Belajar dan Proses pembelajaran
menurut teory Carl. R. Rogers.
Ningnurani, 1146
Fak : Psikologi '16
UP'45 Yogyakarta
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang muncul karena
pengalaman.,Belajar bukan hanya mengingat akan tetapi lebih luas dari
pada itu, yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat dihayati
(dialami ) oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh
orang lain.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun
sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses
belajar siswa.Untuk menciptakan
dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang berprestatif dan
menyenangkan, perlu diketahui berbagai landasan yakni prinsip-prinsip
maupun teori belajar.
Aliran humanistik memandang bahwa belajar bukan sekedar pengembangan kualitas kognitif saja, melainkan juga sebuah proses yang terjadi dalam diri individu yang melibatkan seluruh domain yang ada. Dengan kata lain, pendekatan humanistik dalam pembelajaran menekankan pentingnya emosi atau perasaan (emotional approach), komunikasi yang terbuka dan nilai-nilai yang dimiliki oleh setiap siswa.( Baharudin dan Esa Nur Wahyuni : 2007 )
Pribadi manusia itu dapat berubah karena dipengaruhi oleh sesuatu, karena itu ada usaha untuk mendidik pribadi dan membentuk pribadi.( Agus Sujanto : 2006 )
Belajar produk pada umumnya hanya menekankan segi kognitif
saja,sedangkan belajar proses memungkinkan tercapainya tujuan belajar, baik
segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik. Hal ini menurut teori belajar
humanistik dilakukan agar pembelajaran lebih manusiawi, lebih personal,
berarti, dan bermakna bagi siswa. ( Asri Budingsih : 2005 )
Menurut Rogers
proses belajar adalah membantu peserta didik agar ia sanggup mencapai
perwujudan dirinya (self realization) sesuai dengan kemampuan dasar dan
keunikan yang dimiliki peserta didik. Rogers juga menyebutkan bahwa
kebermaknaan pembelajaran (significant learning) itu sangat berpengaruh
terhadap proses belajar. Belajar signifikan terjadi ketika belajar dirasakan
relevan terhadap kebutuhan dan tujuan siswa. Selain itu, Rogers juga mengatakan
bahwa setiap manusia mempunyai potensi belajar secara alami. Dengan demikian,
ada keinginan untuk belajar ( the desire to learn). Hal ini bisa dilihat dari
keingin tahuannya anak ketika ingin menjelajahi lingkungannya, berusaha untuk
menemukan dan memahami pengetahuan dari pengalaman.
Jadi
pada prinsipnya , belajar itu tidak mengenal usia, tempat, sarana, dan
fasilitas. Semua tergantung dan kembali lagi kepada diri kita sendiri, seberapa besar niat yang ada dan memotivasi
kita. Teruslah belajar, dengan belajar akan ada hal - hal baru dan pengalaman
yang berbeda selalu kita dapatkan.
Sumber :
Baharudin dan Esa Nur
Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran,
(Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2007), hal. 142.
(Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2007), hal. 142.
Muhibbin Syah,
Pskologi Belajar, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006, hal: 61.
Asri Budingsih,
Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2005), hal. 77.
0 komentar:
Posting Komentar