Resensi
Artikel :
Idustri Garam Butuh Pembenahan
Hulu-Hilir
Nama : Yusuf Wardana
NIM : 163104101130
Judul
Artikel : Industri Garam
Butuh Pembenahan Hulu-Hilir
Nama
Penulis : LKT
Nama
Penerbit : Kompas
Tanggal
Terbit : 06 Juni 2017
Pemerintah
diminta membenahi bagian hulu-hilir usaha garam rakyat untuk memulihkan
produksi garam nasional tahun ini.Di tengah kelangkaan stok garam konsumsi,
penyerapan garam rakyat ditengarai belum optimal, dan permainan pasar di
perkirakan masih berlangsung. Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk
kemanusiaan Abdul Halim, di Jakarta, Senin
(5/6), mengemukakan, upaya membangkitkan kembali produksi garam rakyat
membutuhkan perbaikan produktivitas garam, optimalisasi lahan produksi, hingga
hilirisasi seperti pemasaran dan penyerapan garam rakyat dengan harga yang
layak.Dari data Kementrian Kelautan dan Perikanan, luas lahan tambak garam yang
di kelola hanya berkisar 12.643 hektar atau 52 persen dari total luas tambak
produktif, yakni 24.254 hektar.”Pendampingan di perlukan dari proses hulu
hingga hilir, termasuk kepastian pasar dan harga yang layak bagi petambak
supaya produksi garam konsumsi bisa pulih,”katanya.
Dalam
artikel ini dapat di simpulkan bahwa produksi garam nasional tahun ini
mengalami penurunan yang signifikan.Penurunan produksi ini di sebabkan beberapa
factor, diantaranya kurang optimal lahan produksi, dan hilirisasi seperti
pemasaran dan penyerapan garam rakyat dengan harga yang layak.Pemerintah di
minta turun tangan untuk membenahi hilirisasi usaha garam rakyat supaya bisa
memulihkan produksi garam nasional tahun ini.
Dalam
artikel ini penulis hanya memfokuskan peningkatan produktifitas garam nasional
dan pembenahan hilirisasi usaha garam rakyat.Penulis tidak menjelaskan kondisi
pasar yang tengah berlangsung di tengah masyarakat di Indonesia saat ini,kalau
kita lihat kondisi pasar saat ini banyak masyarakat yang lebih memilih
menggunakan garam impor.Hal ini di sebabkan di swalayan dan toko-toko besar
garam impor lebih banyak beredar.
0 komentar:
Posting Komentar