Tugas Esai 5 : Eksperimen di Rumah Dosen
Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA
Siti Rafida (23310410088)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Eksperimen di Rumah Dosen: Mengelola Sampah untuk Masa Depan Berkelanjutan
Pada sebuah kesempatan, saya bersama beberapa rekan melakukan eksperimen di rumah dosen untuk mempraktikkan pengelolaan limbah dan produk ramah lingkungan. Eksperimen ini melibatkan berbagai kegiatan kreatif, mulai dari pembuatan kompos, ecoenzym, sabun cair, hingga kegiatan daur ulang untuk mendukung ekonomi sirkuler. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman langsung, tetapi juga membuka wawasan kami tentang pentingnya kontribusi individu terhadap keberlanjutan lingkungan.
Saya bersama rekan-rekan berkesempatan melakukan eksperimen di rumah dosen untuk mempelajari pengelolaan limbah dan pembuatan produk ramah lingkungan. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah yang tepat dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Pembuatan Kompos
Eksperimen pertama adalah pembuatan kompos menggunakan bahan-bahan seperti 5 tutup botol EM4, 5 tutup botol tetes tebu, serbuk kayu, dedak (bekatul) sebanyak dua gelas, abu yang telah disaring, 50 lembar daun sirih, kulit telur yang ditumbuk, dan air. Semua bahan ini dicampur dalam wadah tertutup dan dibiarkan terfermentasi selama beberapa minggu. Hasilnya adalah pupuk organik berkualitas yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.
Pembuatan Ecoenzym
Selanjutnya, kami membuat ecoenzym dengan perbandingan 1:3:10, yaitu 1 bagian gula (dalam bentuk madu atau gula merah), 3 bagian kulit buah, dan 10 bagian air. Bahan-bahan ini dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan difermentasi selama tiga bulan. Ecoenzym yang dihasilkan memiliki berbagai kegunaan, seperti pembersih serbaguna, pupuk cair, hingga penghilang bau alami.
Pembuatan Sabun Cair
Kami juga mencoba membuat sabun cair, dengan menambahkan bahan alami berupa lerak yang dikenal memiliki kandungan saponin sebagai pembersih alami. Proses ini melibatkan bahan-bahan seperti 26 gram gliserin, 200 gram mess, 200 gram gram, 90 gram amino, pewarna makanan, 20 gram ETDA, dan buah lerak yang telah dirajang. Semua bahan ini direbus atau dicampur hingga homogen. Sabun cair ini menjadi alternatif ramah lingkungan, mengurangi ketergantungan pada bahan kimia sintetis yang berbahaya.
Memilah dan Mengelola Sampah
Sebagai bagian dari tanggung jawab lingkungan, kami mempraktikkan pemilahan sampah organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi kompos, sementara sampah anorganik dibersihkan dan ditata untuk didaur ulang. Kegiatan ini mengajarkan kami pentingnya disiplin dan konsistensi dalam mengelola limbah sehari-hari.
Daur Ulang Kreatif dan Ekonomi Sirkuler
Kami juga membuat tas dari kertas kalender bekas, sebagai bentuk penerapan konsep ekonomi sirkuler. Selain itu, kami menciptakan tong sampah sederhana dari kertas untuk mempermudah pemilahan sampah di rumah. Inovasi-inovasi kecil ini menunjukkan bahwa kreativitas dapat membantu mengurangi limbah sekaligus mendukung keberlanjutan.
Panen Ecoenzym dan Fermentasi Lanjutan
Pada akhir kegiatan, kami memanen ecoenzym yang telah difermentasi selama tiga bulan. Kami juga merajang buah lerak untuk mempersiapkan fermentasi tahap kedua. Proses ini menghasilkan ecoenzym berkualitas tinggi yang siap digunakan untuk berbagai keperluan.
Melalui eksperimen ini, kami belajar bahwa pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab lingkungan, tetapi juga gaya hidup yang mendukung keberlanjutan. Dengan sedikit usaha dan kreativitas, kita dapat mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Pengalaman ini menjadi motivasi untuk terus mengedukasi masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.
(N.B : Klik buka gambar untuk mendapatkan hasil jernih)


0 komentar:
Posting Komentar