SESAAT BERSAMA ODGJ DI RS GRHASIA
Nama : yona sahputri luspartiwi
NIM : 16.310.410.1136
UNIVERSITAS
PROKLAMASI 45 YOGYAKARTA
Kami mahasiwa dan mahasiswi fakultas
psikologi universitas proklamasi 45 yogyakarta mengadakan acara kunjungan ke RS
GRHASIA Jl. Kaliurang
KM.17, Pakembinangun, Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
55582 pada Kamis 13 April 2017 . Pukul 07.45 kami tiba di rs grhasia lalu
menuju ke salah satu gedung disana , dan kami sudah di siapkan tempat untuk
acara kunjungan kami . rs grhasia terkenal dengan rumah sakit yang melayani
pasien gangguan jiwa atau biasa orang-orang bilang bilang “orang gila “ ,
tetapi disini kami tidak bisa menyebut orang gila yang boleh adalah orang
dengan gangguan jiwa( ogdj ).
Dalam istilah psikologi, gangguan jiwa
yang dialami mereka disebut Schizofrenia. Orang-orang yang mengalami gangguan
jiwa ini disebut Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) atau Orang Dengan Gangguan
Mental (ODGM). Disebut ‘dengan Gangguan Jiwa’ karena mereka diasumsikan dapat
pulih kembali bila mereka selesai menjalani perawatan. Namun pada kenyataannya,
tidak mudah bagi para ODGJ menjalani kehidupan normal. Mereka kerapkali
disingkirkan oleh keluarga, teman, lingkungan pekerjaan, dan masyarakat
sekitarnya.
Hal yang aneh sebenarnya karena salah satu penyebab
mereka mengalami gangguan jiwa adalah permasalahan dalam keluarga atau dengan
temannya. Penghalang utama para ODGJ dalam bermasyarakat adalah stigma terhadap
mereka. Stigma berkembang lebih cepat daripada proses kesembuhan itu sendiri.
Contoh stigma :
- Dianggap gila dan selamanya akan gila
- Dianggap orang-orang yang tidak bisa disembuhkan
- Dianggap orang ‘aneh’ yang harus dijauhi
- Orang yang berbahaya
Padahal dengan program rehabilitasi psikososial yang
tepat, penderita gangguan jiwa dapat dipulihkan. Memang ada beberapa gangguan
jiwa yang tidak dapat pulih 100%, tapi mereka mampu berfungsi minimal sebagai anggota
masyarakat. Program dalam rehabilitasi psikososial cukup bervariasi yaitu
medikasi (pengobatan), psikoterapi, terapi vokasional (ketrampilan kerja),
terapi ketrampilan hidup, dan sebagainya. Program ini berlangsung selama ODGJ
membutuhkannya.
Dukungan keluarga sangat diperlukan karena ODGJ tidak
mampu menolong dirinya sendiri. Mereka rentan juga menjadi korban kejahatan
(daripada menjadi pelaku), rentan menjadi korban bullying, dan korban kekerasan
seksual. Oleh karena itu, peran serta masyarakat luas diperlukan dalam proses
pemulihan mereka. Penolakan terhadap kehadiran mereka akan mengakibatkan
gangguan mereka semakin parah, kualitas hidup mereka menurun, dan juga
meningkatkan intensitas kekambuhannya.
Bertemunya pasien disana membuat kami mempunyai
pengalaman yang berkesan dengan melihat dan mewawancarai beberapa pasien rawat
inap . melihat kondisi mereka yag merasakan kebingungan , kesedihan ,
kebahagiaan , membuat kami berfikir untuk tetap menghargai dan menghormati
mereka yang yang sedang mengalami
gangguan jiwa . jangan perlakukan mereka dengan kasar , tapi perlakukanlah
mereka dengan baik dan hati-hati .
Sumber : https://nairaklinikpsikologi.wordpress.com/tag/odgj/
0 komentar:
Posting Komentar