Resensi pio
Fatkhul aziz
16.310.410.1141
Fakultas psikologi
Universitas proklamasi 45 yogyakarta
KEMBALIKAN KESEPAKATAN BANGSA
Tujuh bulan terakhir membuat bangsa
indonesia stres tekad bangsa bersatu dan saling menerima berada di bawah
tekanan berat.tekad bersama sumpah pemuda
yaitu bahwa “kita semua sama – sama orang indonesia “ (“satu tanah air “
“satu bangsa “ dengan “satu bahasa
persatuan “) tergeser oleh sikap “ kami
harus membela diri terhadap mereka “
Namun apakah kita mau berhenti
disini ? yang satu gembira merayakan kemenangannya, yang satunya tenggelam
dalam ketersinggungan?sebenarnya situasi tidak segelap itu.tidak semua yang
pada tanggal 19 april menolak periode kedua kegubernuran Ahok merupakan “periodialistik”,”fanatik”
, “garis kerass”, sementara mereka yang sekarang menunjukan solidaritas dengan
ahok berasal darisemua komunitas religius di indonesia.
Sebagai demokrat kita menerima hasil
pemilihan itu juga kalau kita berbeda harapan.kita justru harus mendukung dan
memajukan demokrasi indonesia.dengan demikian , kita juga memperluas ruang
gerak gubernur dan wakilnya untuk menolak tekanan dari beberapa pihak ekstrem
yang barangkali mau memiliki mereka.
KESIMPULAN
Bahwa kita mempertahankan ego kita
masing – masing demi fanatiknya akan
membuat bangsa menjadi tercerai berai dan akan mudah disusupi oleh pihak luar.
Dan kalau kita mau mengorbankan ego
kita dengan menerima kekalahan demi menjunjung tinggi demokrasi akn membuat
kita semakin kuat dan kokoh dari rong – rongan pihak luar
:SUMBER: SUSENO ,FRANZ MAGNIS.jum’at
19 mei 2017.kompas halaman 6
0 komentar:
Posting Komentar