Hubungan Antara Dua Orang Yang
Bersahabat
Ujian Akhir Psikologi Sosial
(Semester Genap 2019/2020)
Engelbertha Savsavubun(19310410015)
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Pengertian hubungan
dyadic
Hubungan
dyadic adalah: hubungan antara dua orang yang dapat mempengaruhi kehidupan individu (Shinta,2002), yang mana dalam
hubungan tersebut faktor emosi dan perasaan cenderung lebih berperanan dari
pada hubungan dalam kelompok besar (Hare, 1962 dalam shinta 2002). Jadi hubungan
dyadic yang terjalin antara seseorang dengan orang lain, adalah kesamaan
psikologis yang terjadi karena faktor emosi (perasaan). Biasanya hubungan
dyadic ini ada sebagian orang yang menjalaninya dari usia remaja sampai usia
menikah baru hubungan dyadic mereka berakhir. Tetapi sebagian orang sekalipun
meraka sampai usia menikah tetapi hubungan dyadic tetap berjalan.
Pentingnya Hubungan
Antara Dua Orang
Menurut
Prof. Dr. Bimo Walgito dalam bukunya psikologi sosial bahwa, dengan berinteraksi
satu sama lain, lalu membangun sebuah sikap antara dua orang tersebut . Dalam
hal ini, ritme dan gelombang kehidupan seseorang atau keberhasilan seseorang, juga dipengaruhui oleh orang-orang yang berada
di dekat kita. Karena dari mereka kita dapat pengukuan positif untuk maju. Oleh
sebab itu hubungan antara dua orang ini
penting dalam kehidupan secara sosial. Jadi ada resikologis yang didapat dari
hubungan dyadic ini. Dalam kehidupan ini, cukup banyak orang yang sukses hidup
karna bersahabat dengan orang yang memberi reward
(keberuntungan), dan terjadi timbal balik. Artinya bukan untuk kepentingan
satu orang saja tetapi kepentingan dua orang yang sahabatnya itu.
Biasanya
yang terjadi dari hubungan dyadic ini, segala persoalan hidup dari temannya itu
dicurhat ke sahabatnya itu. Artinya mera berbagi suka dan duka, memberi support
positif untuk saling menguatkan dalam menjalankan kehidupan secara sosial.
Dalam arti meraka hidup sebagai saudara, juga sebagai teman, dan juga sebagai
sahabat.
Reward Dan Punishment Dalam Hubungan
Dyadic
Didalam
berinteraksi secara sosial, dukungan moral dari sahabat itu benar-benar
penting, hanya bila salah memili sahabat, kita bisa dibuat stres dari sahabat
itu sendiri. Artinya bahwa yang kita butuh dalam persahabtan yaitu reward bukan punishment. Sebab seorang sahabat bisa memberi kita positive reinforce (kekuatan positif).
Perlu
kita sadarai bahwa, di mana kita lemah, sedih, kecewa, support terbesar itu
datang dari sahabat untuk membuat kita menjadi kuat untuk melawan semua yang
melehmakan jiwa kita itu. Oleh itu, di dalam memilih sahabat, sebagai teman
yang hubungannya bersifat dyadic (dua orang), maka kita perluh juga selektif.
Dan bila hubungan dyadic itu tidak memberi arti bagi kehidupan kita, maka perlu
untuk kita mengakhiri hubungan dyadic tersebut. .
Orang
Terdekat Kita Sangat Mempengaruhi Cara Presepsi Kita.
Jadi
di dalam kehidupan sosial, untuk seseorang itu hidupnya maju dan berkembang,
kita butuh orang lain yang kehadirannya bisa membantu perkembangan hidup kita. Sebab
dengan kehadirannya bisa memberi motivasi yang positif kepada kita dan sangat
mempengaruhi presepsi kita di dalam menentukan sikap hidup (keberhasilan).
Jadi
sebenarnya tujuan hubungan dyadic untuk orang saling bersahabat gunanya agar
bisa saling mendukung, atau saling memberi support. Namun orang yang merupakan
sahabat kita, dalam memberi bantuan, dengan tidak menghitung untung ruginya
atas apa yang diberikan. Begitupula sebaliknya sebagian dari sahabatnya itu
memberi sesuatu kepada temannya, tanpa memperhitungkan untung ruginya. Dengan
begitu hubungan dyadic tetap berjalan dengan aman karna ada keterikatan
emosional secara langsung
Hubungan daya tarik
individu
Hubungan
daya tarik seseorang terhadap orang lain, baik yang terhadap lawan jenis atau
sejenis, itu karna ketertarikan dari keutamaan-keutamaan yang ada dalam diri
masing-masing, orang yang bersahabat. Dengan demikian dengan terjalinla
hubungan dyadic antara dua orang tersebut. Yang menurut Suyono dalam bukunya
psikologi sosial, dengan interaksi antara seseorang dengan orang lain,
terciptalah kesan. Dari kesan inilah tercipta hubungan dyadic antara seorang
dengan orang lain. Dan biasanya terjadi spontan melalui interaksi sosial. Pada
zaman dulu, dua orang bersahabat, tidak bertemu secara langsung tetapi berkomunikasi
melalui surat (via pos) yang dikenal dengan sahabat pena. Namun sahabat pena
ini bisa terjadi bukan hanya di dalam negri tetapi bisa terjadi lintas Negara.
Dan pada waktu tertentu orang sebagai sahabat pena itu bertemu langsung face to
face.
Biasanya
hubungan dyadic ini yang awet, sampai masing-masing individu menikah tetap
komunikasi lancar. Dan orang yang bersahabat sudah dianggap sebagai saudara.
Namun ada resiko pula yang tidak diinginkan bila orang yang melakukan hubungan
dyadic ini, bila saatnya untuk masing-masing menikah maka hubungan dyadic bisa
berakhir. Karna masing-masing dari meraka sudah punya kesibukan
sendiri-sendiri, dan waktu serta keadaan juga yang membuat meraka harus
mengakiri hubungan dyadic. Seperti yang sudah disebutkan di atas.
Daftar
Pustaka
Bimo W. 1999. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Offset
Shinta. 2002. Pengantar Psikologi Sosial
Edisi Kedua. Yogyakarta: Universitas Proklamasi 45
Suyono,H. 2008. Pengantar Psikologi
Sosial I. Yogyakarta: D&H Pro.Media
0 komentar:
Posting Komentar