RESENSI ARTIKEL
Asep Singgih Wijanarko
16.310.410.1158
psikologi
HUNIAN VERTIKAL
SOLUSI KECEMBURUAN SOSIAL
Rumah adalah surgaku,
mungkin itu unngkapan yang tepat mengambarkan betapa nyaman dan nikmatnya
memiliki hunian atau rumah sendiri . namum ungkapan itu tidak berlaku bagi
sebagian masyarakat menegahh kebawah teruttama di kota – kota besar seperti
Yogyakarta. Persaingan bisnis properti dan pengembangan perumahan serta lahan
yang semakin mahal mengakibatkan pengembang bisnis perumahan lebih memilih
membuat hunian umtuk kalanga menegah keatas yang dinilai lebih menjanjikan dan
menguntungkan. Rumah hunian menegaah kebawah juga perlu di
bangun untuk menjamin masyaraakat menegah kebawah mendapat hunian yang layak di
jogyakarta begitu inti pesan gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono ke X.
Solusi dariitu adalah hunian vertikal ( vertical housing) yaitu membangun rumah
bertingkat seperti rumah susun (rusun) karna megingat jumlah lahan yang semakin
menipis dan mahal. Bekerja sama dengan perumnas perumnas berharap agar hunian
untuk kalangan menegah kebawah dapat terealisasi. Namun gubernur juga
mengijinkan pengembang membangun apartemen vertikal untuk kalangan menegah ke atas agar bisnis
mereka tetap menguntungkan.
Pengadan rumah seerhana sehat yang di patok
seharga Rp 123 juta tersebut kemungkinan banyak peminat karna proyeksi rumah
murah yang akan di realisasikan tahun 2018 ini. Namun pengawsan serta
penegecekan ketat terhadap peminat rumah tesebut harus di lakuakan agar rumah
muarah tersebut tidak jatuh ke tangan kalangan yang mampu atau bahjkan di jual kembali
dgn harga yag lebiih mahal.
Kesimpulan .
Membangun rumah layak
huni yang murah serta meningkatnya jumlah haraga tanah yang semakin tinggi di
yogyakartta memang menjadi tantangan tersendiri , naming hal itu harus di
laukan ebagai sosluusi agar tidak ada kecemburuan sosial di kalangan masyarakat
menagah katas atau menagah kebawah.
Kelebihan artikel
Penuklis mapu
menjelaskan kesulitan – kesulitan dalam
membangun rumah murah dan layak huni di diy dari sudut pengembang maupun
masyarakat sehingga pembaca tau kadaan nyata di lapangan seperti apa.
Kekeurangan artikel
Penulis kuarang
menjabarkan dinmika social di masyarakat terkait pembangunan rumah vertikal
tesebut sehingga pembaca tidak tau tanggapan atau pandangan masyarakat terkait
hal tersebut.
Sumber artikel
;kedaulatan rakyat hal 12 /2 nov 2017
Judul artikel ; hunian
bertingkat solusi keterbatasan lahan
Penulis -C
DI reensi oleh : asep
singgih w
16.310.410 1158
Psikologi up 45
0 komentar:
Posting Komentar