REVIEW
JURNAL: DAMPAK BAGI PENGGUNA NARKOTIKA, PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF (NAPZA) DI
KELURAHAN GUNUNG KELUA SAMARINDA ULU
Wahyu Relisa Ningrum
15.310.410.1087
Psikologi Abnormal
NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan
Zat Adiktif lain) ialah zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi
tubuh terutama otak atau susunan syaraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan
kesehatan fisik, psikis, dan fungsisosialnya karena terjadi kebiasaan,
ketagihan serta ketergantungan terhadap NAPZA. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi penyalahgunan NAPZA sebagai berikut, lingkungan sosial ( rasa
ingin tahu, kesempatan, kemudahan sarana dan prasarana yang tersedia, faktor
pergaulan, konflik keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan di pemukiman
masyarakat yang permisif. Faktor yang lain ialah kepribadian ( kondisi
kejiwaan, perasaan, emosi, mental, dan faktor individu).
NAPZA
merupakan zat yang berbahaya bagi manusia. Bahaya tersebut seperti, pemakai
NAPZA akan mengalami gangguan –gangguan fisik (berat badan turun, mata terlihat
cekung dan merah, gangguan pada jantung, paru-paru, kulit, endokrin, dan
sebagainya), perubahan emosi yang sangat sensitif dan mudah bosan, dan menunjukkan perilaku yang negatif (malas,
berbohong, ingkar janji, lamban kerja, hilang kepercayaan diri, agitatif, sulit
berkonsentrasi, self injury, dan sebagainya) dan sosial, seperti gangguan
mental, anti sosial, asusila, merepotkan dan menjadi beban keluarga, pendidikan
terganggu serta masa depan suram.
Penyalahgunaan
NAPZA biasanya diawali proses tawaran atau tekanan dari teman sebaya, kemudian
didorong rasa ingin tahu atau ingin mencoba dan selanjutnya pemakaian sekali,
beberapa kali dan akhirnya menjadi sangat tergantung (dalam Zamroni, 1992 dalam
Anggreni, 2015). Gangguan psikotik yang disebabkan oleh zat psikoaktif dapat
tampil dengan pola gejala yang bervariasi. Variasi ini akan dipengaruhi oleh
jenis zat yang digunakan dan kepribadian pengguna zat (Maslim, 2013).
Menghindari
penyalahgunaan NAPZA sebaiknya dilakukan sedini mungkin. Pada Remaja sangat rentan dengan tawaran-tawaran dan
tekanan dari teman sebaya, sehingga mereka harus dapat membentengi diri dengan
pemahaman agama, nilai dan norma yang baik, berteman dengan orang-orang yang
memberikan dampak yang positif dengan cara mengikuti kegiatan yang positif.
Peran orangtua sangat diperlukan dalam pendampingan pada masa tumbuh kembang
anak, misalnya dengan menjaga komunikasi antar anggota keluarga, menjaga hubungan
yang baik dengan anak, memberikan pengawasan dengan tepat dan membatasi
kreativitas anak, menciptakan suasana yang harmonis, hangat, dan penuh perhatian
serta dapat menjadi teman yang baik bagi anak, seperti mendengarkan keluhan
atau cerita dari anak.
Daftar Pustaka:
Anggreni, Dewi.
(2015). Dampak Bagi Pengguna Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA) di
Kelurahan Gunung Kelua Samarinda Ulu. eJournal Sosiatri-Sosiologi 2015, 3
(3):37-51. ISSN 0000-0000, ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id. http://ejournal.sos.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2015/06/Jurnal%20Dewi%20Anggreni%20(06-24-15-03-10-17).pdf. Diakses
tanggal 3 Juni 2017.
Maslim, Rusdi.
(2013). Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan
Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM V. PT Nuh Jaya. Jakarta. (40).
0 komentar:
Posting Komentar