COVID-19:
APAKAH DENGAN PANIK DAPAT MENCEGAHNYA?
Andi
Purnawan/19310410002
Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Dosen Pembimbing:
Fx. Wahyu Widiantoro, S.Psi., M.A
Dewasa ini dunia
kesehatan digemparkan dengan tersebarnya Covid-19 atau yang kita kenal dengan Corona Virus Desease. Diduga negara awal
yang terinfeksi virus tersebut yaitu Wuhan, Cina. Pemberitaan soal Corona menghiasi berbagai laman di media
massa baik elektronik, cetak, maupun online sepanjang hari. Di Indonesia juga
tidak ketinggalan dengan informasi ini. Selain gejala awal infeksi virus Corona, daftar wilayah di Indonesia yang
melaporkan kasus positif virus Corona
menjadi magnet bagi pembaca untuk mengakses informasi Covid-19.
Sejumlah daerah di Indonesia
mulai menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait dengan virus Corona. Penetapan KLB tersebut merupakan
kewenangan kepala daerah seiring instruksi Presiden kepada kepala daerah untuk
menetapkan status gawat darurat terkait Covid-19 untuk daerahnya masing-masing
(Kompas, 17 Maret 2020). Bahkan sejumlah sekolah dan kampus-kampus di
Yogyakarta meniadakan kegiatan pembelajaran tatap muka di kelas dan
menggantinya dengan sistem pembelajaran online atau yang sering disebut dengan e-learning.
Beredarnya
berita-berita tentang Covid-19, meningkat pula kecemasan yang dialami
masyarakat. Setiap kali membuka berita yang isinya tentang pasien yang
dinyatakan positif terkena Corona, seketika
berhasil membuat khalayak panik. Kepanikan masyarakat ditunjukkan lewat
berbagai tindakan yang mereka lakukan seperti berburu masker di apotek, serta banyak
yang memborong sembako di swalayan untuk persediaan makan agar tidak perlu
keluar rumah. Ada pula seseorang yang over
panic, sampai dirundung ketakutan dan enggan beraktivitas.
Perlu diketahui oleh
masyarakat, bahwa panik merupakan respon negatif yang justru dapat melemahkan sistem
imun (kekebalan tubuh). Sistem imun adalah semua mekanisme tubuh untuk
mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya baik yang berasal dari dalam tubuh
maupun luar tubuh. Bila daya tahan tubuh lemah, maka benda asing akan mudah
masuk, sehingga menyebabkan mudah terkena infeksi dan muncul beberapa gejala
misalnya bersin, demam dan lainnya (Investor Daily, 23 Februari 2020).
Pencegahan Covid-19
berasal dari diri sendiri. Apa yang bisa kita lakukan? Tentu dari hal-hal kecil
seperti menerapkan pola hidup sehat misalnya rajin mencuci tangan pakai sabun,
menjaga kebersihan benda-benda disekitar, menjaga pola makan, rutin berolah raga,
sserta mengurangi aktivitas padat di luar rumah. Tidak kalah penting yaitu mengendalikan
jenis dan jumlah berita yang disimak, misalnya dengan menonton atau membaca
berita paling banyak satu atau dua kali sehari. Banyak laporan di media sosial
yang menyesatkan atau tidak berdasar, untuk itu jaga pikiran agar tidak
membayangkan situasi yang terburuk.
Jadi, masyarakat
sebaiknya selektif dalam menerima berita. Di era sekarang banyak beredar berita
hoax, yang masih dipertanyakan akan
sumber dan kebenarannya. Pandai menyikapi sesuatu dan kontrol diri serta
melakukan hal-hal wajar yang tentunya positif merupakan langkah tepat dalam
mencegah sesuatu yang tidak diinginkan, seperti halnya Covid-19.
Referensi:
https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/17/052500965/-populer-tren-gejala-awal-infeksi-virus-corona-kasus-covid-19-di-indonesia
(diakses pada 17 Maret 2020)
https://investor.id/lifestyle/antibodi-perlindungan-terbaik-hadapi-ancaman-virus-korona
(diakses pada 17 Maret 2020)
Iya memang betul, covid 19 yg lagi trending topik saat ini seperti momok yg benar benar mengerikan dikalangan masyarakat region maupun dunia. Apalagi pokok utamanya sumber penyakit itu adalah kota wuhan, cina. Dan saat ini pun kota tersebut menjadi kota mati. Saya rasa point utama dr covid 19 itu karena kurang bersihnya lingkungan di kota tersebut. Perlu digaris bawahi untuk covid 19 ini bukan satu satunya yg lebih menggemparkan dari virus virus sebelumnya spt aids, hiv, dan penyakit lainnya yg hingga saat inj blm ada penangkalnya. Untuk itu sangat baik dijaga sistem imun tubuh manusia. Karenaa memang sangat rentang untuk kurun waktu saat ini.
BalasHapusIya benar sekali
BalasHapusSekuuut
BalasHapusTerapkan Pola Hidup Bersih & Sehat (PHBS), galakkan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), dan yang terpentinf serta utama yakni jaga wudhu untuk tetap memohon perlindungan kepada Allah SWT. Semoga kita beserta keluarga senantiasa di beri perlindunganNya, aamiin. Barakallahu fiikum.
BalasHapusSebenarnya saya sedikit kecewa dengan berbagai berita yang muncul diberbagai sosial media. Karna baru terduga saja sudah diberitakan membuat masyarakat awam mudah percaya. Menjaga kesehatan memang penting, tapi lebih penting lagi adalah berusaha membuat diri sendiri bahagia. Melakukan segala hal yang buat diri bahagia. Panik hal yang wajar. Tapi secukupnya saja. Semua kembali ke masing-masing pribadi. Jika kita selalu bahagia, insyaaAllah semua penyakit bisa sembuh. Bukankah semua penyakit ada penawarnya? Mungkin belum waktunya saja. Save indonesiaku
BalasHapusNice kak Andi
BalasHapus