TES GRAFIS
Oleh:
I R W A N T O
NIM. 163104101125
Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi
Universitas Proklamasi 45
Yogyakarta
LAPORAN TES WARTEGG
A. Identitas subjek
Nama :
Aralia Gita P
Jenis
Kelamin : Prempuan
Usia : 19 Tahun
TanggalLahir :
7 Oktober 1997
Pendidikan
Terakhir : SMK
Pekerjaan : Mahasiswa
TanggalTes :
2 mei 2017
Tester :
Jainuddin
B.
Respon
Subjek Terhadap Stimulus
1.
Deskripsi
stimulus
Stimulus
|
Urutan menggambar ke-
|
Arti Gambar
|
1
|
1
|
Jam dinding
|
2
|
6
|
Perumahan
|
3
|
3
|
Kincir angin (Belanda)
|
4
|
4
|
Papan catur
|
5
|
8
|
Busur panah
|
6
|
7
|
Mobil
|
7
|
5
|
Telur kodok dikolam
|
8
|
2
|
Mata
|
2.
Tingkat
Kesenangan
a.
Yang
paling disukai : Stimulus ke-3
b.
Yang
paling mudah : Stimulus ke-1
3.
Tingkat
Kesulitan
a.
Yang
paling sulit : Stimulus ke-3
b.
Yang
paling tidak disukai : Stimulus ke-2
4.
Hasil
Observasi
Subjek
menyelesaikan dalam waktu kurang lebih.... Ketika menggambar respon subjek.....
Subjek melakukan penghapusan sebanyak....
C.
Profil
Keterangan:
Subjek dalam aspek emosi memiliki nilai
seclusive sebesar 19 dan nilai open sebesar 16 sehingga emosi subjek lebih
dominan seclusive. Dalam aspek imagination, subjek memiliki nilai combina 14
dan nilai creative 15. Sehingga dalam aspek imagination didominasi oleh
creative. Sedangkan dalam aspek intelect, sebjek memiliki nilai paractical
sebesar 15 dan nilai speculative sebesar 8, sehingga lebih dominan practical
dalam aspek intelect. Dalam aspek activity, didominasi oleh controlled dengan
nilai sebesar 17 dibandingkan dengan nilai dinamic sebesar 11. Sehingga pada umumnya
subjek lebih didominasi oleh emosi seclusive karenan memiliki nilai yang paling
tinggi dibanding yang lainnya.
D.
Analisis
Profil
1. Emosi
Subjek dalam aspek emosi cenderung dominan pada emosi
seclusive dari pada open. Hal tersebut ditunjukkan dengan perbandingan nilai
hasil tes yaitu 19 dengan 16. Sehingga subjek cenderung memiliki sikap tidak
mudah puas, suka berhayal, suka merenung dan mempunyai spiritualitas yang cukup
tinggi. Subjek juga cenderung menarik diri dari pergaulan ramai, hal tersebut
menyebabkan ia tidak mudah bergaul dengan banyak orang dan cenderung lebih
individual.
2. Imaginas
Subjek dalam aspek imajinasi cenderung lemah pada
imajinasi combine dari pada Cretive. Hal ini ditujukan dengan perbandingan
nilai hasil tes 14 dengan 15. Sehingga subjek cenderung memiliki berimajinasi
dengan cara menghubungkan satu dengan yang lain, imajinasi bersumber dari
persepsi dan didasari oleh emosi dan menghasilkan nilai artistik yang
konvensional.
3. Intelektual
Subjek dalam intelektual cenderung dominan practice dari
pada intelektual speculatif. Hal itu bisa dilihat dari hasil tes 15 dengan 8.
Sehingga subjek cenderung memiliki cara berfikir teratur,induktif kepribadian
yang nampak dan tegas, ekspresi spontan dan mengandalkan fakta-fakta yang
konkrit.
4. Aktivitas
Subjek dalam aktifitas cenderung lemah pada aktifitas
dinamis dari pada aktifitas controlled. Hal itu bisa dilihat dari hasil tes 11
dengan 17. Sehingga subjek cenderung serba bernafsu, mudah tersinggung,dorongan
besar inplusif dan sering meributkan hal-hal yang tidak penting.
E.
Non-Scored
Criteria
1.
Tekanan
garis
Tekanan garis mudah tidak terlalu kuat sehingga gampang
dihapus.
2.
Penguatan
garis
Penguatan garis tidak terlalu tebal dan tidak terlalu
kuat.
3.
Sentakan
Sentakan yang dilakukan berulang kali seingga kelihatan.
