KUNJUNGAN KE RUMAH
SAKIT JIWA GRHASIA
NAMA : GACITA PURYO SAFITRI
NIM : 16.310.410.1144
PSIKOLOGI UMUM II
Kesehatan jiwa merupakan suatu
sikap positif terhadap diri sendiri, tumbuh berkembang, memiliki aktualisasi
diri, keutuhan,kebebasan diri,memiliki persepsi sesuai kenyataan dan kecakapan
dalam beradaptasi dengan lingkungan.
Gangguan jiwa sesungguhnya sama
dengan gangguan jasmaniah lainnya, hanya saja gangguan jiwa bersifat lebih
kompleks, mulai dari yang ringan seperti rasa cemas,takut hingga yang tingkat
berat berupa sakit jiwa. (menurut WHO dalam Yunus,2014) ,masalah gangguan jiwa
di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang serius,paling tidak ada 1 dari 4
mengalami masalah mental,diperkirakan ada sekitar 450juta orang di dunia yang
mengalami gangguan jiwa.
Pada tanggal 13 April 2017
,universitas proklamasi 45 fakultas psikologi melakukan kunjungan ke RSJ
Grhasia yang beralamatkan Jl. Kaliurang KM.17 Pakem Sleman DIY yang bertujuan
untuk mengetahui gambaran yang realistis mengenai kegiatan di Rsj ,mengetahui
beberapa kondisi pasien yang memiliki perilaku yang berbeda-beda,menambah
pengetahuan dan informasi tentang ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) serta untuk
memenuhi tugas psikologi umum II dan Psikologi Kepribadian. Pada waktu memasuki
bangsal, ada salah satu ibu yang ada di bangsal tersebut seperti layaknya orang
normal, ia menyambut kami dengan baik dan seperti tidak terlihat jika sedang
sakit. Kami mendapatkan Observasi terhadap perilaku pasien yang ada di dalam
bangsal tersebut, seperti cemas, kecurigaan yang terlalu tinggi, berhalusinasi,
berbicara sendiri, tidak bisa berbicara, tempramen, tertawa sendiri,skizofrenia
dan lain sebagainya.
Skizofrenia merupakan suatu penyakit
otak persisten yang dapat mengakibatkan timbulnya pikiran emosi,
gerakan,perilaku psikotik sehingga mengalami kesulitan dalam memproses
informasi. Skizofrenia masih menjadi masalah kesehatan yang cukup banyak
dijumpai di Indonesia. Kondisi yang lebih dari 80% penderita skizofrenia di
indonesia tidak di obati dan tidak di tangani secara optimal dari keluarga(susanto,2009).
Pasien yang menderita skizofrenia di biarkan berada di jalan-jalan bahkan ada
pula yang dipasung oleh keluarganya. Kondisi seperti ini memungkinkan
terjadinya peningkatan jumlah penderita gangguan jiwa dari waktu ke waktu.
Pasien gangguan jiwa dalam
masyarakat sering di gambarkan sebagai individu yang bodoh,aneh,berbahaya, hal
ini merupakan aib keluarga. Karena pandangan gangguan jiwa yang salah dari
masyarakat, pasien sering di sembunyikan, dikucilkan, tidak dibawa berobat ke
rumah sakit karena keluarga malu dan karena di anggap berbahaya.
DAFTAR
PUSTAKA
Taufik,Y.(2014). Hubungan dukungan keluarga dengan tingkat
kekambuhan pada pasien skizofrenia dipoliklinik RSJ Grhasia. NASKAH
PUBLIKASI. Yogyakarta.
0 komentar:
Posting Komentar