WAWANCARA PENGUSAHA SUKSES PEMILIK SEBUAH RUMAH MAKAN DI KALIURANG
NAMA : NURUL WIDIASTONI
NIM : 163104101152
MATA KULIAH : PSIKOLOGI INDUSTRI DAN
ORGANISASI
Pengusaha
adalah orang yang menjalankan kegiatan usaha baik usaha jual beli, maupun usaha
produksi yang tujuan utamanya adalah mendapatkan keuntungan dan menanggung
resiko yang akan terjadi dalam kegiatan usahanya.
Wawancara ini di
lakukan pada hari Sabtu 08 April 2017 yang bertempat di sebuah rumah makan di
kawasan Kaliurang. Observasi ini di lakukan untuk mengetahui motivasi kerja
menjadi pengusaha. Pagi tepat pukul 09.00 , di temani dengan segelas kopi
lengkap dengan cemilan tradisional khas kaliurang, yakni jaddah tempe. dan di barengi suasana dingin nan asri daerah pegunungan. Saya mulai melakukan
wawancara, pertanyaan demi pertanyaan saya lontarkan, kemudian di jawab oleh
beliau dengan sangat antusias. Beliau menjawab sangat pas sekali dan bisa
membuat siapa saja ingin memulai menjadi pengusaha.
Beliau adalah bapak AB pemilik sebuah rumah makan di kawasan
kaliurang. Beliau adalah seorang pendatang asli kelahiran jakarta. Pada awal
mulanya datang ke jogja adalah untuk kuliah. Hingga akhirnya sampai menikah dan
menetap di jogja. Di dalam menempuh kuliah beliau tidak sampai lulus di
karenakan beliau dulunya suka main-main saja atau kluyuran kemana-mana gak
jelas (nakal).
Usaha yang beliau
tempuh sudah berjalan sekitar 3
tahun-an, yang mana sebelumnya beliau adalah bekerja di sebuah desa wisata yang
menjadi marketing. Di dalam menjadi seorang pengusaha beliau menjelaskan bahwa
:
Di dalam menjadi
pengusaha harus di sertai keberanian artinya berani mengambil keputusan dan
tidak hanya omong kosong belaka, tetapi harus ada tindakan. Untuk memulainya
jangan memikirkan untung rugi atau sukses gagal, di jalani secara bertahap
melalui proses yang sehat. Karena proses tidak akan mengkhianati hasil. Sebuah
usaha harus di jalani dengan konsisten dan berkesinambungan, jangan sampai
berhenti atau putus di tengah jalan.
Menurut beliau
menjalankan bisnis sama dengan menanam sebuah pohon. Di mulai dari awal dengan
menyiapkan benih, di tanam, dan di rawat dengan baik sehingga tumbuh berkembang
menjadi besar. Dan pada akhirnya bisa memanen buah dari pohon itu. Untuk
mencapai hal ini butuh waktu yang tidak sedikit.
Lanjut menurut
beliau, pekerjaan yang paling baik adalah menjadi pengusaha dan bertani. Karena
dalam menjadi pengusaha terjadi perputaran uang secara teratur dan uang tidak
habis begitu saja. Kalau bertani di karenakan petani adalah orang yang sabar
dan ikhlas di dalam menunggu hasil setelah penanamam. Makanya sekarang tidak
heran banyak orang-orang kaya mempunyai rumah besar atau mobil bagus, mereka
adalah seorang pengusaha.
Dalam
mengembangkan usaha harus mempunyai modal yang cukup, besar kacilnya modal juga
mempengaruhi pendapatan. Menjadi pengusaha harus berani hutang, bahkan sampai
puluhan juta dan hal ini tidak mengapa untuk mengembangkan usahanya.
Seseorang
janganlah mengandalkan harta warisan orang tua, seperti sawah, rumah, dll.
Karena harta itu bisa habis seiring berjalanya waktu. Alangkah lebih baiknya
jika harta itu di kembangkan dengan menjadi pengusaha. Yang saya kagumi dari
beliau adalah beliau berbisnis untung rugi bukan prioritas utama, yang namanya
usaha ya pasti menginginkan untung, tapi beliau menekankan untuk membantu atau
berbagi terhadap orang lain yang di wujudkan dalam bentuk menyediakan loker
bagi yang membutuhkan.
Beliau
menambahkan, mulailah jadi pengusaha mulai dari kecil di rintis hinga menjadi
besar, seperti contoh Rumah Pemotongan
Ayam Saliman Riyanto Raharjo. Beliau memulai dari penjual ayam di pasar
tradisional sampai sekarang bisa mendirikan pabrik besar. Artinya apa, kalau
sudah sukses tidak akan sombong dan angkuh karena sudah pernah merasakan
kehidupan menjadi orang susah.
Banyak orang
tanya, “bisnis apa yang bagus?”. Jawabnya, “bisnis yang bagus adalah yang di
buka, bukan di tanyakan terus!” (Bob
Sadino)
“”Setinggi
apapun pangkat yang anda miliki, anda tetap seorang pegawai. Sekecil apaun
usaha yang anda punya anda adalah BOS nya””
(Bob Sadino)
0 komentar:
Posting Komentar