TEORI KEPRIBADIAN HUMANISTIK (CARL ROGERS)
Oleh :
Chatu Septiana
NIM :
16.310.410.1155
Fakultas :
Psikologi
Universitasi
Proklamasi ’45 Yogyakarta
Psikologi
kepribadian merupakan salah satu cabang dari ilmu psikologi. Dimana psikologi
kepribadian ini didalamnya membahas tentang perbedaan pribadi antar individu
serta dinamikanya dalam membangun relasi intrapersonal dan interpersonal.Salah
satu tokoh tersebut adalah Carl Rogers
,Beliau merupakan salah satu tokoh dari
bidang psikologi humanistik, dimana memiliki pandangan bahwa setiap orang
bertanggung jawab atas kedewasaan dan hidupnya sendiri. Carl Rogers lahir pada
tanggal 8 Januari 1902 di Oak Park Ilinois, USA. Teori Rogers sangat bersifat
klinis, karena didasarkan pada pengalaman bertahun-tahun tentang bagaimana
seharusnya seorang terapis menghadapi seorang kliennya. Dalam dunia psikologi
teori ini disebut dengan teori teori yang berpusat pada klien dalam istilah
carl rogers disebut sebagai “client centered theraphy” atau
“person-centered psychotherapy”.
Maksud dari
berpusat pada klien adalah karena teori ini terapis harus mampu masuk pada
hubungan yang sangat pribadi dan subjektif dengan klien, yang hubungannya
tersebut bukan seperti ilmuan dengan objek penelitian namun lebih pada antara
pribadi dengan pribadi. Terapis memandang bahwa klien; memiliki pribadi,
memiliki harga diri tanpa sarat, memiliki nilai nilai tak peduli
bagaimana keadaannya, tingkah lakunya atau perasaannya. Rogers lebih
mementingkan dinamika dari pada struktur kepribadian, Sejak awal Rogers
mengurusi cara bagaimana kepribadian berubah dan berkembang, Rogers tidak
menekankan aspek struktural kepribadian. Rogers percaya, manusia memiliki satu
motif dasar, yaitu kecenderungan untuk mengaktualisasi diri.
Kecendeurngan ini adalah keinginan untuk memenuhi potensi yang dimiliki dan
mencapai tahap “human-beingness” yang setinggi-tingginya. Menurut
Rogers, organisme mengaktualisasikan dirinya menurut garis-garis yang
diletakkan oleh hereditas. Ketika organisme itu matang maka ia makin
berdiferensiasi, makin luas, makin otonom, dan makin matang dalam
bersosialisasi. Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah laku adalah usaha
organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya
sebagaimana dialami, dalam medan sebagaimana medan itu dipersepsikan.
Kesimpulan :
Carl Rogers memiliki pandangan bahwa setiap orang bertanggung jawab atas
kedewasaan dan hidupnya sendiri.
George Boeree.
(2008). Personality Theories. Jogjakarta. PRISMASPHIE
0 komentar:
Posting Komentar