PAPAN SMART
UNTUK
MERANSANG PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK
DALAM PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI
Alat peraga
pembelajaran ini digunakan untuk kelompok Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),
untuk usia 5-6 Tahun.
IRWANTO
NIM. 163104101125
Program Studi
Psikologi
Dosen Pembimbing:
Eni Rohyati,
S.Psi, M.Psi, Psikolog.
Alat permainan edukatif (APE) atau alat peraga
pembelajaran (APP) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pembelajaran
anak di Taman Kanak-kanak. Alat permainan tersebut sangat menunjang dalam
pembelajaran anak di sekolah secara efektif dan menyenangkan sehingga anak-anak
dapat mengembangkan berbagai potensi yang dimilikinya secara optimal.
Mayke Sugianto, T. 1995, mengemukakan bahwa alat
permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang secara
khusus untuk kepentingan pendidikan. Pengertian alat permainan edukatif
tersebut menunjukkan bahwa pada pengembangan dan pemanfaatannya tidak semua
alat permainan yang digunakan anak di TK itu dirancang secara khusus untuk
mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak. Direktorat PADU, Depdiknas (2003)
mendefinisikan alat permainan edukatif sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai
edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak.
Perbedaan antara alat permainan yang biasa dengan alat
peraga pembelajaran adalah pada alat peraga pembelajaran (APP) terdapat unsur
perencanaan, pembuatan secara mendalam yang mempertimbangkan karakterisitik
anak dan mengaitkannya pada pengembangan berbagai aspek perkembangan anak yaitu
bahasa, kognitif, fisik motorik, dan seni. Sedangkan alat permainan biasa
dibuat dengan tujuan yang berbeda, yaitu untuk memenuhi kepentingan bisnis
semata tanpa adanya kajian secara mendalam tentang aspek-aspek perkembangan
anak yang dapat dikembangkan melalui alat permainan tersebut.
Untuk dapat melihat dan memahami secara lebih mendalam
mengenai apakah suatu alat permainan dapat dikategorikan sebagai alat peraga
pembelajaran (APP) untuk anak TK atau tidak, terdapat beberapa ciri yang harus
dipenuhinya yaitu:
1. Alat
permainan tersebut ditujukan untuk anak TK.
2. Berfungsi
untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak TK.
3. Dapat
digunakan dengan berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek
pengembangan (indikator) atau multiguna.
4. Aman
atau tidak berbahaya bagi anak.
5. Dirancang
untuk mendorong aktifitas dan mengembangkan kreatifitas anak.
6. Bersifat
konstruktif atau ada sesuatu yang dihasilkan.
7. Mengandung
nilai pendidikan.
Alat peraga pembelajaran (APP) yang dibuat oleh para guru
TK, diharapkan dapat menjadi alat peraga yang menarik minat anak, mendorong
aktifitas, mengembangkan kreativitas dan membantu anak untuk lebih memahami
materi kegiatan yang disampaikan oleh guru. Dengan demikian tujuan pembelajaran
di kelas dapat tercapai dan semua aspek pengembangan yang direncanakan dapat
terlaksana karena anak merasa senang, nyaman, dan aman.
Untuk Mengembangkan Aspek Kognitif yang Dikembangkan
NO
|
INDIKATOR
|
KEGIATAN
|
1
|
Membilang/menyebut
urutan bilangan dari 1-20.
|
Mengambil
kartu angka dan mengurutkannya.
|
2
|
Membilang
(mengenal konsep bilangan dengan benda) sampai 10.
Menghubungkan
atau memasangkan lambing bilangan dengan benda-benda sampai 10 (anak tidak
menulis)
|
Meletakkan
kartu gambar dan kartu angka yang sesuai dengan jumlah benda yang ada pada
gambar.
|
3
|
Menyebutkan
hasil penambahan dan pengurangan dengan benda sampai 10.
|
Membuat soal
dan menghitung hasil penambahan/pengurangan dengan kartu angka.
|
Permainan matematika di PAUD adalah kegiatan
belajar konsep matematika melalui aktivitas bermain dalam kehidupan sehari-hari
dan bersifat alamiah. Tujuan permainan matematika di PAUD adalah agar anak
dapat berpikir logis dan sistematis, memiliki keterampilan berhitung yang dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, memahami konsep ruang dan waktu,
memiliki daya abstraksi dan apresiasi serta membangun daya kreativitas dan imajinasi
anak Permainan matematika akan berpengaruh pada perkembangan sosial emosional,
fisik, persepsi, visual dan spasial, kreativitas dan tentunya pada perkembangan
kognitif. Penanaman konsep matematika harus dilakukan dengan cara yang
menyenangkan tanpa ada unsur pemaksaan, anak harus belajar dengan keinginannya
sendiri.
