PROBLEM TANAMAN KOPI DI PERKEBUNAN PERSERO
Ujian
Tengah Semester Psikologi Lingkungan
Semester
Genap 2020/2021
Fakultas
Psikologi
Universitas
Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen
Pengampu: Dra. Arundati Shinta, MA
Nama
: Poppy Intan Permatasari
Nim : 19310410013
Tanaman
kopi adalah sebuah tanaman yang sudah tidak asing untuk masyarakat. Tanaman
kopi ini hidupnya di daerah dataran tinggi dengan suhu lingkungan yang cukup
dingin. Tanaman Kopi merupakan komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomi
tinggi di antara tanaman yang ditanam dan merupakan salah satu sumber devisa
negara yang sangat penting. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber
devisa melainkan juga sebagai sumber penghasilan bagi tidak kurang dari satu
setengah juta jiwa peani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012).
Mengapa
kopi ini bisa dikatakan sebagai sumber devisa negara serta memiliki peranan
yang penting? Terlihat jelas bahwa pada 2007 hingga 2013 kopi di Indonesia ini
mengalami peningkatan produksi yang sangat pesat. Salah satunya di tahun 2007
hingga 2013 kopi ini mengalami kenaikan yang cukup sekitar kurang lebih 2.17%
(Badan Pusat Statistik, 2015).
Tetapi
persoalan yang sering terjadi didalam pengasuhan tanaman kopi oleh para petani
yaitumasih banyak hasil kopi yang memiliki mutu rendah, kurangnya modal petani
serta rendahnya teknologi pasca panen. Masalah ini semua sering terjadi karena
perkebunan kopi sebagaian besar dimiliki oleh perseorangan bukan sepenuhnya
punya perusahaan atau negara. Dengan peralatan sederhana yang masyarakat atau
petani kopi punya untuk mengolah hasil kopi ini yang membuat kualitas kopi
rendah. Ada juga petani yang kekurangan modal dalam perawatan tanaman kopi
sehingga membuatnya tidak mampu membeli pupuk dan beberapa cairan kimia untuk
perawatannya. Salah satunya dusun yang mengalami hal tersebut yaitu dusun
Gondang yang hampir seluruh masyarakatnya berpegang pada komoditas pertanian
kopi Robusta, Excelsa, Arabika dan beberapa Liberika. Dusun ini berada pada
ketinggian 700-1200 Mdpl, terletak pada lereng barat kaki Gunung Argopuro Desa
Darungan, kabupaten Jember.
Didalam
setiap permasalahan tentunya akan ada solusi untuk memperbaikinya. Begitu juga
dengan permasalahan budidaya dalam tanaman kopi ini. Didalam meminimalisir dan
menjaga perawatan kopi dengan baik, maka ada beberapa solusi yang bisa
dilakukan oleh petani kopi ataupun masyarakat disekitar perkebunan kopi ini
(Saefudin, 2017), diantaranya:
1.
Penanganan pasca panen dengan tepat dan baik dengan melakukan setiap tahapan
secara benar. Salah satunya dalam proses penyagraian, proses ini sangat
diperlukan guna menghasilkan kopi yang berkualitas dan bermutu.
2.
Menerapkan usaha tani kopi berkelanjutan (sustainable coffe production).
3.
Meningkatkan pengetahuan petanani tentang tanaman kopi dengan mengadakan
pertemuan para petani setiap 3 bulan sekali.
4.
Menyediakan teknologi OPT yang ramah lingkungan.
5.
Dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat dengan besaran bunga yang
baru, sebesar 7% guna meminimalisir masalah dalam modal.
Dengan demikian, untuk mengatasi problem
tersebut dan menjaga tanaman kopi tetap berkembang baik dengan mutu yang lebih
berkualitas diperlukan beberapa campur tangan ataupun kerjasama dari pemerintah
sekitar untuk membantu petani yang mempunyai problem dalam keperluan tanaman
kopi yang tidak bisa terpenuhi. Karena tanaman kopi ini merupakan devisa negara
yang besar dan harus tetap dikelola dengan baik. Yuk bersama-sama membangun dan
menjaga perkebunan kopi dengan baik serta tingkatkan komoditas kopi guna menjadi
Indonesia maju.
Daftar Pustaka :
Badan
Pusat Statistik. 2015. Produksi Kopi Di Indonesia : Jakarta. Badan Pusat
Statistik
Rahardjo
P. 2012. Panduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta.Trias QD,
editor. Jakarta (ID): Penerbit Swadaya.
Saefudin.
(2017). Permasalahan, Peluang dan tantangan Pengembangan Kopi Di Indonesia:
Bogor. Warta Puslitbang Perkebunan Vol. 23 No. 1
0 komentar:
Posting Komentar