kepada anggota yang tidak dapat hadir.
Beberapa kegiatan inti yang dilakukan pada saat MAKRAB yaitu diawali dengan Pemaparan materi oleh Dr. Slamet Sarwo Edy, S.H., M.Hum. Beliau menyampaikan berbagai topik yang relevan dengan pengembangan diri dan kerja sama tim. Materi yang disampaikan tidak hanya informatif tetapi juga inspiratif, mendorong peserta untuk lebih aktif dalam berkontribusi baik dalam organisasi maupun kehidupan sehari-hari. Setelah pemaparan materi, Selanjutnya, kegiatan pentas seni (pensi) memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengekspresikan bakat mereka. Berbagai pertunjukan seperti musik, tari, dan teater ditampilkan dengan antusiasme tinggi.
Selanjutnya, kegiatan tracking sungai menawarkan pengalaman petualangan yang seru bagi peserta. Dalam kegiatan ini, mereka diajak menjelajahi keindahan alam sambil belajar tentang lingkungan sekitar. Tracking tidak hanya memberikan tantangan fisik tetapi juga mengajarkan pentingnya kerja sama saat melewati rintangan bersama-sama. Kegiatan Malam Keakraban di Desa Wisata Pule Sari pada tanggal 2-3 November 2024 berhasil menciptakan pengalaman berharga bagi semua peserta melalui berbagai aktivitas yang dirancang untuk membangun hubungan sosial dan meningkatkan keterampilan individu.
Pada tanggal 14 Desember 2024, sebuah acara talk show bertema "Film sebagai Cerminan Psikologi" berhasil diselenggarakan. Acara ini menghadirkan Tiara Vanesa, aktris terkenal yang memerankan karakter utama dalam film "Jin Qorin", sebagai narasumber. Talk show ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk dosen psikologi dari UP45, mahasiswa UP45, serta mahasiswa eksternal seperti UGM, UI, dan UIN dll. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang diskusi yang menarik tetapi juga memberikan kesempatan bagi panitia untuk berkontribusi secara aktif dalam penyelenggaraan acara.
Sebagai panitia, kontribusi saya yaitu memastikan bahwa acara berjalan lancar dan memenuhi tujuan yang telah ditetapkan. Tugas saya meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan berbagai aspek acara. Dalam hal ini, saya bertanggung jawab untuk membuat surat permohonan ruangan, undangan narasumber, dosen psikologi, HM/UKM, dan mahasiswa internal maupun eksternal serta mempromosikan acara kepada mahasiswa dan masyarakat luas. Keterlibatan saya dalam proses ini tidak hanya meningkatkan keterampilan organisasi tetapi juga memperluas jaringan sosial.
Tema "Film sebagai Cerminan Psikologi" sangat relevan dalam konteks saat ini, di mana film sering kali mencerminkan kondisi psikologis individu dan masyarakat. Dalam talk show ini, Tiara Vanesa berbagi pengalamannya sebagai aktris dalam menggambarkan karakter-karakter yang memiliki latar belakang psikologis yang kompleks. Diskusi yang dipandu oleh dosen psikologi dari UP45 memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana film dapat digunakan sebagai alat untuk memahami perilaku manusia dan isu-isu psikologis. Hal ini menarik perhatian mahasiswa dari berbagai universitas yang hadir, menciptakan dialog yang produktif antara narasumber dan peserta.
Daftar Pustaka
Tuckman, B. W. (1965). Developmental sequence in small groups. Psychological bulletin, 63(6), 384.
McLeod, S. (2007). Maslow's hierarchy of needs. Simply psychology, 1(1-18).
Dyer Jr, W. G., Dyer, J. H., & Dyer, W. G. (2013). Team building: Proven strategies for improving team performance. John Wiley & Sons.
Esai Prestasi Membersihkan Masjid
Masjid memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan umat Islam, lebih dari sekadar sebagai tempat ibadah. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW, masjid telah berfungsi sebagai pusat komunitas, di mana berbagai aktivitas sosial dan spiritual berlangsung. Dalam konteks ini, kebersihan masjid menjadi salah satu aspek yang tidak dapat diabaikan. Saya melaksanakan kegiatan membersihkan masjid diMasjid Al-Ma’aruf di Desa Nglegi, kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Mulai dari menyapu, menata buku, hingga melipat alat sholat. Kebersihan masjid mencerminkan kesopanan dan rasa hormat terhadap agama, serta menunjukkan komitmen jamaah untuk menjaga tempat suci ini agar tetap nyaman bagi semua pengunjung.
Kebersihan masjid bukan hanya soal fisik, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai moral dan etika dalam beragama. Dalam Islam, kebersihan adalah bagian dari iman, dan menjaga kebersihan masjid menunjukkan kepedulian umat terhadap tempat ibadah mereka. Hal ini juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk beribadah, di mana jamaah dapat fokus dan khusyuk dalam melaksanakan shalat dan kegiatan keagamaan lainnya.
Selain fungsi religiusnya, masjid juga berperan sebagai pusat interaksi sosial. Di dalamnya, berbagai kegiatan komunitas seperti pengajian, pertemuan sosial, dan program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan masjid menjadi tanggung jawab bersama yang tidak hanya melibatkan pengurus masjid tetapi juga seluruh anggota komunitas. Kebersihan yang terjaga akan menarik lebih banyak orang untuk datang dan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan tersebut.
Kebersihan yang baik di masjid dapat meningkatkan kualitas ibadah para pemeluknya. Jamaah yang merasa nyaman di lingkungan bersih cenderung lebih fokus dalam beribadah dan lebih aktif terlibat dalam kegiatan sosial di masjid. Ini menciptakan suasana positif yang mendukung pertumbuhan spiritual dan sosial komunitas Muslim secara keseluruhan. Dengan demikian, pentingnya berkontribusi dalam membersihkan masjid tidak hanya terletak pada aspek fisik semata tetapi juga pada dampak luas yang ditimbulkan terhadap kehidupan spiritual dan sosial umat Islam. Melalui upaya bersama dalam menjaga kebersihan masjid, kita tidak hanya merawat bangunan fisik tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan spiritual dalam komunitas.
(N.B : Klik buka gambar untuk mendapatkan hasil jernih)







0 komentar:
Posting Komentar