TERAPI
PERILAKU (BEHAVIOUR THERAPY):
Desensitisasi
Sistematis
WAHYU
RELISA NINGRUM
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Terapi perilaku
merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip belajar dalam menanggulangi perilaku
maladaftif. Fokus terapis dalam terapi ini terletak pada penanganan secara
tepat terhadap keluhan yang ditampilkan klien dan melatih klien untuk
mendapatkan keterampilan baru yang berguna dalam mengendalikan kehidupan agar
lebih efektif. Beberapa jenis terapi perilaku yang banyak digunakan orang,
yaitu relaksasi, desensitisasi sistematis, pembiasaan operant, modeling,
pelatihan asersi, pelatihan aversif dan biofeedback.
Desensitisasi
sistematis merupakan salah satu jenis terapi yang didasarkan untuk membuat
seseorang lebih tidak sensitif terhadap suatu hal, keadaan, atau pendapat
dengan tahapan yang memiliki urutan tertentu. Teknik desensitisasi sistematis
perlu memperhatikan dua hal. Pertama, pembuatan program terapi antara klien dan
terapis secara tepat. Kedua, menentukan objek yang menakutkan itu. Teknik terapi
ini akan lebih baik digunakan kalau objek yang menyebabkan ketakutan relatif
jelas, misalnya menangani ketakutan pada suatu benda (fobia) atau ketakutan
pada saat harus berpidato di hadapan banyak orang dengan alasan yang irasional.
Ukuran fobia atau
tidak seseorang, akan tergantung pada pendapat ilmu pengetahuan dan pemahaman
umum. Takut pada binatang tertentu belum tentu disebut fobia. Apabila takutnya
berlebihan bisa jadi disebut fobia. Misalnya kaum wanita takut pada kecoa,
karena pada umumnya kaum wanita takut pada kecoa bisa jadi normal, sehingga
belum bisa disebut fobia.
Jadi, seseorang
yang mempunyai fobia atau kecemasan terhadap benda atau sesuatu alangkah
baiknya segera ditangani. Mendatangi terapis adalah salah satu langkah awal
yang dapat diambil. Terapi perilaku desensitisasi sistematis merupakan pilihan terapi
yang dapat menangani fobia tersebut.
Sumber:
Wiramihardja, S.A. (2012). Pengantar Psikologi Klinis. PT Refika Aditama. Bandung. (174-180).
0 komentar:
Posting Komentar