TUGAS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 2
"Menyikapi Kasus Pedofilia dengan Pendekatan Teori Albert Bandura"
Nama : Meissy Bella Sari
Nim : 163104101143
Menyikapi kasus mengenai
Pedofilia yang pernah lakukan oleh tersangka TS yang kini berusia 34 tahun, Salah satu korban yang berani buka mulut adalah
AA, tetangga TS. Menurut AA, pelecehan seksual yang dilakukan TS terjadi tahun 2011 saat AA berusia 16 tahun. AA mengatakan, TS telah menyerang dirinya. TS juga dituduh melakukan pelecehan seksual kepada teman AA yang tidak mau disebutkan identitasnya. Menurut para
korban, pada November 2011 mereka telah menghubungi TS melalui telepon agar pria itu meminta maaf atas
perbuatannya. TS
mau mengakui perbuatannya dan telah meminta maaf kepada para korban. Kedua
korban sepakat tidak melanjutkan masalah itu ke ranah hukum.
Analisis
saya mengenai kasus tersebut :
Pedofillia adalah paraphilia yang melibatkan ketertarikan abnormal terhadap
anak-anak. Paraphilia sendiri berarti gangguan yang dicirikan oleh dorongan
seksual yang intens berulang, serta fantasi seksual yang umumnya melibatkan
anak-anak.
Pada
kasus diatas kekerasan seksual terhadap anak berdasarkan aspek psikologi
kepribadian, pedofilia sering terjadi akibat pengalaman masa lalu. Dapat
dikatakan tersangka melakukan pedofil kepada anak-anak ada kemungkinan pada
masa lalunya ia pernah menjadi korban tersangka pedofilia ketika TS masih
kecil. kemudian perilaku tersebut muncul kembali ketika ia telah dewasa. Secara
otomatis TS akan memelakukan perilkau peniruan (modeling) berdasarkan dengan
pengalaman yang telah ia rasakan.
Dari proses modeling itu membuat saya
mengkaji kasus tersebut dengan menggunakan pendekatan teori kepribadian dari
bandura. Albert bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran social
(social learning) salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan
pada komponen kognitif dari fikiran,pemahaman dan evaluasi. Teori yang
menyebutkan bahwa kepribadian seseorang disebabkan oleh lingkungannya. Dari
pernyataan tersebutlah saya dapat menyimpulkan bahwa tidak mungkin individu
melakukan pedofil ketika ia beranjak dewasa tanpa alasan masa lalu yang pernah
ia alami. Ada kemungkinan bahwa ketika masa kecil TS ia adalah korban pedofilia
yang dilakukan oleh seseorang tidak bertanggung jawab. Karena sikapnya yang
diam dan tidak membongkar kejadian itu membuat ia berfikir untuk melakukan
hal tersebut kembali ketika ia beranjak dewasa.
Teori yang terkenal dari bandura adalah
modeling, dimana seseorang akan melakukan hal yang pernah ia alami dari hal yang pernah ia amati. Hal inilah
yang terjadi oleh TS
ia menjadi
individu yang pedofil karena ia mengamati bagaimana ketika ia menjadi korban,
ia menirukan bagaimana seorang yang tidak bertanggung jawab melakukan hal tersebut padanya. Secara tidak
langsung ia mempelajari dari seseorang yang tidak bertanggung jawab padanya. Bagaimana ia
harus memperlakukan korbannya. Selain itu menurut pendapat bandura adanya
determinisme timbal balik yang dialami TS yang menyebabkan mempengaruhi perilaku dan perilakunya
mempengaruhi lingkungan.
Berdasarkan teori Bandura, perilaku TS terbentuk
melalui kondisi :
Atensi
: seperti yang telah saya jelaskan bahwa perilaku TS dapet terjadi dari proses
mengamati, kejadian kejadian masa lalu yang membuat dia memperhatikan bagaimana
seorang yang tidak bertanggungjawab memperlakukannya .
Retensi
/ingatan : ada kemungkinan pelecehan seksual yang dialami oleh TS tidak terjadi
sekali saja bisa saja berkali kali karena kebungkamannya. Dari peristiwa yang
sering ia lakukan ia mengingat kejadian tersebut hingga ia beranjak dewasa
bahkan pengalaman pelecehan seksual bisa saja ia ingat hingga akhir hayatnya.
Reproduksi perilaku : saat TS dewasa, ia
mereproduksi perilaku pedofilia yang dialaminya pada masa kecil sesuai dengan
perilaku model yang dia amati pada saat itu. TS melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap tetangganya AA.
Adanya Motivasi : perilaku pedofilia yang dilakukan oleh TS didorong
adanya motivasi,
motivasi yang didapat dari TS, adalah kepuasaan yang ia dapatkan ketika ia
menjadi korban. Dari rasa itulah ia tergugah untuk melakukan hal tersebut
kembali.
Referensi :
Alwisol, Alwisol
(2009) Psikologi
Kepribadian Edisi Revisi. Malang: Umm Press
0 komentar:
Posting Komentar