UJIAN AKHIR PSIKOLOGI SOSIAL I ( SEMESTER GENAP 2019/2020)
Dosen
Pengampuh: Arundati Shinta
YANSES
KALA’ IRI’
19310410046
Sikap
atau perilaku sosial manusia tidak terduga. Terkadang individu tersebut
berperilaku atau bersikap sering mengikuti keadaan. Pada zaman sekarang perilaku
atau sikap individu termasuk kedalam individualisme. Individualisme memiliki
arti lebih mementingkan kebebasan pribadi artinya lebih mementingkan diri
sendiri dibandingkan mementingkan orang lain. Hal ini menjadikan individu kurang
bermasyarakat sehingga apapun kejadian-kejadian di lingkungan sekitar mereka di
anggap tidak penting (kompas.com, diakses 11 juni 2019). Sikap individualisme
ini biasanya sangat di rasakan pada daerah perkotaan sehingga kata “menolong”
dalam penerapannya sangatlah susah di praktekkan.
Modernisasi
dan globalisasi tak dapat dipungkiri membawa dampak yang sangat besar dalam
kehidupan bermasyarakat. Modernisasi ini artinya ialah proses perubahan keadaan
dari cara-cara tradisional ke cara-cara yang lebih baru yang dengan harapan
dapat meningkatkan taraf kehidupan masyarakat. Modernisasi adalah bentuk
perubahan sosial terarah dan terencana. Modernisasi dalam ilmu
sosial dapat didefinisikan sebagai istilah menyebutkan bentuk perubahan
(transformasi) dari keadaan kurang maju atau kurang berkembang menjadi keadaan
yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih
sejahtera, makmur, dan juga bermartabat (pendidikan.co.id).
Globalisasi berasal dari kata globalizatioan. Global artinya dunia, sedangkan
lization artinya proses (kompas.com diakses 13 juni). Salah satu contohnya
yaitu gotong royong pada saat ini sangatlah susah untuk di lakukan. Biasanya
kita melalukan gotong royong pada saat ini itu biasa dilakukan dengan maksud
teselubung dari kegiatan tersebut salah satu contoh yaitu seperti adanya unsur
kampaye dalam gotong royong tersebut. Sebagai
mahluk sosial, manusia dididik untuk mematuhi serangkaian peraturan dan norma
dalam menjalani hidupnya. Salah satu hal yang selalu diajarkan pada kebanyakan
orang sejak kecil adalah kebiasaan untuk menolong orang lain.
Jadi
berperilaku menolong itu sesusah ituhkah? Menolong adalah suatu hal yang simple
tetapi sangat sukar untuk di lakukan dikarenakan individu saat ini kebanyak
bersikap induvidualisme padahal jika kita menolong suatu saat kita akan
mendapatkan pertolongan itu kembali. Lantas, apa gunanya
menolong orang lain? Salah satu kegunaan yang sangat jelas dari orang lain
adalah bahwa perilaku tersebut membuat pelakunya merasa lebih baik. Karena
tanggungjawab sosial yang tertanam di dalam diri kebanyakan orang, menolong
orang lain terasa "melegakan" karena berarti mereka telah menjalankan
sebagian dari tanggungjawab mereka sebagai anggota masyarakat. Kebiasaan ini
akan tertanam di dalam diri manusia dan akan muncul secara otomatis saat
melihat sesama yang membutuhkan. Selain itu, manusia membutuhkan kemampuan
saling bekerjasama dan saling membantu saat dihadapkan pada satu masalah. Hal
ini penting bagi keselarasan dinamika dalam kelompok. Jika salah satu atau
beberapa anggota kelompok memiliki masalah, maka keselarasan kemungkinan
terancam. Maka dari itu, penting bagi setiap orang dalam kelompok untuk
memiliki kesadaran menolong orang lain yang seoang bermasalah.
Saling
membantu atau menolong dalam kebaikan harus kita biasakan. Kebiasaan baik yang
seperti ini tentu akan banyak manfaatnya, baik yang dirasakan oleh orang yang
membantu tersebut maupun oleh yang dibantu. Bila ada orang lain yang meminta
bantuan kepada kita, akan jauh lebih baik bila kita membantunya, tentu sesuai
dengan kapasitas dan kemampuan kita. Namun, jika belum bisa atau belum mampu
membantu maka tidak usah malu dan ragu untuk mengatakan kepada orang yang
meminta bantuan tersebut. Kebiasaan saling menolong antara sesama dalam hal
kebaikan akan membuat hidup dan kehidupan kita semakin harmonis. Sebab, ada
rasa peduli di antara sesama. Rasa peduli terhadap sesama inilah yang mampu
merobohkan tembok permusuhan dan pertikaian. Sehingga akan tercipta rasa saling
peduli dan memberi antarsesama, baik dalam suka maupun duka. Akhirnya,
kerharmonisan, persaudaraan di antara sesama pun semakin terasa.
SUMBER
https://www.kompasiana.com/aningg/5816d811bc9373b90a56fbea/gaya-hidup-individualisme-di-masyarakat
(diakses pada 11 juni 2020)
https://www.kompasiana.com/gunawanbp/59b02c3c08d3194a51010482/saling-menolong-dalam-kebaikan
(diakses pada 11 juni 2020)
https://sains.kompas.com/read/2009/10/30/13331119/menolong.orang.lain.membantu.diri.sendiri
(diakses pada 11 juni 2020)
https://pendidikan.co.id/pengertian-modernisasi-syarat-ciri-aspek-dampak-dan-contohnya/(diakses pada 13 juni 2020)
https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/20/100000969/globalisasi-arti-dan-dampaknya?page=all (diakses pada 13 juni 2020)
SUMBER
GAMBAR
Hahaha
BalasHapusBeda cerita kalau dunia percintaan mu ya
��
BalasHapusMantappp
BalasHapus������
BalasHapusBukan ka kayak tugas pas kls 3 ini 🤣🤣
BalasHapusBukan hehehheheh
HapusIjin bertanya, dalam tulisan diatas, anda mengatan bahwa menolong/membantu seseorang itu adalah kewajiban ban sosial di dalam suatu masyarakat (paragraf ke-3). Pertanyaannya apakah masih menjadi suatu kewajiban apabila di dalam masyarakat tempat kita tinggal ada orang yang melakukan suatu tindakan yang menurut norma hukum itu salah, tetapi dalam norma yang berlaku di masyarakat tersebut adalah suatu hal yang biasa saja (bukan suatu pelanggaran) contohnya memburu/ mengonsumsi hewan di lindungi dalam hal ini anoa yang kita tau keberadaannya di lindungi oleh undang-undang, dan kemudian pelaku perburuan anoa itu menjadi buronan dari kepolisan, apakah kita masih berkewajiban menolong menyembunyikan orang tersebut dari kejaran polisi?
BalasHapusApa yang anda akan lakukan jika anda berada dalam kondisi seperti itu?
Bagus dan mudah untuk dimengerti😊
BalasHapus