Ideal (+)
|
Kurang Ideal (-)
|
Mengklasifikasikan benda berdasarkan
fungsi.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
Anaknya Pasif
dan tidak bisa Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsi.
|
Menunjukan aktivitas yang
bersifat eksploratif dan menyelidik (seperti: apa yang
terjadi ketika air ditumpahkan).
|
Mengalami
gangguan perkembangan
Tidak aktif
mengikuti pembelajaran
|
Menyusun perencanaan kegiatan
yang akan dilakukan.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
Tidak aktif
mengikuti pembelajaran
|
Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Menunjukan inisiatif dalam memilih tema
permainan (seperti : ayo kita bermain pura-pura
seperti burung).
|
Mengalami
gangguan perkembangan
Tidak aktif
mengikuti pembelajaran
|
Memecahkan masalah sederhana
dalam
kehidupan sehari-hari.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengenal perbedaan berdasarkan
ukuran “lebih dari” “kurang dari” dan “paling/ter.”
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengklasifikasikan benda berdasarkan
warna, bentuk, dan ukuran (3 variasi).
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengklasifikasikan benda yang lebih
banyak ke dalam kelompok yang sama atau
sejenis, atau berpasangan yang lebih
dari 2 variasi.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
Tidak aktif
mengikuti pembelajaran
|
Mengenal pola ABCD-ABCD.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengurutkan benda berdasarkan ukuran
dari paling kecil kepaling besar atau
sebaliknya.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
Tidak aktif
mengikuti pembelajaran
|
Menyebutkan lambang bilangan
1-10.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mencocokan bilangan dengan
lambang bilangan.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengenal berbagai macam lambing
huruf vocal dan konsonan.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengenal lambang bilangan.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengenal lambang huruf.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Membilang banyak benda satu sampai
sepuluh.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengenal konsep sederhana dalam kehidupan sehari-hari (gerimis,
hujan, gelap, terang, temaram, dan sebagainya).
|
Mengalami
gangguan perkembangan
Tidak aktif
mengikuti pembelajaran
|
Mengenal benda berdasarkan fungsi
(pisau
untuk memotong, pensil untuk
menulis).
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Menggunakan benda-benda sebagai
permainan simbolik (kursi sebagai mobil).
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengkreasikan sesuatu sesuai
dengan idenya sendiri.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Mengurutkan benda berdasarkan 5
seriasi
ukuran atau warna.
|
Mengalami
gangguan perkembangan
|
Kesimpulan
1.
Pada usia dini anak sudah sangat
membutuhkan alat untuk bermain dalam rangka mengembangkan kemampuannya, sesuai
dengan apa yang dilihat, dialami dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
sekitar mereka.
2.
Alat permainan edukatif adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang
mengandung nilai edukatif (pendidikan) dan dapat mengembangkan seluruh
kemampuan anak.
3.
Suatu alat permainan dikategorikan
sebagai alat permainan edukatif jika memenuhi ciri-ciri sebagai berikut: alat
permainan tersebut ditujukan untuk anak usia dini, difungsikan untuk
mengembangkan berbagai perkembangan anak usia dini, dapat digunakan dengan
berbagai cara, bentuk, dan untuk bermacam tujuan aspek pengembangan atau
bermanfaat multiguna, aman atau tidak berbahaya bagi anak, dirancang untuk
mendorong aktifitas dan kreatifitas anak, bersifat konstruktif atau ada sesuatu
yang dihasilkan, dan mengandung nilai pendidikan.
4.
Adapun fungsi alat permainan edukatif
yaitu menciptakan situasi bermain (belajar) yang menyenangkan bagi anak dalam
proses pemberian perangsangan indikator kemampuan anak, menumbuhkan rasa
percaya diri dan membentuk citra diri anak yang positif, memberikan stimulus
dalam pembentukan perilaku dan pengembangan kemampuan dasar, dan memberikan
kesempatan anak bersosialisasi, berkomunikasi dengan teman sebaya.
5.
Jenis alat permainan edukatif itu sangat
banyak. Pada umumnya jenis APE untuk anak usia dini dirancang dan dikembangkan
berakar pada jenis permainan yang telah dikembangkan lebih dulu oleh para pakar
pendidikan anak dari negara maju, walaupun ada juga beberapa jenis APE yang
dirancang dan dibuat oleh guru sendiri disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi
lingkungan setempat.
6.
Jenis-jenis APE untuk anak usia dini
yang telah dikembangkan ini diilhami oleh alat-alat permainan yang diciptakan
oleh para ahli pendidikan anak seperti Maria Montessori, George Cuisenaire,
Peabody dan Frobel. APE-APE tersebut banyak ditemukan pada lembaga-lembaga PAUD
di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar