Beatrice Angelique (19310410040)
Psikologi Lingkungan Tahun 2020/2021
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Dosen Pengampu : Dr. Arundati Shinta, M.A.
Penanganan sampah masih
menjadi permasalahan yang belum bisa tertangani dengan tuntas, terutama di
kota-kota besar. Rata-rata tiap orang per hari dapat menghasilkan sampah 1-2 kg
dan akan terus bertambah sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan dan gaya
hidup masyarakat. Dampak yang ditimbulkan, misalnya pencemaran, baik polusi
udara, polusi air, maupun polusi tanah.
Masyarakat sebenarnya bisa ikut mengurangi dampak dari sampah dengan
memisahkan sampah organik dan sampah non-organik mulai dari rumah. Juga
pengelolahan sampah dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat. Sampah kering dapat
dimanfaatkan untuk didaur ulang menjadi berbagai macam barang. Sementara sampah
basah atau organik bisa dimanfaatkan menjadi kompos
Kompos adalah proses
yang dihasilkan dari pelapukan (dekomposisi) sisa-sisa bahan organik secara
biologi yang terkontrol menjadi bagian-bagian yang terhumuskan. Kompos
merupakan salah satu jenis pupuk organik yang dikenal masyarakat dengan sebutan
kompos
1.
Siapkan wadah yang dilengkapi dengan
penutup, dan sampah rumah tangga yang dipotong menjadi bagian-bagian kecil agar
mempercepat proses pembusukan.
2.
Masukkan tanah secukupnya kedalam wadah
yang telah disiapkan dengan ketebalan yang dapat disesuaikan dengan wadah.
3.
Siram permukaan tanah tersebut
menggunakan air secukupnya.
4.
Lalu, masukkan sampah organik, usahakan
ketebalan sampah organik setara dengan ketebalan tanah.
5.
Masukkan lagi tanah ke dalam wadah, yang
berperan sebagai penutup sampah.
6.
Tutup wadah dengan rapat dan biarkan
sekitar satu bulan.
7.
Pastikan wadah tidak terkontaminasi oleh
air hujan dan hewan, juga tak terkena paparan sinar matahari.
Kompos dijamin tidak
akan mencemari lingkungan, karena sebagian besar sampah tersebut terbuat dari
material organik yang sama sekali tidak mengandung bahan kimia. selain itu,
kompos juga dapat menghemat aggaran perawatan tumbuhan. Yang awalnya tidak
memiliki nilai ekonomis dan bahkan memerlukan biaya yang cukup mahal, menjadi
produk yang bermanfaat dan bernilai ekonomis
Referensi:
Astuti, P. (2019, Juni 28). Membuat Kompos dari
Sampah Rumah Tangga. Retrieved April 4, 2021, from
Pertanian.pontianakkota.go.id:
https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/57-membuat-kompos-dari-sampah-rumah-tangga.html
cyberextension. (2020, Januari 27). Pembuatan Kompos Dari
Limbah Rumah Tangga. Retrieved April 3, 2021, from
http://cybex.pertanian.go.id/: http://cybex.pertanian.go.id/
Hadisuwito, S. (2007). MEMBUAT Pupuk Kompos Cair.
Jakarta: AgroMedia.
Setyorini, D., Saraswati, R., & Anwar, E. K. (n.d.).
Retrieved April 3, 2021, from balittanah.litbang.pertanian.go.id:
http://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/buku/pupuk/pupuk2.pdf
Sidabalok, I., Kasirang, A., & Suriani. (2014).
PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK MENJADI KOMPOS. Majalah Aplikasi ipteks NGAYAH, 5,
85-94.
https://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/kabar/read/150962/membuat-pupuk-kompos-dari-sampah-rumah-tangga
0 komentar:
Posting Komentar