4.
Komposisi
Komposisi anatara dari satu sisi kesisi yang lain
teratur.
a.
Keseluruhan
Sebagian
keseluruhan dan sebagian kecil sebagian, sehingga integrasi emosional-vital
dasar dan kekuatan pengendalian rasional lemah.
b.
Variasi
Sebagian
variasi kecil.sehingga tidak terlihat indah
c.
Popularitas
Popularitas
yang tampak tegas dan realitas
d.
Kejelasan
Kejelasan
begitu konkrit sehingga bisa dilihat dari kekuatan dan ketebalannya.
F.
SDR
(Stimulus Drawing Relation)
Stimulus 1
|
Sifat
|
Indikasi
|
a.
Organis
|
Insensibility
|
Difisiensi emosi
yang ringan, sikap yang asing terhadap kehidupan, mengalami hambatan
|
b.
Sederhana
|
Afinity
|
Sikap yang alami dan rileks, mengutamakan akal sehat
|
c.
Lepas
|
Insensibility
|
Penuh keterpaksaan, kaku (hambatan)
|
d.
Kecil
|
Insensibility
|
Santai, tingkat pemahaman rendah, penolakan terhadap
hal-hal yang dianggap remeh
|
Kesimpulan :
Mengutamakan akal sehat, tingkat pemahaman rendah,
difisiensi emosi yang ringan, sikap alami dan rileks, namun penuh
keterpaksaan dan penolakan terhadap hal-hal yang dianggap remeh
|
Stimulus 2
|
Sifat
|
Indikasi
|
a.
Organis
|
Afinity
|
Fungsi pribadi maskulin yang dominan, berpijak pada
fakta-fakta
|
b.
Sederhana
|
Insensility
|
Intelektualitas rendah,kurang dinamis, kurang
aktifitas.
|
c.
Garis lengkung
|
Anfinity
|
Lebih fungsi intelektual dan kemauan yang kuat, tegas
sangat tekun (komplusif)
|
d.
Lepas
|
|
Dorongan vital yang kuat, memiliki rasa percaya
diri,ulet.
|
Kesimpulan : menemukan kemampuan maskulin, berpijak
dengan fakta, mempunyai inteelektulitas dan penuh rasa percaya diri.
|
Kesimpulan S-D-R
Berdasarkan table diatas, subjek cenderung maskulin,
hal tersebut dilihat dari respon stimulus pada stimulus no 3, 4, 5 dan 6. Sedangkan
sifat femisnis hanya ditunjukkan pada respon stimulus no 7 dan 8. Subjek cenderung
memiliki tingkat pemahaman rendah dengan mengutamakan akal sehat. Ia cenderung didominasi
fungsi kesadaran, sehingga berpijak pada fakta-fakta. Dirinya yang cenderung maskulin
membuat ia cenderung terbuka
terhadap sosial. Ia juga cenderung inteltula rendah dan kurang dinamis.
G.
Kesimpulan
Tes Wartegg
Subjek cenderung memiliki kesadaran yang kuat.
Ia
juga percaya diri yang kuat. Walaupun
disisi lain ia cenderung
kurang dimanis dalam berfikir.
I.
DINAMIKA PSIKOLOGIS TES GRAFIS
Subjek cenderung keteraturan
dalam berfikir. Ia cenderung kurang memiliki
prinsip mudah beruba-ubah. Ia juga cenderung
merasa kuarang dipercaya, kurang diperhatikan, kurang berharga dan kurang berperan
dalam keluarga. Sehingga ia cenderung mengalami kelelahan emosi dengan kecemasan,
kurang semangat dan energi yang rendah.
Subjek cenderung lebih maskulin dari
pada feminim. Sehingga tidak teralu
terbuka. Namun
ada indikasi bahwa subjek cenderung pemberontak. Sehingga subjek cenderung tertutup
dan ia juga Mengutamakan akal sehat, tingkat pemahaman rendah,
difisiensi emosi yang ringan, sikap alami dan rileks, namun penuh keterpaksaan
dan penolakan terhadap hal-hal yang dianggap remeh. Ia juga memilik suka
merenung dan mempunyai spiritualitas yang cukup tinggi. Subjek juga cenderung
menarik diri dari pergaulan ramai, hal tersebut menyebabkan ia tidak mudah
bergaul dengan banyak orang dan cenderung lebih individual. Dan ia juga
cenderung serba bernafsu, mudah tersinggung,dorongan besar inplusif dan sering
meributkan hal-hal yang tidak penting.
0 komentar:
Posting Komentar