MASALAH PERUNDUNGAN
ANAK HARUS DIATASI BERSAMA
Ika Fatmawati
Fakultas Psikologi Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
Perundungan anak atau bullyng masih banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Di
Yogyakarta, masalah perundungan mencapai 21 persen yang terjadi pada anak usia 13
hingga 17 tahun.
Ada beberapa penyebab terjadinya perundungan
anak, antara lain:
a). Terjadinya
perundungan berawal dari media sosial.
b). Adanya
perundungan yang didapatkan dari media sosial, yang memberikan konten negative.
c). kurangnya pengawasan
yang dilakukan terhadap anak dalam penggunaan media sosial
d). Pendidikan
terhadap dunia digital masih kurang dilakukan
Perundungan
terhadap anak adalah masalah yang serius dan
berdampak buruk terhadap anak. Sehingga anak merasa minder, mencari
sasaran untuk meluapkan emosi ketika dia di bully, bahkan ada yang sampai takut masuk
sekolah. Hal ini harus ditangani bersama- sama.
Untuk mengatasi
masalah perundungan anak ada beberapa cara yakni :
- Ulama
atau kiai memiliki peran dalam mencegah dan mengatasi aksi perundungan dengan
penanaman nilai agama kepada jamaah atau anak yang masih usia sekolah.
- Pendampingan
dan pengawasan dari orang tua terhadap anak agar anak bijak dalam menggunakan
media sosial
- Memberikan
opsi yang positif bagi anak dalam
menggunakan gadget dan media sosial
- Di
berikan pelatihan bagaimana cara membuat konten yang positif sehingga anak
menjadi kreatif
- Orang
tua meluangkan waktunya khusus untuk anak sehingga terbangun komunikasi yang
baik dan anak terbuka dengan apa yang dialaminya.
- Penegakan
aturan yang jelas ketika di sekolah terhadap anak yang membawa gadget dan
sanksi bagi yang melanggar
Kelebihan artikel ini adalah mengajak semua
elemen masyarakat untuk ikut andil dalam mengawasi anak menggunakan gadget.
Mengajak masyarakat yang mempunyai kreatifitas dalam menggunakan gadget untuk memberikan tips dan ilmunya kepada
adik- adik supaya kemajuan teknologi bisa di manfaatkan untuk hal yang positif.
Kekurangan artikel ini adalah tidak disertai
gambar ilustrasi yang menarik sehingga pembaca malas untuk melanjutkan membaca.
Dalam artikel ini tidak disertai contoh, konten positif yang sesuai untuk
remaja itu yang bagaimana.
- Republika
(2019), Masalah Perundungan Anak Harus
Diatasi Bersama, 13 Februari, halaman 5
0 komentar:
Posting Komentar