28.12.24

Esai 5 (Gladys) : Ekperimen di Rumah Dosen

 Tugas Esai 5 : Ekperimen di Rumah Dosen

Mata Kuliah : Psikologi Lingkungan

Dosen Pengampu : Dr. Dra. Arundati Shinta, MA


Gladys Melisande Renata (23310410015)

Fakultas Psikologi

Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta


Sampah organik merupakan sampah yang mengandung kadar air tinggi dan mudak busuk. Peunumpukan sampah organik dapat mencemari lingkungan dan menjadi wabah penyakit. Salah satu cara untuk mengolah sampah organik adalah pembuatan pupuk kompos. Sampah merupakan limbah kegiatan manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah dapat dikategorikan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan oleh mikroorgansime, contohnya: sisa makanan, sayuran, buah-bauhan, daun, dsb., sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang berasal dari bahan non-hayati dan terurai dalam waktu yang lama. Sampah organik banyak dihasilkan dari kegiatan rumah tangga. 

Pupuk kompos adalah pupuk yang berasal dari penguraian bahan-bahan organik oleh mikororganisme. Pupuk kompos organik merupakan pupuk ramah lingkungan yang memiliki ragam manfaat seperti: meningkatkan kesuburan tanah, sebagai pemantap agregat tanah, sumber hara untuk tanah dan tanaman serta dapat meningkatkan produktivitas lahan dalam jangka panjang. Pengolahan sampah menjadi pupuk kompos memiliki manfaat ganda yaitu masyarakat dapat mengolah sampah dengan tepat guna dan meningkatkan nilai jual dari sampah yang telah diubah menjadi pupuk kompos. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah menyampaikan pengetahuan dan informasi melalui sosialisasi dan pelatihan bagi anggota ranting Muhammadiyah Tirtonirmolo, Yogyakarta untuk memanfaatkan dan mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos padat dan pupuk kompos cair.

Gerakan cuci tangan menggunakan sabun adalah cara mudah dan efektif untuk mencegah infeksi atau penyakit. Beberapa produk pembersih seperti sabun mandi, sabun cuci pakaian dan piring mengandung detergen kimia yang diketahui bisa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan. Solusi pemasalahan ini adalah mencari bahan alternatif sabun yang lebih ramah lingkungan. Limbah organik rumah tangga seperti kulit buah dan sisa potongan sayur diketahui dapat dimanfaatkan menjadi ecoenzyme melalui proses fermentasi. Ecoenzyme bisa dimanfaatkan menjadi cairan pembersih dan alternatif desinfektan alami. 

Eco Enzyme merupakan cairan hasil fermentasi limbah dapur organik seperti ampas dan atau kulit buah serta limbah sayuran, yang ditambah dengan gula (gula aren, gula tebu, gula merah, molase) dan air. EE dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong pendiri Health Farm dan Asosiasi Pertanian Organik Thailand yang melakukan penelitian sejak sekitar tahun 1980. EE memiliki multifungsi diantaranya dapat digunakan sebagai pupuk dan pestisida organik, sebagai cairan pembersih (sabun mandi, sabun pencuci piring, cairan pembersih lantai, dapur dan kamar mandi), sebagai disinfektan alami, pengolah limbah, penjernih perairan tercemar, pembersih udara dari mikroba, penyejuk udara, penghilang bau serta pengusir hama. 


Pada hari Minggu tanggal 13 Oktober 2024 pukul  9 pagi, mahasiswa dan mahasiswi kelas reguler 23 UP 45 melakukan eksperimen di rumah dosen. Secara singkat saja kami eksperimen di rumah dosen diajarkan banyak hal, dari memilah sampah, membuat kompos, membuat sabun cair, membuat eco enzyme dan membuat tempat sampah dari kertas bekas. Awal kami ragu, ternyata seru juga untuk membuat nya. 

Saya belajar pengalaman baru, tau hal-hal baru yang belum saya tau menjadi tau. Tau cara membuat kompos, sabun cair dan eco enzym. Disini kreatifitas dan melakukan hal dengan teliti dan fokus juga dilatih. 

Dalam hal sampah pasti bakal membuat malas, mengatasi rasa malas jujur pasti setiap orang sulit. Tetapi mungkin untuk mengatasi rasa malas ini bisa kita ubah dan kita latih dengan hal-hal kecil. Lakukan dari hal kecil dahulu, tekun dan sampai sudah terbiasa untuk melakukan hal tersebut. 


Daftar Pustaka : 

Shitophyta, L. M., Amelia, S., & Jamilatun, S. (2021). Pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah organik di ranting Muhammadiyah Tirtonirmolo, Kasihan, Yogyakarta. Community Development Journal, 2(1), 136–140.

Kusumawati, D. E., & Putri, C. N. (2022). Pelatihan pembuatan sabun ecoenzyme berbahan limbah organik rumah tangga di kelompok ibu-ibu PKK Desa Batursari Demak. Jurnal Nuansa Akademik: Jurnal Pembangunan Masyarakat, 7(1), 13–22. 

Yuliani, F., Kristiowati, D., & Hermyantono, C. (2022). Pelatihan Pembuatan Cairan Serbaguna Eco-Enzyme dari Sampah Organik dan Cara Pemanfaatannya di Desa Gondangmanis, Bae, Kudus. PRIMA: Journal of Community Empowering and Services, 6(1), 37-45. https://doi.org/10.20961/prima.v6i1.60122

(N.B : Klik buka gambar untuk mendapatkan hasil jernih)



0 komentar:

Posting Komentar